Saat membangun bisnis, tentu mengharapkan dapat meraih kesuksesan. Namun, bagaimana jika bisnis yang dibangun tak berjalan sesuai harapan? Apa yang perlu dilakukan? Pivot adalah salah satu langkah pilihan, untuk strategi pengembangan bisnis.
Kemampuan dan strategi yang telah direncanakan dalam membangun bisnis, mungkin dapat menjadi modal awal agar bisnis dapat tetap bertahan dan berkembang pesat. Namun, tantangan juga tentu akan dihadapi, terlebih karena persaingan yang kian tinggi.
Lalu, apa yang harus dilakukan saat kesulitan yang kamu temui itu tak kunjung berakhir? Bahkan bisnis yang kamu jalankan cenderung mengalami kemunduran atau “stuck”? Apa perlu mempertahankannya atau segera melakukan pivot?
Saat menurutmu, bisnis yang kamu jalankan tak mampu lagi mencapai visi – misi yang ditetapkan di awal, tak ada salahnya mencoba melakukan strategi pengembangan bisnis berupa pivot yakni, dengan mengubah model / konsep bisnis atau produk, namun tetap berpijak pada visi bisnis itu sendiri.
Sulit memang untuk dapat memutuskan apakah perusahaan kamu harus pivot atau tidak. Bagaimana kamu tahu kapan waktu yang tepat? Tak ada rumus pasti yang bisa digunakan, namun penting untuk dapat memahami tujuh tanda-tanda yang terjadi dalam bisnis yang kamu bangun. Yuk simak apa saja.
1. Kurangnya ketertarikan konsumen pada produkmu
Mungkin akan menyenangkan saat kamu menjalankan bisnis dengan apa yang kamu suka atau yang menjadi passion-mu. Akan tetapi, kamu juga harus memperhatikan keadaan “pasar” seperti apa.
Apa yang menarik bagi kamu belum tentu pasar juga tertarik. Sehingga saat kamu meneruskan dengan apa yang kamu inginkan, tanpa memperhatikan tren/kondisi yang terjadi di pasar, kamu sendiri yang akan menghadapi kesulitan.
2. Terlalu dini mengedukasi konsumen
Jika kamu masih menjadi pemain baru dalam berbisnis, jangan berlama-lama dalam mengedukasi konsumen mengenai produk dari bisnis yang kamu jalankan.
Yang kamu perlukan sebagai pemula sebetulnya mencari konsumen sebanyak-banyaknya. Jika kamu memakan waktu terlalu lama dalam pengenalan produk, pivot akan menjadi jalan keluar yang baik.
3. Mendapatkan banyak feedback negatif
Tentu saat produk dari bisnis yang kita jalankan baik, feedback yang positif juga akan secara otomatis kita terima. Jangan sampai feedback yang bersifat negatif lebih mendominasi daripada yang positif.
Jika produkmu mendapat penilaian negatif, terlebih oleh para investor, akan sulit untuk kamu mempertahankan bisnis tersebut. Mau tak mau cobalah untuk melakukan pivot ketimbang mempertahankannya.
4. Bisnismu tak menghasilkan keuntungan
Siapa yang tak mau bisnis yang dijalankan meraih keuntungan? Bahkan keuntungan merupakan tujuan hampir para semua pebisnis.
Jika bisnis yang sudah kamu jalankan dengan waktu lama tak menghasilkan keuntungan dan berjalannya bisnis tersebut terus menggunakan tabungan pribadimu, lalukanlah pivot. Jika dipertahankan, kamu bukan hanya menghabiskan waktumu tapi keseluruhan uangmu juga.
5. Bersifat terlalu general
Saat kamu memiliki fokus menjalankan sesuatu, maka apa yang dilakukan dan dicapai akan jauh lebih optimal hasilnya, karena konsentrasi tidak terpecah dengan hal-hal lainnya.
Sama halnya dengan para pemula dalam bisnis, fokus dan spesifiklah dalam menentukan pasar yang kamu targetkan. Agar hasil yang kamu ciptakan akan jauh lebih optimal.
Karena seperti yang dilansir melalui startupbisnis.com, kebanyakan pemula yang mencoba untuk menjadi segalanya bagi semua orang, cenderung gagal karena mereka menghabiskan sumber daya pada pengembangan produk yang lebih besar dari yang seharusnya.
6. Kalah dengan kompetitor pada bidang yang sama
Bukan maksud untuk meniru apa yang dilakukan oleh kompetitor dalam jenis bisnis yang sama dengan yang kamu jalankan. Namun, kamu bisa belajar dari para kompetitor itu, apa yang membuat mereka dapat sukses.
Jika kamu tidak belajar lebih dan memperhatikan apa saja yang perlu dikembangkan, misalnya dalam fitur, harga, kualitas, dan sebagainya, kamu akan tetap tertinggal dengan banyaknya kompetitor-kompetitor lainnya yang terus melakukan perubahan.
7. Semangat tim semakin pudar
Antusias dan semangat kerja baik dari atasan hingga seluruh pekerja merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya kesuksesan bisnis. Jika semangat itu tetap ada, semua pihak tentu akan bekerja lebih keras dalam mencapai kesuksesan.
Namun, jika anggota dalam bisnismu tak memiliki lagi semangat dan bahkan satu per satu keluar dari pekerjaan, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah pivot. Kamu tidak dapat menciptakan bisnis yang sukses saat para anggota tim tidak mendukung.
Untuk para pebisnis yang baru saja menjejakkan kariernya, alangkah baik saat mengetahui kapan kamu harus mempertahankan bisnismu, dan kapan kamu perlu melakukan pivot.
Karena lebih baik merendahkan hati untuk belajar dari kesalahan yang ada sebelumnya dan memulai bisnis baru, ketimbang harus bersikukuh mempertahankan bisnis dengan konsep awal yang cemerlang, namun faktanyai sulit berkembang. (MT/NH/AP)