Platform pencarian kerja Indeed baru-baru ini mengumumkan keputusan untuk melakukan PHK terhadap lebih dari 2.200 karyawannya yang tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Singapura. Keputusan tersebut diumumkan oleh CEO Indeed Chris Hyams melalui blog perusahaan.
Alasan Indeed melakukan PHK adalah karena perlambatan bisnis di industri rekrutmen tenaga kerja yang dialami perusahaan. Hyams mengatakan bahwa total lowongan pekerjaan di Amerika Serikat pada kuartal IV/2022 turun 3,5 persen secara tahunan, sementara iklan lowongan pekerjaan juga turun 33 persen secara tahunan.
Menanggapi kondisi ini, Hyams mengatakan bahwa perusahaan terlalu besar untuk menghadapi situasi yang akan terjadi di masa mendatang, terutama karena ketersediaan jumlah lowongan pekerjaan yang saat ini berada di bawah level pra-pandemi.
Indeed PHK 2.200 Karyawan
Keputusan Indeed untuk melakukan PHK terhadap lebih dari 2.200 karyawan menjadi perhatian serius bagi banyak orang. Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita hidup dan bekerja, dan PHK seperti ini bisa menjadi pengalaman pahit bagi karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka.
Setelah melakukan PHK terhadap lebih dari 2.200 karyawan, sejumlah karyawan Indeed yang terdampak keputusan ini telah memasang status pencarian lowongan kerja di halaman LinkedIn masing-masing. Meskipun belum diketahui berapa banyak karyawan Indeed di Indonesia yang terdampak kebijakan ini, dampak dari keputusan tersebut terlihat jelas pada para karyawan.
Meskipun menghadapi persaingan dengan sejumlah layanan portal lowongan pekerjaan global di Indonesia, seperti Seek, Glints, dan Kalibrr, Indeed masih menjadi salah satu platform pencarian kerja paling terkenal dan banyak digunakan di dunia. Seek yang berasal dari Australia pada tahun 2014 lalu mengakuisisi Jobstreet dan JobsDB untuk mengambil pasar portal lowongan kerja di kawasan Asia.
Bagi karyawan yang terdampak PHK Indeed, memasang status pencarian lowongan kerja di halaman LinkedIn dapat menjadi cara yang efektif untuk mencari peluang pekerjaan baru. Hal ini karena LinkedIn sebagai platform jejaring sosial profesional dapat membantu karyawan menjangkau perusahaan dan perekrut yang relevan dengan keterampilan dan pengalaman mereka.