Trentech.id Logo
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Logo Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Bahkan Jack Ma Tidak Bisa Menyelesaikan Dilema E-Commerce Indonesia

6 August 2020
in Startup

Beberapa waktu lalu, santer terdengar kabar bahwa Chairman Alibaba Jack Ma telah menerima tawaran sebagai penasihat komite e-commerce Indonesia, sebuah komite yang melibatkan sepuluh kementerian di negara ini. Penunjukan ini menimbulkan banyak reaksi menarik dari berbagai pihak.

Analis di Indonesia memperingatkan terdapat “potensi konflik kepentingan” karena Alibaba memiliki saham di Lazada yang juga beroperasi di Indonesia, serta adanya kemungkinanstartup lokal bisa “dikuasai oleh Jack Ma”.

Di lain pihak, The Jakarta Post melihat penunjukan Jack Ma sebagai sebuah berita gembira. Mereka memprediksi “hal-hal besar” akan terjadi di masa depan.

Tampaknya kekhawatiran maupun ekspektasi ini terlalu berlebihan. Penunjukan Jack Ma sebenarnya bukanlah sebuah isu yang besar.

Tentu, penunjukan Jack Ma adalah signifikan secara simbolis. Tapi penunjukan ini tidak serta-merta memungkinkan Jack Ma mendikte peraturan e-commerce Indonesia nanti.

Pemerintah Indonesia meminta Ma untuk memberikan rekomendasi cara memperkuat UKM lokal dan membantu mereka mengakses pasar seperti Cina. Perannya mirip dengan apa yang ia jalani saat ditunjuk sebagai penasihat oleh mantan Perdana Menteri Inggris.

Asosiasi pelaku e-commerce Indonesia (idEA) juga menanggapi penunjukan ini dengan santai. Dalam sebuah wawancara dengan Tech in Asia, ketua umum idEA Aulia Marinto mengatakan bahwa tidak hanya Jack Ma, tokoh-tokoh e-commerce internasional dan lokal juga diminta untuk memberi nasihat kepada komite.

Aulia meyakinkan media bawah pemerintah tentu saja tidak akan serta-merta mengikuti semua saran Jack Ma. Ia menambahkan bahwa idEA juga siap membantu pemerintah mempertimbangkan saran yang masuk.

Indonesian Traditional Cake | Photo

Sumber gambar: Dietrich Ayala

Daftar Isi

  • Perencanaan e-commerce yang tak kunjung jadi
  • Kebijakan proteksionisme versus terbuka
  • Dilema e-commerce

Perencanaan e-commerce yang tak kunjung jadi

Apa pun hasilnya, komite e-commerce Indonesialah yang harus membuat peraturan sendiri guna mengatur ekonomi digital negara ini. Tapi dengan keterlibatan sepuluh kementerian dalam komite ini, tentu prosesnya tidak akan berlangsung dengan mulus.

Negosiasi “perencanaan e-commerce” antara pemerintah dan perusahaan e-commerce yang diprakarsai idEA sebenarnya sudah dimulai sejak lama, yakni pada bulan April 2015. Perencanaan ini akan digunakan untuk menentukan batasan tanggung jawab kementerian, dan menjabarkan aturan untuk hal-hal seperti investasi asing, perpajakan, dan keamanan siber.

Draf perencanaan tersebut sejatinya selesai pada Agustus tahun lalu, tapi hingga 2015 berakhir, belum ada hasil konkret. Bahkan hingga kuartal ketiga tahun 2016, perencanaan e-commerce ini juga belum jadi.

Komunikasi antara pemerintah dan kelompok pelaku industri ini tampak tidak mulus. Aulia mengaku tidak mengetahui rencana penunjukan Jack Ma sebagai penasihat. “Kami justru mengetahui hal tersebut dari para teman-teman di media,” ujarnya.

“Harapan kami, pemerintah Indonesia bisa cepat mengeluarkan perencanaan e-commerce ini, karena industri e-commerce tengah berkembang dengan sangat cepat.”

Kebijakan proteksionisme versus terbuka

Masalahnya adalah, Indonesia masih belum menentukan posisinya dalam spektrum kebijakan proteksionisme versus terbuka. Tidak ada contoh yang bisa Indonesia tiru, haruskah negara ini mengikuti pedoman dari Cina, Amerika Serikat, atau Eropa?

Regulator menghadapi berbagai konflik kepentingan. Contohnya, perusahaan yang dipimpin Aulia–Blanja–adalah sebuah kongsi antara BUMN Telkom dan Ebay yang berasal dari AS.

Sementara itu, Alibaba juga telah memasuki Indonesia lewat kepemilikan sahamnya di Lazada. Tidak mau kalah, Amazon juga mengincar kawasan ini.

Melihat kondisi tersebut, sejumlah figur seperti Managing Partner Ideosource, Andi S. Boediman, meminta pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih terhadap bisnis lokal. Ideosource sendiri berinvestasi di situs e-commerce lokal Bhinneka.

“Apabila dibiarkan begitu saja, maka para pemain lokal di industri e-commerce akan habis. Kita bisa melihat bagaimana Amazon hadir di India, dan kemudian ‘menghabisi’ para pemain lokal di sana,” tutur Andi.

Andi tidak memungkiri kalau Indonesia masih membutuhkan e-commerce asing dalam hal investasi maupun pertukaran ilmu. Namun ia juga berharap pemerintah Indonesia bisa membuat iklim usaha yang adil, seperti langkah sejumlah negara Eropa yang kini mulai menagih pajak dari para raksasa internet seperti Google dan Facebook.

Disconnected | Photo

Sumber gambar: Seika

Dilema e-commerce

Bagaimanapun juga, konsumen Indonesia tampak tidak begitu peduli dari mana asal sebuah produk atau layanan. Yang penting harus sesuai dengan standar dan ekspektasi mereka.

Memberi label “karya anak bangsa” saja tidak cukup. Ini terbukti dari ulasan pedas untuk aplikasi chatting Imes buatan lokal, yang tidak pernah menjadi populer.

Jadi, regulator dihadapkan pada sebuah dilema besar. Di satu sisi, mereka ingin membantu perusahaan lokal berkembang—khususnya UKM. Tetapi kenyatannya, peraturan justru tunduk pada kekuatan lobi para perusahaan besar.

Investasi besar dipersilakan masuk, namun jumlah kontrol yang dimiliki entitas asing sangat dibatasi dan mereka harus membayar pajak yang besar. Jika kebijakan proteksionisme ini semakin menjadi-jadi, Indonesia berisiko menjadi kurang menarik bagi perusahaan asing, yang ujung-ujungnya pemerintahlah yang akan mendapat kritik dari publik.

Bahkan Jack Ma tidak bisa menyelesaikan dilema tersebut. Tapi jika komite tidak berbuat apa-apa, mereka malah memberi waktu bagi pemain global untuk merencanakan langkah selanjutnya.

Ini adalah sebuah artikel opini.

(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Nadine Freischlad. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Lina Noviandari. Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: Asia Society)

Berikan rating

Follow Trentech.id di Google News, Klik DI SINI

Tags: e-commerceidea
1.4k
VIEWS
Previous Post

Ingin Jadi Entrepreneur Setelah Lulus Kuliah? Yuk Simak 3 Hal Berikut!

Next Post

Startup Kamu Mengalami Ini? Lakukan Pivot

Related Posts

Mengenal Revenue Stream dan Business Model untuk Startup

24 December 2024
1.9k

Mempelajari tentang startup, maka tak akan terlepas dari belajar tentang berjalannya sebuah proses bisnis. Ada beberapa istilah dan konsep bisnis...

tahapan sebelum mvp

Tahapan Sebelum Mencapai Minimum Viable Product (MVP) dalam Pengembangan Produk

8 May 2024
1.6k

Pengembangan produk adalah proses yang melibatkan serangkaian tahapan penting sebelum mencapai tahap Minimum Viable Product (MVP). Sebelum mencapai MVP, ada...

Coworking Space Di Jakarta

Kumpulan Co-Working Space di Jakarta Terbaru

20 February 2024
2.2k

Coworking Space Jakarta bisa dibilang merupakan salah satu kota terpenting bagi ekosistem startup teknologi di Indonesia. Tidak hanya karena infrastrukturnya yang lebih...

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    2392 shares
    Share 956 Tweet 598
  • 3 Cara Memutus Koneksi Orang Lain dari Jaringan Wi-Fi Anda

    942 shares
    Share 377 Tweet 236
  • Harga Saham GoTo Terjun Bebas (Lagi)

    123 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Qlapa Gulung Tikar

    316 shares
    Share 126 Tweet 79
  • 16 Jenis Saham: Panduan Lengkap Memahami Dunia Investasi

    571 shares
    Share 228 Tweet 143
  • Daftar Gaji di Startup Indonesia

    240 shares
    Share 96 Tweet 60
  • Ini Dia 7 Perintah CMD Keren yang Wajib Kamu Coba

    357 shares
    Share 143 Tweet 89
  • Inilah Ratusan Perintah CMD (Command Prompt) yang Wajib Kamu Coba

    213 shares
    Share 85 Tweet 53
  • TikTok Resmi Pegang Kendali 75% Saham Tokopedia

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • HP Nokia Edge 2022 Mirip Iphone 13, Cek Harga dan Spesifikasi

    295 shares
    Share 118 Tweet 74

About . Contact . Partnership . Google News . Telegram

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Advertising
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News