Teknologi chatbot semakin tren, kalau sebelumnya chatbot hadir di telegram, mesengger, hingga line, kini Twitter pun tak mau ketinggalan dengan menghadirkan fitur serupa chatbot untuk mengatasi keluhan di fitur DM. Seperti yang sudah kita tahu, layanan asisten pribadi YesBoss juga sempat merasakan ketatnya persaingan chatbot oleh para pemain besar seperti facebook dan telegram.
Selama ini, Twitter memang lazim digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan keluhan kepada perusahaan atau layanan tertentu. Seperti menyadari hal itu, Twitter pun berusaha untuk terus membentuk platform mereka agar mendukung aktivitas tersebut.
Pada tanggal 1 November 2016 kemarin, Twitter pun mengumumkan kehadiran dua buah fitur di dalam Direct Messages yang serupa dengan chat bot, yaitu Welcome Messages dan Quick Replies. Kedua fitur tersebut diharapkan bisa mempercepat waktu proses keluhan yang disampaikan oleh para pengguna Twitter terhadap perusahaan tertentu.
Seperti namanya, Welcome Messages adalah sebuah pesan yang otomatis muncul ketika pengguna akan mengirimkan Direct Messages ke sebuah akun milik sebuah bisnis. Sedangkan Quick Replies merupakan pilihan pesan yang bisa dipilih pengguna agar keluhan mereka bisa tersampaikan dengan baik.
Untuk menghadirkan sebuah Welcome Messages, kamu bisa langsung membuatnya lewat dashboard Twitter. Namun untuk menghadirkan Quick Replies dan hal-hal otomatis lain di Direct Messages, Twitter menyarankan untuk menghubungi pihak ketiga, seperti Lithium, Sprinklr, dan Sprout Social.
Langkah Twitter ini tertinggal dari pesaingnya, Facebook. Dalam konferensi F8 yang berlangsung pada April 2016 lalu, Facebook juga telah menghadirkan layanan chat bot untuk Facebook Messenger yang bisa menghadirkan fitur serupa dengan Welcome Messages dan Quick Replies.
Langkah Twitter ini seperti menunjukkan strategi mereka yang hanya ingin fokus pada fungsi utamanya:Â platform berita dan layanan keluhan pelanggan. Menarik untuk ditunggu apakah langkah ini bisa membuat Twitter terus bertahan di tengah berbagai berita buruk yang melanda mereka.
Kita nantikan babak baru perjuangan Twitter di ranah teknologi digital ini, akankah berhasil mendongkrak penggunanya dengan layanan baru ini? Silahkan berkomentar mengenai pendapat kamu di kolom komentar di bawah..
[tia/ap]