Di era disrupsi ini, kita semakin sering mendapati berita produk gagal dari perusahaan besar dan terkenal. Kamu bisa menengok ke belakang, misalnya belasan tahun silam, ketika kamu pertama kali belajar mengoperasikan internet. Saat itu, Yahoo menjadi salah satu situs yang kamu kenal pertama kali, bukan?
Bagi kamu yang pernah melalui masa belajar mengirim e-mail dan menelusuri berbagai hal lewat mesin pencari Yahoo, berita kegagalan Yahoo beberapa waktu silam mungkin tidak pernah kamu bayangkan. Lantas, kamu yang bergerak dalam pengembangan produk pun semakin sadar bahwa inilah tantangan berat di depanmu.
Sewaktu membangun produk, kamu tentunya telah melewati beragam proses, mulai dari menemukan ide, mengembangkan ide, melakukan berbagai riset, menciptakan produk, dan memasarkannya. Di masa permulaan dalam membangun produk, sangat wajar bila kamu meletakkan harapan setinggi-tingginya. Cerita akan kesuksesan, produk yang bermanfaat bagi para konsumen, pengembangan fasilitas yang terus diperbarui, merupakan hal-hal yang telah membayang di benak sejak awal.
Para pengembang produk sebaiknya memang memikirkan kemungkinan adanya produk gagal, sebab bisnis memang tidak selalu stabil. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan ini akan memacu kamu untuk berpikir kritis tentang strategi apa saja yang perlu dilakukan dan dipersiapkan untuk mengurangi kegagalan.
Apakah kamu sedang atau berencana membangun produk? Yuk, simak beberapa tip di bawah ini untuk menghindari kegagalan pada produk hasil karyamu!
Tidak ada pasar untuk produkmu
Salah satu penyebab utama dalam kegagalan produk adalah kurangnya pasar. Alasan ini telah terjadi di berbagai ranah bisnis, termasuk B2B dan B2C Untuk mengenali pasar, kamu juga harus memahami siapa-siapa saja yang menjadi konsumenmu, sehingga kamu tidak perlu berulang kali mempertanyakan: “Mengapa tidak ada yang mau membeli produk saya?”.
Bagaimanapun, masalah dan solusi adalah satu-kesatuan. Kamu tidak bisa mengontrol siapa yang memiliki masalah dan di mana mereka mencari solusinya. Namun, beberapa langkah di bawah ini bisa kamu coba untuk menguji hipotesismu.
- Temukan masalah pasar dan lakukan validasi
- Dapatkan solusi untuk masalah itu
- Bawa ke pasar
Bila hipotesismu telah tervalidasi, kamu pun bisa mengendalikan apa yang kamu bangun dan bagaimana pengalaman konsumen memecahkan masalahmereka melalui produk yang kamu ciptakan.
Sebelum kamu benar-benar menciptakan produk, pastikan bahwa produkmu dapat membantu banyak orang memecahkan masalah mereka.
Memikirkan segalanya sendirian
Ketika menciptakan produk, beberapa di antara kamu barangkali memulai dari ide brilian yang kamu temukan sendiri. Namun, ketika proses produksi dan pemasaran produkmu telah dimulai, kamu tidak bisa melakukan segalanya seorang diri.
Kamu memerlukan tenaga profesional lain sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk membantu kelangsungan produkmu. Kamu boleh jadi orang yang memiliki banyak kemampuan, namun kamu juga perlu mengingat bahwa berbagi pekerjaan akan membuatmu fokusmu terpecah di banyak tempat.
Untuk mengembangkan produk, kamu juga membutuhkan diskusi bersama rekan seprofesimu.
Pemasaran yang buruk sebabkan produk gagal
Ketika idemu telah teruji dan produkmu telah siap dipasarkan, tantangan berikutnya pun menunggumu. Kesalahan dalam pemasaran menjadi penyebab yang banyak mempengaruhi kelangsungan produkmu.
Dalam artikelnya, Mark Goldenson, founder PlayCafe, sebuah perusahaan jaringan TV internet untuk games, mengakui permasalahan pemasaran tersebut. Ia bercerita bahwa ia dan co-founder sama-sama berasal dari perusahaan yang kurang bersahabat dengan pemasaran.
Kendati keduanya menerapkan SEO, SEM, viral, platforms, PR, dan partnership dengan cukup baik, rupanya mereka tak berhasil mengajak audiens untuk datang ke event langsung. Di sinilah ia menyadari bahwa marketing memerlukan orang-orang yang terampil dan konstan untuk merencanakan strategi yang tepat.
Untuk mencegah produk gagal, kamu perlu melakukan riset secara mendalam tentang:
- seperti apa kompetitormu
- bagaimana kamu mendistribusikan produk
- mengidentifikasi strategi terbaik untuk menyasar audiens
- merekrut tim yang berpengalaman dalam marketing
- memastikan produkmu sampai ke tangan para konsumen.
Strategi marketing yang tepat sangatlah penting, sebab produk berkualitas pun tidak menjual dirinya sendiri. [tia/ap]