Presiden Argentina, Javier Milei, membela diri di tengah tuduhan penipuan dan desakan pemecatan terkait promosi koin LIBRA dalam wawancara dengan Jonatan Viale di program TN ¿La Ves? pada Senin.
Ia tidak secara aktif mempromosikan token tersebut, melainkan hanya membagikan informasi tentang proyek itu.
“Saya tidak mempromosikannya, saya hanya membagikannya, karena saya adalah seorang tekno-optimis yang fanatik,” ujar Milei dalam wawancaranya.
Milei mengklaim bahwa tindakannya dilakukan dengan itikad baik dan hanya berdampak pada sejumlah kecil warga Argentina, dengan sebagian besar investor berasal dari China dan Amerika. Ketika LIBRA sudah dapat diakses publik, ia hanya menyebarkan informasi koin tersebut.
Presiden Argentina tersebut juga mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Hayden Mark Davis di Casa Rosada pada Oktober 2024, bertujuan untuk menciptakan struktur pendanaan bagi para pengusaha yang kekurangan opsi pendanaan tradisional.
Sementara itu, dengan klaim bahwa 44 ribu orang terpengaruh, Milei membantahnya dan menyatakan bahwa jumlah yang sebenarnya tidak lebih dari 5 ribu.
Ia menekankan bahwa para investor yang terlibat sudah memahami risiko yang ada karena mereka adalah trader yang berorientasi pada volatilitas.
Milei menolak adanya keterlibatan pemerintah dalam operasi tersebut, tetapi memperingatkan bahwa jika sistem peradilan menentukan sebaliknya, akan ada konsekuensi.