Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016, Oktober lalu merilis hasil survei terakhir terkait statistik pengguna internet di Indonesia berikut perilaku pengguna internet. APJII bekerja sama dengan Lembaga Polling Indonesia untuk melakukan survei tersebut. Proses survei dilakukan melalui tatap muka dengan metode multistep random sampling atau secara bertahap.
Tahap pertama mengenai penetrasi dilakukan dengan melihat pada 1.250 sampel dalam periode 1 hingga 11 Juni 2016. Data yang dihasilkan dari periode ini kemudian dipakai sebagai kerangka pada proses selanjutnya, yaitu survei mengenai perilaku pengguna.
Pada tahap survei mengenai perilaku, dilakukan pengambilan sampelnya secara acak pada 2.000 orang, dan disesuaikan dengan persentase jumlah penduduk di suatu daerah.
Berikut fakta-fakta menarik dari hasil survei APJII. Yuk simak.
1. Target pasar yang membesar
Sebelumnya, hanya sebanyak 88 juta pengguna internet di tahun 2014, namun kini jumlahnya melonjak sebanyak 132,7 juta penduduk Indonesia yang sudah menggunakan internet. Angka tersebut merupakan separuh dari total populasi penduduk Indonesia.
Secara demografis, generasi millennial yang mendominasi pengakses internet terbesar di Indonesia. Hal tersebut berpengaruh pada meningkatnya transaksi dan pangsa pasar ecommerce – yang menjadi sistem jual beli yang kian banyak dipilih oleh generasi millennial di Indonesia.
2. Mengoptimalkan sosial media untuk promosi
Hasil survei APJII menyatakan pemakaian internet terbesar digunakan untuk hiburan serta mencari info terbaru. Adapun pilihan dari sosial media yang dominan digunakan yaitu, Facebook berada di posisi tertinggi sebanyak 71,6 juta pengguna, diikuti Instagram dan YouTube di belakangnya.
Membaca tren ini, bagi kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis dapat memanfaatkan jaringan sosial media sebagai wadah untuk beriklan dan memperkenalkan produk pada masyarakat luas.
Untuk itu strategi yang dapat kamu lakukan sebagai pelaku bisnis yaitu ciptakan agar brand kamu mudah diakses secara luas. Selanjutnya, ciptakan unsur pembeda (differentiation) serta kreatif menggali sisi unik keunggulan produkmu.
Jika ingin efektif mempromosikan brand kamu, bisa menggunakan jasa endorser, yaitu para influencer, youtuber, blogger. Tentunya ini memerlukan biaya tersendiri.
3. Ecommerce sudah dipercaya oleh pengguna internet
Peluang pasar memang besar, tapi apa pengguna internet di Indonesia sudah percaya melakukan transaksi secara online? Tak perlu khawatir. Hasil survei menunjukkan, sebesar 69,4% yaitu sebanyak 92 juta pengguna sudah percaya untuk bertransaksi secara online.
Sudah terbukti dengan banyaknya ecommerce yang berkembang, seperti Tokopedia, bukalapak, tiket.com dan lain-lain. Pengguna kini lebih berminat untuk bertransaksi secara online, karena selain praktis dan nyaman, harga barang yang ditawarkan lebih murah dibanding toko offline.
Salah satu alasan penjual bisa memberi harga murah karena mereka tak perlu membayar uang sewa toko yang terbilang cukup mahal. Menarik bukan? Selain dipercaya pengguna internet, bisnis e-commerce juga dapat bersaing dalam memberikan harga terbaik.
Sebagai referensi, produk dari ecommerce yang paling diminati adalah tiket dengan 34,1 juta pengguna atau sebesar 25,7%. Selanjutnya, produk yang berada di peringkat kedua, kebutuhan rumah tangga sebanyak 22,2%. Dan terakhir, produk pakaian (fashion) yang diminati sebesar 3,6%, yaitu 4,7 juta pengguna.
Untuk lebih lengkapnya kamu bisa download melalui link berikut
Melihat keseluruhan data dan fakta di atas, peluang menjalankan bisnis digital tentu sangat berpotensi untuk dapat meraih kesuksesan di masa datang? Jangan sekedar bermimpi, segera wujudkan ide dan rencana-rencana bisnismu di bidang online. [ST/NH/AP]