Daftar Isi
Baca lagi
Flip, perusahaan penyedia layanan transfer uang, mengungkapkan alasan di balik keputusan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada awal tahun 2024.
Menurut keterangan resmi yang diterima Tech in Asia pada Kamis (11/1/24), co-founder dan CEO Flip, Rafi Putra Arriyan, menjelaskan bahwa ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini turut memberikan dampak pada hampir seluruh sektor usaha, termasuk Flip.
Flip PHK Karyawan
Rafi menegaskan bahwa seluruh karyawan yang terkena dampak PHK akan mendapatkan kompensasi sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Selain itu, karyawan tersebut tetap dapat memanfaatkan asuransi kesehatan, mendapatkan laptop kantor, dan dapat menggunakan jaringan perusahaan untuk memudahkan proses mencari pekerjaan baru.
Meskipun belum diungkapkan secara rinci berapa jumlah karyawan yang terkena dampak PHK, di kutip TIA yang telah mencoba menghubungi Flip untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, namun hingga saat ini perusahaan belum memberikan keterangan tambahan.
Keputusan Flip untuk melakukan efisiensi karyawan menambah panjang daftar peristiwa PHK yang terjadi di startup Indonesia. Data dari Tech in Asia menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023, terdapat lebih dari 20 berita terkait PHK di lingkungan perusahaan teknologi/startup Indonesia.
Pada bulan Januari 2023, Flip bergabung dengan akselerator ScaleUp Growth Program (SGP) batch tiga Endeavor, bersama dengan beberapa perusahaan lain seperti platform social commerce Evermos, merek fesyen direct-to-consumer (D2C) Buttonscarves, platform teknologi pendidikan (edtech) CoLearn, dan lainnya.