Qlapa gulung tikar, startup yang didirikan oleh Benny Fajarai (yang juga tercatat sebagai Founder Kreavi), dan Fransiskus Xaverius untuk menjawab keinginan pasar e-commerce akan kebutuhan barang kerajinan tangan lokal berkualitas.
Di tahun 2018, Qlapa mendapatkan penghargaan sebagai Aplikasi Unik Terbaik dari Google Play Awards. Founder Qlapa Benny Fajarai bahkan masuk ke dalam daftar LinkedIn Power Profiles 2017 untuk kategori entrepreneur muda Under 30.
Melalui akun media sosialnya, @qlapa mengumumkan pengunduran diri setelah empat tahun berkreasi. “Melihat ke belakang, kami bersyukur telah melewati perjalanan yang luar biasa ini. Sayangnya bagi kami, perjalanan romantis ini harus berakhir,” demikian pernyataan manajemen Qlapa dalam ‘Epilog’, .
Dalam perjalanannya, Qlapa telah mendapat respons positif dari berbagai pihak. Aplikasi mobile Qlapa dianugerahi sebagai “Hidden Gem” oleh Google Play. Qlapa juga pernah dianugerahi sebagai salah satu start up dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.
Idenya mengembangkan Qlapa baru muncul dalam sebuah perjalanan ke Bali. Di sana, ia melihat bagaimana kerajinan menarik para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun, kapasitas produksi mereka terbatas. Sementara dari sisi konsumen, banyak yang kesulitan menemukan produk yang tepat karena lokasi para perajinnya yang terpencil.
Ingin mempertahankan ciri khasnya, produk yang ditampilkan di platform Qlapa dikurasi dengan teliti. Ada tim yang memastikan setiap produk 100% handmade, berkualitas, menyertakan informasi yang jelas, dan konsisten memenuhi permintaan konsumen.
NB: saat ini domain qlapa,com sudah berpindah kepemilikannya dan sudah bukan aplikasi marketplace handmade lagi.