Nishant Jain selaku CEO Design for Use berbagi tip bagaimana membuat desain sebuah produk hanya dalam lima hari saja. Baik itu membuat produk baru atau memecahkan masalah yang terdapat dalam produk jadi, Jain memastikan bahwa kamu bisa menggunakan cara ini untuk menjaga efisiensi dan menghemat waktu.
Jain menjelaskan bahwa metode design sprint selama lima hari ini mempunyai konsep yang sama seperti metodologi SCRUM, hanya saja caranya berbeda. Berikut langkah-langkah per hari yang dibagikan kepada para peminat yang memadati hari kedua konferensi Tech in Asia Jakarta 2016.
Persiapan
Ketika akan memulai design sprint selama lima hari, persiapkan satu hari penuh untuk merencanakan semua hal terlebih dahulu. Di hari ini, ada beberapa poin yang mesti kamu lakukan seperti:
- Menganalisis masalah yang akan dipecahkan dan mencari referensi atas masalah tersebut: apakah sudah ada yang pernah mengalami, memecahkan, atau tidak ada rujukan sama sekali.
- Buat sebuah tim beranggotakan antara empat hingga tujuh orang. Para anggota tim ini harus berasal dari beragam bagian dalam startup kamu, seperti dari divisi desain, pengembangan, CEO, pemasaran, dan lain-lain.
- Cari seorang fasilitator yang akan bertindak sebagai seorang manajer proyek untuk menentukan alur design sprint dan menjaga tenggat waktu agar proyek ini bisa selesai sesuai jadwal.
- Pastikan semua anggota tim tidak membawa ponsel atau peralatan lain yang bisa menganggu konsentrasi ketika design sprint berjalan. Kamu akan sangat membutuhkan waktu yang berkualitas.
- Pilih sebuah ruangan tertutup yang dipenuhi dengan papan tulis agar mudah menuangkan ide dan catatan ketika menemukan kendala.
- Cari pengguna yang bisa mencoba platform buatanmu ketika di akhir hari kelima.
Hari pertama: jelaskan masalah secara terperinci
Jelaskan secara terperinci masalah yang ingin kamu pecahkan. Gunakan satu hari penuh untuk melakukan hal ini karena menjelaskan masalah yang ada merupakan poin paling krusial ketika melakukan design sprint selama lima hari.
Sebagai contoh, mungkin platform kamu memiliki user retention yang sangat rendah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah karena faktor UX, atau mungkin konten yang dimiliki kurang menarik? Cantumkan semua kemungkinan dan masalah ini pada papan tulis yang telah dipersiapkan.
Kamu bisa menggunakan sticky note yang berbeda warna untuk masalah-masalah utama dan turunan lainnya. Bila dilakukan secara visual, mencari pemecahan sebuah masalah akan semakin mudah dilakukan.
Hari kedua: hasilkan solusi
Cari solusi dari masalah yang telah dijelaskan pada hari sebelumnya. Gunakan masukan dari berbagai anggota tim sehingga kamu bisa mendapatkan solusi dari berbagai aspek, seperti pemasaran, desain, dan lain-lain.
Hari ketiga: visualisasi semua solusi tersebut
Di hari ketiga, buat sketsa dalam sisi desain tentang bagaimana kamu bisa memecahkan masalah tersebut. Buatlah sebuah sketsa kasar namun jelas, sehingga nantinya bisa digunakan sebagai prototipe.
Selain itu, buat sebuah diagram alur di mana kamu menggambarkan bagaimana pengguna memakai platform yang kamu miliki. Langkah demi langkah. Hari ketiga merupakan hari yang paling membutuhkan kematangan konsep, karena kamu harus merancang setiap layar yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Hari keempat: ciptakan sebuah prototipe
Buat sebuah prototipe yang benar-benar bisa kamu gunakan. Bukan prototipe dalam hal desain saja. Sebab, kamu akan menggunakan prototipe ini pada hari terakhir untuk dicoba oleh para tester yang telah dipersiapkan.
Peran desainer sangat diperlukan di hari keempat, karena desain merupakan faktor utama ketika membuat sebuah prototipe.
Hari kelima: uji coba prototipe
Waktunya menguji apakah prototipe yang telah kamu buat bisa digunakan secara baik oleh para pengguna. Jika pengguna tidak menyukai, ulangi langkah ini dari awal hingga menemukan solusi yang bisa diterima oleh pengguna dengan baik.
Apa yang bisa diambil dari design sprint selama lima hari ini?
Di akhir keynote, Jain memberikan sebuah kesimpulan bahwa design sprint selama lima hari ini akan sangat berguna jika kamu perlu memecahkan sebuah masalah yang mempunyai tenggat waktu sangat tingkat. Selain itu, kamu bisa melakukan beberapa sesi design sprintuntuk masalah-masalah lain yang lebih rumit.
Jain juga menambahkan bahwa cara ini sangat cocok digunakan oleh para startup yang mempunyai banyak sekali ide untuk divalidasi.
Sumber : Techinasia ID