Personal branding adalah proses memasarkan diri dan karier melalui suatu citra yang dibentuk untuk khalayak umum. Citra ini kemudian dapat dipresentasikan lewat berbagai jalur, seperti media sosial, blog, situs web pribadi, hingga perilaku di depan umum. Layaknya produk atau jasa, brand personal memberikan gambaran tentang pengalaman yang akan didapat konsumen ketika berinteraksi dengan pemilik brand.
Brand personal yang baik dapat memberikan keuntungan secara dua arah. Pemilik brandbisa membuat produk atau perusahaan miliknya dikenal lebih luas, sementara calon konsumen bisa merasa lebih percaya diri untuk melakukan transaksi. Keuntungan ini juga terbawa ke luar perusahaan, karena jika perusahaan sukses, citra diri akan ikut terangkat.
Banyaknya manfaat menjadikan brand personal salah satu unsur penting dalam strategi wirausaha. Beberapa selebritas seperti Alice Norin bahkan menggunakan personal branding sebagai pendongkrak utama kesuksesan startup mereka. Simak kiat-kiat berikut untuk menciptakan brand personal yang kuat dan bermanfaat bagi perusahaanmu.
Miliki produk yang baik sebelum melakukan branding
Sumber Gambar: pixabay
Brand personal sebetulnya adalah pedang bermata dua. Ketika pribadi seseorang diasosiasikan dengan suatu produk/perusahaan, maka citra baik dan buruk perusahaan akan turut meningkat seiring semakin dikenalnya pribadi tersebut. Sebagai contoh, sosok Steve Jobs selalu dikaitkan dengan keberhasilan Apple, sementara di sisi lain ada sosok Keiji Inafune yang akan selalu dikaitkan dengan kegagalan Comcept.
Kamu tentu tak ingin memiliki citra yang diasosiasikan dengan keburukan. Karena itu, pastikan bahwa produk dan layanan yang kamu tawarkan memiliki kualitas baik terlebih dahulu sebelum merangkul massa lewat brand personal.
Personal branding yang terencana dan terpercaya
Slogan “jadilah dirimu sendiri” tidak bisa diterapkan begitu saja dalam personal branding. Sama seperti produk, kamu juga harus menunjukkan citra pribadi yang positif di depan publik. Ini bukan berarti kamu perlu berbohong atau bersandiwara, tapi kamu harus tahu kesan seperti apa yang kamu inginkan dalam pandangan orang.
Apakah kamu ingin dikenal sebagai programmer andal? Motivator yang inspiratif? Atau fashionista yang pandai menciptakan tren baru? Temukan kelebihan yang kamu miliki, dan tonjolkan karakteristik tersebut dalam konten-konten (artikel, foto, video, dan sebagainya) buatanmu.
Semakin baik dan banyak konten yang kamu buat, kredibilitasmu dalam bidang terkait juga akan ikut meningkat. Banyaklah membuat konten yang sifatnya membantu orang lain, supaya para calon konsumen bisa merasakan manfaat langsung ketika terpapar brand personalmu.
Kembangkan kepribadian yang positif
Membangun personal branding sama halnya dengan menjadikan dirimu seorang figur publik. Kepribadianmu adalah aset terbesarmu, jadi kamu harus menjaganya agar selalu tampak baik di muka umum.
Luangkan waktu untuk menghadiri acara-acara offline dan bertatap muka dengan orang lain. Di dunia maya, kamu perlu berinteraksi dengan para konsumen secara reguler, misalnya membalas komentar, menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
Sumber Gambar: Grant Cardone
Kamu juga harus menjaga perilaku di media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Media sosial sejatinya adalah ruang publik juga, jadi apa yang kamu tulis di sana akan dilihat dan dinilai oleh masyarakat.
Saat ini mendokumentasikan perilaku media sosial sudah sangat mudah, jadi kegagalan menjaga perilaku bisa merusak citra perusahaanmu. Bila kamu seorang karyawan, hal ini bisa membuatmu kehilangan pekerjaan.
Jadilah presentable dan searchable
Sebagai figur publik, cepat atau lambat masyarakat pasti akan melihat penampilanmu. Berusahalah untuk selalu tampil layak di depan umum, bahkan meski sebenarnya kamu belum sukses. Layak yang dimaksud bukan berarti harus formal, tapi nyaman dipandang dan dapat menonjolkan keunikan pribadimu.
Tampil layak juga perlu kamu lakukan di dunia maya. Pasanglah foto-foto yang baik di tempat yang sesuai, bahkan kalau perlu sewalah fotografer profesional. Meski pepatah mengatakan “jangan menilai buku dari sampulnya”, orang tidak akan menanggapimu dengan serius bila penampilanmu asal-asalan.
Di samping penampilan, penting juga untuk membuat dirimu mudah dicari di internet. Ini bisa kamu lakukan dengan membuat profil di berbagai situs yang punya jangkauan luas, seperti Facebook, LinkedIn, atau Twitter.
Jagalah agar citramu di media sosial tetap profesional. Kamu boleh posting hal-hal bersifat pribadi sesekali, tapi sikap profesional akan menambah kekuatan brandpersonalmu.
Gunakan content outreach
Untuk membuat pribadimu dikenal, konten buatanmu harus bisa menjangkau massa sebanyak-banyaknya. Hal ini bisa dicapai salah satunya dengan cara content outreach, yaitu menjalin koneksi dengan orang lain yang bisa membagikan dan mempromosikan kontenmu.
Sumber Gambar: pixabay
Ada beberapa macam pihak yang bisa kamu ajak bekerja sama, misalnya tokoh-tokoh pakar yang sudah banyak dikenal dalam bidang yang kamu geluti. Bila kontenmu dibagikan atau dikutip oleh seorang pakar, namamu akan menjadi lebih dikenal, sekaligus memunculkan kesan bahwa kamu adalah seorang praktisi yang terpercaya. Jalur content outreach seperti ini biasanya muncul dari kenalan pribadi.
Jenis kerja sama lain misalnya situs media yang menerima artikel tamu. Kebanyakan media tidak menerima artikel atas nama perusahaan (kecuali advertorial atau sejenisnya), namun akan dengan senang hati menerima artikel berkualitas atas nama individu. Trentech.id juga memfasilitasi kerja sama seperti ini lewat fitur Tulis Artikel.
Itulah beberapa kiat yang bisa kamu terapkan untuk membangun brand personal yang kuat dan di mata masyarakat. Membangun citra sama seperti bermain peran, kamu harus merancang arahan dan mempersiapkan diri di balik layar, kemudian mengeksekusinya di hadapan publik. Tak lupa kamu juga harus terus mengevaluasi diri supaya bisa memberikan penampilan lebih baik di masa depan.
Manfaat brand personal tidak hanya muncul selama kamu terikat pada perusahaan. Meski kamu sudah meninggalkan pekerjaanmu atau perusahaanmu sudah bangkrut, citra yang sudah kamu bentuk tetap akan tertinggal di masyarakat dan bisa kamu manfaatkan. Karena itu berusahalah untuk selalu menjadi pribadi berkualitas di mana pun kamu berada. [tia/ap]