Pada tanggal 2 Agustus 2018, e-commerce JD.ID mengumumkan bahwa mereka telah menghadirkan teknologi toko yang beroperasi tanpa kasir di Indonesia. Toko tersebut bernama JD.ID X-Mart, dan berlokasi di PIK Avenue.
Ketika akan masuk ke dalam toko, kamu diharuskan untuk menunjukkan QR Code yang ada di aplikasi mobile JD di smartphone kamu ke alat yang ada di gerbang masuk toko. Di depan gerbang tersebut pun ada kamera yang akan mengidentifikasi wajah kamu. Setelah itu, gerbang akan terbuka dan kamu bisa masuk ke dalam toko.
[postingan number=3 tag=”startup”]
Di dalam toko, kamu bisa memilih berbagai pilihan produk seperti pakaian, makanan, dan kosmetik. Produk tersebut telah dilengkapi dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), sehingga mereka akan tahu barang apa saja yang kamu bawa ke luar toko.
Sebelum keluar, kamu kembali harus melalui proses identifikasi wajah. Secara otomatis, mereka akan memproses pembayaran untuk barang yang kamu bawa, dengan kartu kredit yang ada di aplikasi kamu. Setelah itu, baru pintu keluar akan terbuka.
Toko ini merupakan toko tanpa kasir pertama yang dibangun JD di luar Cina. Dan menurut JD, toko dengan luas 270 meter persegi yang mereka bangun di Jakarta ini mempunyai ukuran lebih besar dibanding dua puluh toko serupa yang telah mereka bangun di negara asal mereka.
Di Cina sendiri ada beberapa startup yang juga telah membuat toko dengan mekanisme serupa. Startup bernama Bingobox bahkan telah mempunyai dua ratus toko tanpa kasir yang tersebar di 29 kota.
JD.ID sendiri hadir di Indonesia sejak tahun 2016, dan telah melayani sekitar dua puluh juta masyarakat di tanah air. Dengan sembilan gudang yang tersebar di seluruh Indonesia, mereka berusaha memastikan 85 persen produk yang dibeli pengguna bisa sampai di hari yang sama atau di keesokan harinya.
[postingan number=3 tag=”e-commerce”]
JD sendiri telah memberikan beberapa investasi untuk startup tanah air, seperti GO-JEK dan Traveloka, serta di Pomelo yang juga telah beroperasi di Indonesia. Langkah ini serupa dengan pesaing mereka, Alibaba, yang kini telah mengakuisisi Lazada dan berinvestasi di Tokopedia. [tia/ap]