Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Pengorbanan Seorang Programmer, di Balik Celana Pendek dan Berangkat Siang

9 April 2022
in Learn
Pengorbanan Seorang Programmer, di Balik Celana Pendek dan Berangkat Siang
1.5k
VIEWS

Daftar Isi

  • Jam dan tempat kerja?
  • Membuat hidup lebih bermakna
  • Tidak terbatas untuk pendiri
5/5 - (2 votes)

Bangun lebih siang dari pekerja pada umumnya, berangkat ke kantor ketika jalanan sudah sepi, menggunakan kaus dan celana pendek ke kantor, dan tidak perlu kaku terhadap birokrasi perusahaan-perusahaan pada umumnya, mungkin itu yang terlintas di pikiran kamu ketika mendengar tentang seseorang yang bekerja di startup. Hal itu tidaklah salah, tapi tidak seindah dan semudah seperti kedengarannya juga.

Jadi sebenarnya seperti apa sih kerja di startup pada umumnya? Tentunya berbeda-beda tergantung tim, peran dan pribadi masing-masing individu, serta banyak parameter lainnya. Tapi yang akan saya ceritakan di sini adalah pengalaman saya sendiri digabung dengan cerita dari kawan-kawan yang juga kerja di startup atau perusahaan sejenisnya.

Baca lagi

Gaji Programmer Indonesia: Berapa Seharusnya?

Rekomendasi Film untuk Programmer, Menelusuri Dunia Programmer Melalui Film

Inilah Alasan Mengapa Seorang Programmer Jangan Terlalu Lama Duduk

Jam dan tempat kerja?

Startup Cafe Working Table | Featured

Sumber: Startupstockphotos

Ketika ada anggota keluarga atau kawan yang melihat saya bangun siang dan bekerja dari rumah atau kafe, banyak di antara mereka yang bingung dan tidak jarang juga menunjukkan rasa iri (tentunya bukan perasaan iri yang negatif) dibandingkan dengan gaya kerja mereka pada umumnya. Tapi di balik semua itu, bekerja di startup tidaklah seindah yang terdengar sepintas.

Saat ada yang bertanya tentang jam kerja, saya hanya menjawab, “dari bangun sampai tidur lagi.” Hal ini tidak melebih-lebihkan, tapi tidak seseram kedengarannya juga. Hal pertama yang saya cek ketika bangun adalah Facebook dan Slack, khawatir jika ada hal yang mendadak perlu ditangani, dan hal terakhir yang saya cek sebelum tidur adalah Facebook dan Slack juga.

Meskipun begitu, di tengah-tengah bangun dan tidur itu, segalanya cukup fleksibel. Saya bisa saja izin sejam atau dua jam untuk mengurus paspor, membuat kartu ATM, pergi ke bengkel, atau hal-hal mendesak lainnya. Semuanya bebas dilakukan asalkan target harian tercapai dan tidak bentrok dengan hal penting seperti rapat, bertemu orang, atau mendatangi undangan untuk acara yang telah saya janji akan hadiri.

Stressed Worker | Photo

Sumber: Tim Gouw

Semuanya hanyalah masalah tanggung jawab. Jika apa yang ditugaskan dan dijanjikan untuk selesai bisa tercapai, maka anggota tim kami tidak perlu pusing sampai membawa kerjaan ke dalam mimpi, walaupun hal tersebut bisa saja terjadi … tidak jarang malah.

Kebebasan ini juga terkadang membuat anggota tim harus bekerja di akhir pekan, sesuatu yang jika saya lakukan akan langsung membuat ibu saya geleng-geleng kepala. Bahkan tidak jarang juga saya perlu membawa laptop meskipun saya sudah merencanakan untuk pergi bersama teman atau keluarga.

Sampai sini, bekerja di startup jelas tidak terdengar lebih indah daripada bekerja di kantor yang memiliki batasan waktu kerja cukup jelas, yaitu (umumnya) dari pukul sembilan pagi sampai lima sore di hari Senin sampai Jumat. Tapi, bekerja di startup memiliki kelebihan yang tidak akan saya temukan di kantor biasa.

Membuat hidup lebih bermakna

Ini cerita sebelum masuk perusahaan berita salah satu situs media seputar teknologi, saya bekerja di industri kreatif yang tidak jauh-jauh dari video game juga. Satu dalam bentuk startup yang masih kecil, dan satu lagi berbentuk perusahaan multinasional raksasa yang memiliki aturan tidak kaku seperti korporat pada umumnya.

Membandingkan dari pengalaman pribadi dan cerita orang-orang terdekat, saya cukup bisa mengambil kesimpulan kenapa bekerja di startup lebih baik daripada di korporat pada umumnya, dan hal tersebut terletak pada kontribusi yang saya miliki.

Di sebuah startup, suara dari tiap anggota memiliki makna.

Ketika bekerja di perusahaan besar, saya hanyalah sebuah sekrup di mesin raksasa. Suatu objek yang membantu kerja mesin, tapi seandainya hilang pun pengaruhnya belum tentu signifikan. Hal ini membuat hari-hari terasa cukup membosankan, karena sebagai sekrup saya hanya perlu datang, bekerja, pulang, dan mengulangi itu semua setiap hari.

pengorbanan programmer

Di sebuah startup, suara dari tiap anggota memiliki makna. Kamu bisa saja baru bergabung kurang dari sebulan, tapi segala komentar dan feedback yang kamu berikan, baik untuk produk yang dibuat ataupun kultur kerja, memiliki pengaruh penting.

Setiap anggota dalam sebuah startup adalah penting. Bukan seperti sekrup dalam sebuah mesin, tapi seperti sebuah roda gerigi di mesin tersebut. Hilang satu, maka pengaruhnya akan jauh lebih signifikan kepada keseluruhan performa mesin.

Hal ini menjadi semakin bermakna ketika produk atau jasa yang startup tersebut kerjakan memiliki dampak positif terhadap kehidupan manusia. Bagi beberapa orang, fakta bahwa apa yang kita kerjakan memiliki dampak nyata dan langsung terasa jelas merupakan kenikmatan tersendiri, meskipun waktu dan tenaga yang besar harus menjadi korbannya.

Tidak terbatas untuk pendiri

Wirausahawan adalah orang yang rela bekerja delapan puluh jam seminggu agar tidak perlu bekerja empat puluh jam seminggu.

Kata-kata dari Lori Greiner di atas mungkin sudah cukup populer muncul di topik-topik yang berhubungan dengan membangun startup. Namun, jarang ada yang membahas bahwa hal tersebut tidak hanya berlaku untuk pendiri startup saja, tapi juga untuk anggota timnya.

Ketika tempat kamu bekerja mampu membuatmu merasa spesial, memberikan kontribusi positif ke banyak orang, dan tidak memperlakukan anggota timnya seperti sebuah objek yang mudah tergantikan, perasaan tersebut bisa lahir dengan sendiri di kepala anggota tim. Dan jika perasaan tersebut cukup kuat, tidak menutup kemungkinan anggota tim yang bukan bagian dari pendiri pun mampu memberikan kontribusi sebesar bekerja delapan puluh jam seminggu itu.

Membagi waktu antara bekerja, keluarga, dan rekreasi jelas merupakan hal yang sangat penting. Tapi jika kamu ingin bekerja di startup, hilangkanlah pola pikir soal keseimbangan “Work vs. Life”, dan coba mulai gunakan pola pikir “Work + Life.” Karena jika bekerja sudah menjadi bagian dari hidup, apa yang kamu kerjakan tidak akan lagi menjadi beban dan malah bisa jadi kenikmatan tersendiri. [TIA/AP]

Setelah membaca ini, apakah kamu masih tertarik untuk bekerja di startup?

Tags: ITkerjapengorbanan programmerprogrammerprogrammer baikprogrammer zaman nowteknologi
Previous Post

Seputar Bitcoin, Penemunya dan Keistimewaannya

Next Post

Cara Developer Game Memperoleh Penghasilan

Trentech.id

Trentech.id

Tren Teknologi Indonesia

Related Posts

gaji programmer

Gaji Programmer Indonesia: Berapa Seharusnya?

11 March 2023
1.4k

Gaji programmer di Indonesia menjadi topik yang sering dibicarakan, terutama di kalangan para profesional di bidang teknologi informasi. Seiring dengan...

rekomenasi film untuk programmer | the social network

Rekomendasi Film untuk Programmer, Menelusuri Dunia Programmer Melalui Film

19 February 2023
1.4k

Programmer memainkan peran penting dalam dunia teknologi saat ini. Mereka menjadi tangan dan pikiran yang menciptakan produk digital dan membuatnya...

coding sambil berdiri

Inilah Alasan Mengapa Seorang Programmer Jangan Terlalu Lama Duduk

19 April 2022
1.5k

Kemampuan untuk berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh programmer manapun. Dengan memiliki kemampuan ini, sang programmer...

Login
Please login to comment
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1008 shares
    Share 403 Tweet 252
  • Indeed PHK 2.200 Karyawan

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • Inilah 5 Hacker Indonesia Level Dewa yang Diakui dan Ditakuti Dunia

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    224 shares
    Share 90 Tweet 56
  • Inilah 15 Skin Paling Keren di Mobile Legends

    170 shares
    Share 68 Tweet 43
  • Setelah Netflix, Kini Giliran Disney PHK Ribuan Karyawan

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    353 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Ini Dia Cara Membuat Template WordPress Dengan Bootstrap Mudah

    133 shares
    Share 53 Tweet 33
  • 8 Games yang Sangat Bagus Tapi Tak Laku, Apa Penyebabnya?

    125 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    247 shares
    Share 99 Tweet 62

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz