Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Menelusuri Jalan Panjang iPhone, Apa Benar Produk Amerika?

2 October 2017
in News
1.4k
VIEWS

Daftar Isi

  • Menilik Otentisitas iPhone dan Makna Terselubung Di Dalamnya
  • Half-blood Apple
Berikan rating

Tanggal debut Apple iPhone terbaru telah diumumkan. Tinggal menghitung waktu saja hingga akhirnya tiba di Indonesia. Media daring pun seakan-akan “menuangkan minyak tanah ke dalam api” melalui ulasan dan berita yang semakin menggelorakan antusiasme warganet. Semua orang agaknya ingin memiliki ponsel ini.

Betapa tidak, teknologi advance yang dihadirkan Apple pada seri iPhone 8, iPhone 8 Plus dan terlebih iPhone X menipiskan garis pembeda kelompok masyarakat. Contohnya antara kaum sosialita dengan tech addict. Kini, kecanggihan bukan hanya untuk mereka yang menggilai teknologi. Kemewahan tidak lagi eksklusif pada mereka yang borjuis. Atau, apakah di zaman sekarang para tech addict telah menjelma jadi sosialita?

Baca lagi

Daftar Harga iPhone di Bawah 10 Juta – Februari 2023

MacBook Air 15 Inci Dengan CPU M2 Pro Akan Meluncur di Bulan April 2023

Inovasi dan Peningkatan dalam IPhone 16: Review Lengkap

Suka tidak suka, Apple nyatanya cukup brilian dalam mengembangkan iPhone. Perusahaan asal California, Amerika Serikat itu mampu merawat hype konsumennya dari gempuran ponsel berbasis Android yang mayoritas datang dari Asia Timur. Apple juga konsisten menjaga marwah yang cutting edge sejak seri iPhone 1. Eksistensi selama sepuluh tahun ini jadi buktinya. Terlebih, siapa sih yang tidak bangga punya ponsel mahal buatan Amerika ketimbang produk China?

Jalan panjang Apple dalam membesarkan iPhone selama sepuluh tahun ini menarik ditelusuri. Ada sejumlah hal yang terkadang “tak kasatmata”. Mulai dari kebiaasan Apple yang tidak merinci spek jeroan ponsel (seperti kapasitas baterai dan RAM), hingga asal supplier komponen rakitannya. Bila digali lebih dalam, faktanya iPhone bukanlah sebuah produk yang murni “berdarah” Amerika. Coba lihat bagian belakang bodi iPhone Anda, jangan heran ada tulisan “Designed by Apple in California. Assembled in China.”

Menilik Otentisitas iPhone dan Makna Terselubung Di Dalamnya

Otentisitas produk Amerika dalam setiap komponen smartphone berlogo apel kegigit itu boleh jadi semakin kabur seiring hadirnya iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X. Dilansir dari situs The Verge, Apple terang-terangan mendatangkan suplai layar OLED Super Retina dari Samsung demi display yang menawan dalam bingkai bezel-less. Samsung disebut membanderol teknologi OLED itu hingga US$130 per unitnya pada Apple, sekitar 13% dari harga jual iPhone X.

Partisipasi pihak luar Amerika sebenarnya telah lama ada dalam proses pembuatan produk Apple, khususnya iPhone. Mundur sedikit ke seri belakang, seperti seri iPhone 6s. Business Insider mencatat ada sebelas komponen yang berasal dari sembilan perusahaan di lima negara berbeda untuk menghasilkan satu seri Apple iPhone 6s. Tiga perusahaan asal Jepang, tiga perusahaan China, satu perusahaan Taiwan, satu perusahaan Korea Selatan dan tentunya satu perusahaan Apple di Amerika Serikat.

Jangan pusing memikirkan porsinya. Pembagiannya seperti berikut ini. Apple di California fokus pada bagian desain dan bahan mentah untuk detil warna dan rincian kecil lainnya. Toshiba mengambil peran untuk bagian storage. Sony bertanggungjawab pada komponen kamera. Bagian display dipercayakan pada Asahi. Kebutuhan RAM dipenuhi oleh Samsung. Prosesor didatangkan dari Samsung dan TSMC. Bagian modem LTE dan receiver radio dipasok dari Qualcomm. Modul WiFi menggunakan rancangan Universal Scientific Industrial Shanghai. Baterai didapat dari Huapu Technology. Lalu semuanya dirakit di China.

Selain iPhone 6S, Apple turut memusatkan produksi seri iPhone SE di luar Amerika. Pertengahan tahun 2017 ini iPhone SE diproduksi secara masal di Bengalore. Didesain di California, dirakit di India. Sungguh diverse, ya! Barangkali diversity dalam bisnis adalah sesuatu yang menyejukkan, tapi sebetulnya bukan hal itu yang mendorong Apple untuk menempuh langkah ini.

Pada tahun 2012 lalu, Barack Obama dalam kapasitasnya sebagai Presiden Amerika Serikat pernah bertanya langsung pada Steve Jobs perihal hal ini. “Mengapa Apple tidak memproduksi iPhone di dalam negeri saja?” tanya Obama ketika berkunjung ke kantor Apple di Calfornia. Pada tahun itu, menurut catatan New York Times, ada sektar 70 juta unit iPhone diproduksi di luar Amerika Serikat.

Sejatinya, ada sejumlah faktor yang membuat iPhone dan produk Apple lainnya tidak lagi “murni” diproduksi di Amerika. Jajaran petinggi perusahaan itu mengisyaratkan bahwa faktor infrastruktur dan sumber daya manusia di dalamnya memberi pengaruh paling krusial. Butuh pekerja yang jumlahnya luar biasa banyak untuk menjalankan roda produksi Apple.

Masih dalam laporan New York Times tahun itu, perakit iPhone di China berjumlah sekitar 230.000 orang. Jumlah ini tidak sepadan dengan populasi pekerja produktif yang ada di Amerika Serikat. Di negeranya sendiri, Apple hanya mampu mendapatkan sekitar 43.000 pekerja untuk menjalankan produksi perusahaan. Jika bergantung pada jumlah pekerja lokal Amerika semata, barangkali Apple tidak akan mampu menghadirkan ponsel pintarnya ke seluruh penjuru dunia.

Usaha untuk melokalkan proses produksi Apple tidak cuma dilakukan semasa Barack Obama. Presiden Amerika Serikat saat ini, Donald Trump, juga ikut nyinyir pada kebijakan produksi overseas yang dipilih para petinggi Apple. Trump berpikir bahwa dengan membawa kembali core kegiatan produksi ke dalam Amerika, maka lapangan pekerjaan akan semakin terbuka banyak di negara itu.

Namun, Tim Cook yang kini menggantikan almarhum Steve Jobs sebagai CEO masih tak bergeming dengan kebijakan perusahaannya itu. Selain karena alasan infrastruktur dan kebutuhan tenaga kerja yang teramat besar, beban biaya suplai komponen yang datang dari berbagai negara akan jauh lebih besar jika impor langsung ke California. Malah, ada candaan bahwa justru robotlah yang nantinya mengambil alih proses labor kerja Apple alih-alih membuka kesempatan kerja untuk orang-orang Amerika.

“Menaruh sarang” di Asia, khususnya China, dirasa lebih ideal karena dapat mereduksi ongkos kirim. Kerjasama third party dengan sejumlah perusahaan yang verified demi memenuhi suplai komponen masih lebih efisien dibanding menghabiskan waktu dan tenaga untuk observasi sendiri. Lagian, ada pepatah lama mengatakan, “jika Anda ingin melangkah cepat, maka berjalanlah sendiri. Tapi jika Anda ingin melangkah jauh, maka berjalanlah bersama-sama.”

Half-blood Apple

Bila pernah membaca cerita novel Harry Potter, maka Anda tentulah mafhum tentang kedigdayaan karakter Lord Voldemort di dunia sihir. Alih-alih berasal dari keluarga penyihir tulen yang silsilahnya terpandang, Voldemort justru berasal dari keluarga berdarah campuran. Ayahnya, Riddle Senior hanyalah manusia biasa tanpa kemampuan sihir apa-apa.

Ponsel pintar iPhone pun digdaya di dunia smartphone. Perangkat tersebut menghadirkan banyak fungsi yang bisa digenggam dalam satu tangan. Tapi di balik itu, kedigdayaan ponsel ini lahir dari campur tangan pihak lain di luar trah Apple. Bila di dunia sihir ada istilah half-blood wizard, barangkali tidak ada salahnya menyematkan half-blood Apple pada generasi iPhone terkini.

Tags: appleiPhoneproduk amerika
Previous Post

Wajib Nonton! 7 Film Bertema Game yang Wajib Kamu Tonton Selain Kingsglaive: Final Fantasy XV

Next Post

Tips Bagi Calon Pendiri Startup yang Tidak Memiliki Latar Belakang Teknologi

aldofenalosa

aldofenalosa

Related Posts

iphone di bawah 10 juta

Daftar Harga iPhone di Bawah 10 Juta – Februari 2023

26 February 2023
1.4k

iPhone merupakan salah satu smartphone premium yang populer di seluruh dunia. Namun, harga yang ditawarkan oleh iPhone terkadang terlalu tinggi...

macbook air 15 inch M2

MacBook Air 15 Inci Dengan CPU M2 Pro Akan Meluncur di Bulan April 2023

24 February 2023
1.4k

Rumor ini menjadi berita yang sangat menarik, khususnya bagi para penggemar produk Apple, terutama MacBook. Pasalnya, sejak beberapa tahun belakangan...

iphone 16

Inovasi dan Peningkatan dalam IPhone 16: Review Lengkap

9 February 2023
1.4k

IPhone 16, generasi terbaru dari smartphone paling populer di dunia, membawa banyak inovasi dan peningkatan yang membuat pengalaman pengguna lebih...

Please login to join discussion

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1137 shares
    Share 454 Tweet 284
  • Saham Kapal Induk: Apa Itu dan Apa Keuntungannya?

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    271 shares
    Share 108 Tweet 68
  • Apa Saja Fitur Flipper Zero?

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Bekerja di Bidang Otomotif, Menjanjikan Penghasilan Besar! Berminat?

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    247 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Sarjana Komputer Tidak Bisa Coding? Apa Kata Dunia?

    183 shares
    Share 73 Tweet 46
  • Ternyata Beginilah Cara Kerja Powerbank

    187 shares
    Share 74 Tweet 47
  • Founder Story, Indrasto Budisantoso Ciptakan Jojonomic Berdasarkan Pengalaman Sendiri

    121 shares
    Share 48 Tweet 30

About . Contact . Partnership . Google News

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In