Zenius, platform edukasi teknologi atau edutech, mengumumkan penghentian sementara operasionalnya karena berbagai kendala operasional. Platform ini telah beroperasi sejak tahun 2004 dan menawarkan materi pelajaran untuk tingkat SD, SMP, SMA, persiapan UTBK, ujian mandiri, hingga upskilling atau reskilling profesional.
Manajemen Zenius menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan bagi para pengguna. Meskipun mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi sementara, mereka menegaskan tekad untuk terus berusaha menjalankan dan mewujudkan visi merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik.
Alasan Zenius Tutup
Terdapat tiga hal yang menjadi penyebab inovasi di satu divisi tidak dapat diterapkan secara menyeluruh, menjadikan Zenius kesulitan untuk berskala company-wide. Pertama, adanya mitos keunikan lokal menyulitkan adopsi inovasi karena anggapan bahwa keberhasilan di satu tempat tidak dapat direplikasi di tempat lain.
ementara
Kedua, insentif yang terkunci pada bidang kerja atau KPI tertentu cenderung menciptakan persaingan internal, di mana setiap divisi atau bagian lebih fokus pada kesuksesan individu daripada berbagi inovasi untuk keberhasilan bersama.
Ketiga, kurangnya informasi terbuka tentang inovasi yang ada di perusahaan menjadi hambatan. Tanpa pengetahuan menyeluruh tentang capaian inovatif di berbagai divisi, sulit untuk mendorong adopsi inovasi secara menyeluruh.
Untuk mengatasi mitos keunikan lokal, Zenius merencanakan pertemuan antar divisi untuk berbagi inovasi dan nilai yang dapat diadopsi oleh unit lain. Fokus pada kesamaan daripada perbedaan diharapkan dapat membuka jalan untuk adopsi inovasi di seluruh perusahaan.
Selain itu, rancangan ulang insentif juga menjadi bagian dari solusi. Zenius terinspirasi dari praktik di Microsoft yang memberikan nilai positif tidak hanya saat memberikan bantuan, tetapi juga saat meminta bantuan. Model ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi daripada persaingan internal.
Terakhir, untuk memecahkan ketidaktransparanan informasi, Zenius berencana membuat platform terbuka di mana semua orang dapat mengakses informasi tentang inovasi perusahaan. Langkah ini diharapkan akan memotivasi karyawan untuk mengadopsi inovasi yang sudah ada dan memicu terciptanya sinergi perusahaan.
Pengumuman Akuisisi dan Langkah Selanjutnya
Zenius mengakuisisi Primagama pada awal 2022, dan setelah akuisisi itu, Primagama diubah namanya menjadi New Primagama Powered by Zenius. Namun, hari ini, Zenius mengumumkan penghentian sementara operasionalnya. Keputusan ini berdampak pada jaringan lembaga bimbingan belajar milik Zenius, New Primagama. Langkah selanjutnya antara kerjasama Zenius dan New Primagama akan dijelaskan melalui pertemuan online dalam waktu dekat.
Dukungan Pendanaan dan Harapan Masa Depan
Zenius terakhir kali mengumumkan pendanaan pada Maret 2022, dengan total pendanaan mencapai US$ 40 juta (Rp 622 miliar) setelah mendapatkan dukungan dari MDI Ventures, Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, Beacon Ventures, dan perusahaan investasi milik Kasikorn Bank asal Thailand. Meskipun menghadapi tantangan, Zenius menyatakan tekad untuk terus berusaha menjalankan visi pendidikan di Indonesia dan berharap dapat kembali beroperasi segera setelah mengatasi kendala operasionalnya.