Gelar sarjana komputer adalah suatu kebanggaan yang mendapatkannya. Empat hingga lima tahun diperjuangkan untuk melihat masa depan yang cemerlang. Selama kuliah, ilmu yang berhubungan dengan jurusan kita telah dihapal. Bahkan tahu di mana letaknya.
Yang perlu dipertanyakan bagaimana cara mengimplementasikan ilmu yang kita dapatkan itu? Jurusan komputer merupakan jurusan yang sangat menjanjikan. Karena menjanjikan, di setiap kabupaten pasti memiliki kuliah tersebut. Keunggulan kuliah komputer dibandingkan kuliah lain adalah kesempatan pekerjaan sangat banyak.
Seluruh perusahaan pasti membutuhkan sarjana yang seperti ini karena seiring kemajuan teknologi. Mereka diharapkan bisa menerapkan ilmu mereka dalam perusahaan. Tetapi, apakah sarjana komputer menerapkan ilmu komputernya? Beberapa tahun yang lalu Presiden Komisi mengkritik salah satu alumnus perguruan tinggi.
[postingan number=3 tag=”programmer” ]
Ia mengkritik pekerjaan alumnus tidak sesuai dengan pendidikan mereka. Mereka banyak bekerja sebagai karyawan biasa daripada menjadi insinyur. Yang dikatakan sang presiden sependapat dengan kita. Dalam kehidupan nyata banyak alumnus tidak terjun menjadi programmer, analisis teknologi, ataupun mekanik komputer.
Yang dilihat adalah seorang tamatan komputer bekerja sebagai karyawan atau lebih kasarnya menjabat sebagai pesuruh saja. Dengan modal pengetahuan Word-Excel tingkat sederhana, biasanya tamatan komputer ini ditempatkan di bagian administrasi.
Dalam hati kita bertanya, untuk apa menjadi sarjana komputer walau akhirnya bekerja sesuai tamatan SMA atau kurang dari itu. Sebagai mahasiswa komputer, saya tahu mengapa anak-anak komputer tidak terjun dalam dunia komputer. Seperti alasan di atas, mereka berkuliah di jurusan tersebut.
Terlebih lagi jika berkuliah di swasta. Ilmu komputer bagi mereka kebanyakan untuk menumpang sarjana saja. Mereka ingin gelar tersebut untuk kenaikan jabatan di perusahaan mereka. Tahu program Word-Excel sudah mampu mengamankan status sarjana komputer mereka.
Sungguh tidak membanggakan namun itu kenyataan. Datang, duduk, mengerjakan tugas, dan tidak macam-macam merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Karena terpaksa, mereka hanya menyimak tanpa mengaplikasikan ilmu mereka.
Hasilnya adalah mereka mencari cara lain agar bisa menjadi sarjana. Cara tersebut adalah mencari joki skripsi. Berjuta-juta rupiah dikeluarkan dalam membayar uang kuliah juga lagi beberapa rupiah untuk memuluskan cara sebagai sarjana komputer.
Apakah kita boleh tertawa dengan hal tersebut, silahkan saja asal jangan sampai menyinggung hati. Setelah meraih gelar sarjana komputer tersebut, baru banyak tersadar akan kelakuan selama kuliah dulu. Selama kuliah yang tidak mengamalkan ilmu komputer akan telak dalam dunia pekerjaan.
[postingan number=3 tag=”startup” ]
Okelah bisa lolos seminar dan sidang dalam skripsi. Namun gelar sarjanamu akan terbawa dalam dunia pekerjaanmu. Suatu saat, rekanmu akan menanyakan hal yang berhubungan dengan komputer. Bagi yang memiliki usaha sendiri ataupun bekerja di tempat keluargamu, engkau nggak bakalan telak jika ditanyakan tentang komputer.
Nggak usah jauh-jauh, perusahaan tempat bekerjamu waktu kuliah akan menguji kemampuan komputermu. Jika sama-sama kurang mengerti, syukur. Kalau dia yang lebih pintar dan bukan tamatan komputer, gimana itu? Mau ditaruh mana muka kita? Percuma kuliah komputer selama empat tahun, kalau ditanya komputer banyak yang kurang tahu.
Meskipun begitu, bukan berarti banyak nggak tahu ilmu komputer. Semua jurusan kuliah pasti akan mempelajari ilmu yang bisa dibilang harus diemban oleh seluruh sarjana. Bukan ilmu, namun akhlak. Saat menjadi sarjana, kita harus semakin dewasa.
Dengan berbagai teman kuliah yang dijumpai dapat mengubah sikap dan pikiran. Jika pintar saja namun tidak memiliki akhlak, sama saja itu nol. Perusahaan tidak akan menggaitmu. Mereka yang ada di perusahaan tersebut tidak melihat latar belakangmu.
[postingan number=3 tag=”mahasiswa” ]
Yang dilihat perusahaan adalah akhlak dan kerja kerasmu. Meskipun begitu para sarjana komputer, setidaknya tahu sedikit ilmu tentang komputer di luar pengetahuan Word-Excel. Engkau juga harus tahu tentang spesifikasi komputer ataupun cara menangani permasalahan pada komputer.
Toh di perusahaan lebih banyak membahas itu kan? Bagi teman-teman yang tamatan komputer, tolong bagi kita sedikitnya mempelajari ilmu tentang itu. Setidaknya tidak terlalu nampak bodoh di depan mereka. Kan malu dilihat. Tetapi jangan lupa, akhlak juga seimbang dalam pengetahuan komputer. [hw/ap]