Microphone merupakan alat penangkap gelombang suara yang kemudian diubah menjadi getaran listrik sinyal analog, selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan. Proses pengolahan selanjutnya dengan menggunakan power amplifier, berawal dari suara berintensitas rendah menjadi suara yang lebih keras. Setiap mic tentu memiliki cara yang berbeda dalam mengkonversi energinya, namun satu hal yang sama yakni semua jenis mic memiliki satu bagian utama yang kerap disebut dengan diafragma.
Selain itu microphone terbagi dalam beberapa jenis, yaitu dynamic mic dan condenser mic. Setiap mic tentu memiliki cara kerja yang berbeda, simak penjelasannya di bawah ini.
[postingan number=3 tag=”hacker”]
Dynamic Mic
Mic yang satu ini memiliki bentuk besar, memiliki magnet dan kumparan di dalam mic. Untuk diafragma dynamic mic terbuat dari bahan plastik yang tipis, dan diafragma tersebut yang akan menggerakkan kumparan di dalamnya. Pada prinsipnya, dynamic mic hampir sama dengan speaker. Jika speaker menerima tegangan lalu mengubahnya menjadi getaran suara yang impedasinya 4,8 hingga 16 Ohm, dynamic mic impedasinya mencapai 600 Ohm dan merubah getaran suara menjadi tegangan listrik yang selanjutnya dikirim dan diperkuat oleh preamp mic.
Dalam kerjanya, dynamic mic membutuhkan getaran kuat untuk dapat menggerakkan kumparan yang terdapat di dalam medan magnet, dan berfungsi untuk menghasilkan besaran tegangan. Sehingga jika dibandingkan dengan condenser mic, dynamic mic cenderung kurang sensitif karena membutuhkan getaran yang kuat dari luar. Suara yang dihasilkan dynamic mic pun cenderung bersifat medium bass.
[postingan number=3 tag=”games”]
Condenser Mic
Mic condenser terbaik umumnya memiliki bentuk bulat dengan ukuran mic yang kecil, dimana terdapat dua buah plat tipis sebagai diafragma dan terletak di dalam condenser mic tersebut. Kedua buah plat tersebut yang siap menerima setiap getaran yang sumbernya berasal dari luar atau yang berasal dari perbedaan tekanan udara.
Pada prinsipnya getaran condenser mic akan diterima oleh plat, sehingga condenser mic dapat merespon bunyi yang sumber suaranya berjarak cukup jauh ataupun yang memiliki frekuensi tinggi. Condenser mic tidak dapat bekerja jika mic tersebut tidak diberikan tegangan, tentu hal ini berbeda dengan dynamic mic yang dapat langsung berfungsi ketika dihubungkan ke preamp mic.Â
[postingan number=3 tag=”startup”]
Condenser mic memiliki polaritas positif dan negatif, yang artinya ketika Anda melakukan pemasangan mic tidak boleh sampai terbalik. Tegangan supply arus pun harus searah, meskipun begitu condenser mic cukup di-supply dengan tegangan kecil saja. Dalam prakteknya condenser mic tidak dapat digunakan secara langsung, karena harus menggunakan rangkaian opamp. Hal ini disebabkan karena condenser mic harus di-supply dengan tegangan barulah dapat merubah getaran suara menjadi elektromagnetik.
Cara Mudah Merawat Mic Condenser Menurut Goshen Swara Indonesia
Keberadaan microphone sangat penting baik untuk keperluan recording musik maupun acara live. Microphone sendiri merupakan piranti jenis transduser yang mampu mengubah energi akustik menjadi suatu sinyal listrik. Keberagaman jenis dan merek microphone di pasaran kerap kali membuat Anda bingung memilih mic mana yang cocok bagi Anda. Jenis-jenis mic diantaranya ada ribbon mic yang menggunakan pita tipis dan digantungkan pada bagian medan magnet.Â
Ada dynamic mic yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Ada mikrofon elektret yakni mikrofon kapasitor yang memiliki sumber muatan sendiri, hingga condenser mic yang diafragmanya terbuat dari logam dan digantungkan pada bagian pelat logam statis dengan jarak dekat.Â
Dari beragam jenis mic tersebut, salah satu mic yang kerap digunakan adalah condenser mic. Tak heran karena jenis mic yang satu ini sifatnya lebih sensitif jika dibandingkan dengan mic jenis lainnya. Layaknya piranti pada umumnya, mic pun tentu harus dirawat agar tidak cepat rusak dan berumur panjang. Lantas bagaimana cara merawat condenser mic yang tepat?
[postingan number=3 tag=”programmer”]
Selalu Gunakan Pop Filter
Jika Anda memiliki condenser mic, ada baiknya untuk melengkapi mic tersebut dengan pop filter, mengapa demikian? Karena alat yang memiliki bentuk layaknya saringan ini memiliki fungsi untuk mem-filter noise dan juga untuk mencegah air liur dari talent atau penyanyi masuk ke dalam condenser mic. Tak hanya itu, pop filter juga berfungsi untuk menghasilkan kualitas suara rekaman yang lebih jernih. Sehingga sangat cocok untuk orang-orang yang profesinya terkait dengan suara, contohnya seperti voice over talent. Tak heran jika menggunakan pop filter merupakan salah satu cara perawatan tepat untuk mic condenser terbaik Anda.
Simpan Condenser Mic Pada Tempatnya
Cara merawat condenser mic selanjutnya adalah dengan menyimpan condenser mic pada tempatnya. Ketika proses perekaman telah selesai dan AC di dalam ruangan sudah dimatikan, simpan condenser mic ke dalam kantung atau tempatnya dan hindari berlama-lama di dalam studio. Tak lupa untuk menyertakan silica gel di dalam kantung atau tempat penyimpanan condenser mic tersebut. Pada saat Anda pakai kembali dan condenser mic mengeluarkan suara seperti suara meletup-letup dan terdengar seperti suara hujan, cobalah untuk mendiamkan mic sebentar di ruangan ber AC, setelah itu barulah condenser mic dapat Anda pakai kembali.Â
[postingan number=3 tag=”mobile-legends”]
Perlakukan Condenser Mic Dengan Baik
Jangan pernah perlakukan condenser mic Anda secara sembarangan. Sebaliknya, perlakukan condenser mic Anda layaknya benda tersebut adalah benda yang mudah rusak dan pecah. Jika Anda memperlakukan condenser mic Anda dengan baik dan benar, dapat dipastikan mic tersebut akan berumur panjang dan tidak mudah rusak. Bayangkan jika Anda tidak memperlakukan condenser mic Anda dengan baik, setelah dipakai hanya diletakkan begitu saja dan tidak disimpan di tempat seharusnya. Tentu cepat atau lambat condenser mic tersebut akan rusak dan tidak dapat dipergunakan kembali. Selain itu hindari membersihkan condenser mic dengan air. Cukup lap condenser mic dengan kain kering yang bersih.
Itulah informasi seputar perbedaan dynamic mic dan mic condenser, serta cara merawat microphone agar tetap awet saat digunakan. Semoga bermanfaat.