Selama ini Twitter selalu dikenal sebagai aplikasi media sosial. Itulah mengapa mereka terus dibanding-bandingkan dengan Facebook dalam hal fitur maupun jumlah pengguna. Beberapa pengguna mereka pun seperti punya keharusan untuk berbagi pengalaman sehari-hari, layaknya yang mereka lakukan di Facebook.
Secara perlahan, Twitter ingin mengubah persepsi yang kini telah begitu melekat di mata pengguna, perusahaan yang ingin beriklan, hingga para investor mereka. Hal itu mereka buktikan dengan mengubah kategori aplikasi mereka di App Store, dari kategori media sosial menjadi kategori berita pada bulan April 2016 lalu.
Ya, Twitter ingin memosisikan diri mereka sebagai aplikasi berita. “Ini bukan sebuah perubahan bisnis (pivot), justru inilah jati diri kami selama ini,” ujar Leslie Berland, CMO Twitter.
Hal inilah yang kemudian mendorong Twitter untuk menghadirkan siaran langsung berbagaievent penting. Mereka rela membayar sejumlah uang agar bisa menayangkan kejuaraan tenis bergengsi Wimbledon, hingga konvensi nasional Partai Republik dan Demokrat di Amerika Serikat.
Mereka bahkan telah menjalin kemitraan untuk menayangkan liga bisbol MLB, kompetisi hoki NHL, hingga menayangkan kejadian-kejadian penting (highlight) di liga sepak bola Inggris (Premier League) secara langsung. Twitter pun telah mendapat izin untuk menyiarkan tayangan berita dari Bloomberg.
Pada tanggal 15 September 2016 yang lalu, mereka berhasil menayangkan salah satu siaran olahraga paling populer di Amerika Serikat, yaitu kompetisi american football NFL. Siaran langsung yang menampilkan pertandingan antara Buffalo Bills melawan New York Jets tersebut bisa diakses secara gratis, dan diklaim berhasil menarik 2,1 juta penonton di seluruh dunia.
Meski masih jauh dari angka 48,1 juta orang yang menonton pertandingan tersebut secara langsung di televisi, namun hal ini tetap merupakan prestasi tersendiri bagi Twitter.
“Para pengguna telah membicarakan pertandingan seperti ini di Twitter. Kami pun berpikir bagaimana kami bisa mendorong percakapan tersebut dengan cara menghadirkan tayangan yang memang mereka perbincangkan di platform yang sama,” ujar Anthony Noto, CFO Twitter.
Hal ini pun diamini oleh Executive VP bidang media dari NFL, Brian Rolapp, yang memutuskan untuk memberikan hak siar kepada Twitter. “Kami ingin “menggaet” lebih banyak pengguna mobile. Menurut data, 7 dari 10 penggemar NFL memang tetap menggunakan perangkat mobile ketika menonton siaran langsung, salah satunya dengan mengakses Twitter,” ujar Rolapp.
Perubahan yang dilakukan Twitter ini pun seolah menjadi puncak dari penambahan berbagai layanan video yang mereka lakukan beberapa tahun terakhir. Di tahun 2012 mereka mengakuisisi Vine, yang dilanjutkan dengan akuisisi terhadap Periscope di awal tahun 2015. Kedua pembelian itu bahkan mereka lakukan sebelum kedua startup tersebut meluncurkan produk mereka.
Menarik untuk ditunggu apakah perubahan Twitter dari platform media sosial menjadi platform berita dan tayangan siaran langsung ini benar-benar bisa membawa banyak pengguna. Hal ini jelas menjadi semakin berat karena pesaing mereka, Facebook dan YouTube, juga tengah fokus menghadirkan fitur siaran langsung. [tia/ap]