Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Hak Kekayaan Intelektual Bagi Developer dan Startup Pemula, Pentingkah?

19 October 2016
in Startup
Hak Kekayaan Intelektual Bagi Developer dan Startup Pemula, Pentingkah?
1.5k
VIEWS
Berikan rating

Memutuskan menjalani karier sebagai developer startup maupun studio game bukanlah perkara mudah. Hanya orang-orang yang memiliki idealisme yang tinggi serta strategi yang baik yang bisa bertahan.

Belum lagi ditambah dengan maraknya kasus pembajakan konten digital yang sudah menjadi hal yang lumrah di negeri ini. Misalnya pembajakan karakter Gatotkaca dari komik Garudayana, game Indonesia buatan Touchten Games, dan masih banyak lagi kasus serupa yang dialami oleh para developer lokal.

Baca lagi

UangTeman: Membongkar Isu Penggelapan Pajak

Apa Itu MVP? Cara Mengembangkan Produk Startup yang Sukses

Product Market Fit: Menemukan Kebutuhan Pasar yang Tepat

Hal ini secara tidak langsung sangat menghambat para developer dalam berkarya. Pasalnya, pembajakan mampu memberikan dampak buruk yang sangat merugikan. Tak heran bila pembajakan menjadi musuh utama para developer.

Menilik beberapa kasus pembajakan yang terjadi di atas, apakah melindungi karya mereka melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bisa menjadi salah satu solusi terbaik? Lalu, apa saja peran penting HKI bagi developer atau startup pemula?

Peran Hak Kekayaan Intelektual 

Bagi developer ataupun startup yang masih memulai tahap awal bisnis, melindungi karya mereka melalui HKI mampu menjadi aset penting layaknya pedang dan perisai.

Mengapa demikian? Sebab HKI tidak hanya mampu melindungi dari pembajakan, tetapi juga bisa menjadi hak monopoli untuk melarang pihak lain menggunakan HKI tanpa seizin pemiliknya. Hal ini disebabkan sistem pendaftaran HKI diberikan kepada pihak yang pertama kali mendaftarkannya ke Direktoral Jenderal HKI (Dikjen HKI). Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendaftarkannya sejak awal.

Selain itu, biasanya aset terpenting bagi startup bukan berupa aset fisik, namun berupa kumpulan ide yang diwujudkan dalam suatu produk. Dan secara garis besar HKI dibagi menjadi dua yaitu hak cipta dan hak kekayaan industri yang meliputi hak paten, merek dagang dan lainnya.

Hak kekayaan intelektual | ilustrasi 1

Sumber gambar: Raconteur

Dikutip dari situs resmi StartupHKI dalam salah satu artikel menyatakan bahwa setiap bisnis pasti tidak pernah luput dari HKI. Pasalnya, HKI bisa menjadi salah satu cara bagaimanastartup lokal bisa bersaing dan memasuki pasar global.

Sejarah pun sudah membuktikan bahwa banyak bisnis yang berkembang dan memperoleh keuntungan yang besar dengan memanfaatkan merek dan inovasi produk. Tak hanya itu saja, HKI bisa menjadi senjata ketika terjadi sengketa terkait hak paten di masa mendatang. Seperti yang sempat dialami oleh Line Kakaotalk dengan Uniloc serta perseteruan Apple dan Samsung.

Meski begitu, tidak bisa dipungkiri jika saat ini masih banyak developer maupun startup pemula yang belum mematenkan karya mereka. Pasalnya sebagian besar dari mereka masih belum merasakan dampak manfaat HKI secara nyata. Mereka menganggap hal itu bukan sebagai aset dan cuma memakan biaya saja. Selain itu aparat penegakan hukum terkait penyalahgunaan HKI pun dirasa masih memiliki banyak kendala.

Sosialisasi dan payung hukum Hak Kekayaan Intelektual

Hak kekayaan intelektual | ilustrasi 2

Sumber gambar: WSJ

Pada dasarnya peraturan mengenai HKI di Indonesia sudah lengkap dan telah mengadopsi ketentuan dan konvensi internasional. Tak hanya itu, informasi terkait HKI dapat diakses dengan mudah melalui situs resmi Ditjen HKI.

Dan pihaknya telah mengembangkan berbagai fasilitas online seperti e-tutorial HKI, e-status HKI dan sistem lainnya. Sementara payung hukum yang melindungi hak cipta terdapat pada Undang-Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014.

Akan tetapi, proses pendaftaran HKI masih terbilang membutuhkan waktu yang lama. Dan pada kenyataannya, masyarakat dan penegak hukum saat ini  masih memberi perhatian yang lebih terhadap kejahatan konvensional ketimbang kejahatan komputer seperti penyalahgunaan HKI dan  kasus pembajakan konten digital. Sehingga penerapan HKI dari sisi penegak hukum masih sering mengalami banyak kendala, termasuk kendala biaya pengacara, iklan pengumuman dan lainnya.

Pemerintah juga masih kesulitan mengidentifikasi tindakan pelanggaran terkait HKI terutama pada konten digital seperti pembajakan game, merek produk, dan lainnya. Sehingga beberapa developer lebih memilih untuk mengumpulkan bukti pembajakan, melaporkannya ke Google Play dan iTunes App Store untuk aplikasi yang dirilis melalui platform tersebut, dan menyebarkan beritanya bisa melalui media online atau media sosial. Cara ini dinilai cukup efektif daripada memperkarakannya melalui jalur hukum.

Sosialisasi mengenai  HKI pun masih belum maksimal dan masih membutuhkan kerjasama dari banyak pihak. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini yaitu Dikjen HKI tetapi juga beberapa pihak terkait seperti konsultan HKI, akademisi, pelaku usaha, serta konsumen. Tujuannya agar HKI dapat dikenal dan dipahami dengan mudah oleh semua masyarakat dan memiliki dampak nyata bagi perekonomian.

Meskipun demikian, tidak bisa dipandang sebelah mata bahwa saat ini pihak pemerintah maupun swasta tengah gencar memberikan dukungan bagi startup pemula. Seperti adanya beberapa program pemerintah yaitu Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) yang juga memfasilitasi (terkait HKI dan gerakan nasional 1000 startup digital.

Adapun beberapa layanan inkubator dan akselerator startup di Indonesia dan beberapa ajang kompetisi untuk startup pemula. Hal tersebut terbukti sangat efektif untuk mengembangkan ekosistem startup tanah air.

Kesimpulan

Melindungi startup dengan mematenkannya melalui HKI merupakan hal penting, meskipun sebagian developer masih banyak yang mengabaikannya, sebab terkait kendala masalah penegakan hukum di Indonesia serta sosialisasi terkait hal ini yang belum maksimal. Jadi seberapa penting peran HKI bagi developer maupun startup pemula di Indonesia? [tia/ap]

Tags: bajakbekrafhak kekayaan intelektualHKIstartup
Previous Post

Hadir Kembali, YesBoss Hadirkan Platform Kecerdasan Buatan Bernama Kata.ai

Next Post

4 Tip Agar Seorang Founder Tidak Didepak oleh Investor

Ila Nurul F

Ila Nurul F

Kontributor Careers trentech.id | Taralila

Related Posts

penggelapan pajak uang teman

UangTeman: Membongkar Isu Penggelapan Pajak

15 May 2023
1.4k

Perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) UangTeman baru-baru ini berada dalam sorotan publik sehubungan dengan tuduhan penggelapan pajak. Tuduhan ini menimbulkan banyak...

apa itu mvp

Apa Itu MVP? Cara Mengembangkan Produk Startup yang Sukses

11 April 2023
1.4k

Apakah kamu seorang pengusaha startup yang mencari cara untuk mengembangkan produk yang sukses? Salah satu strategi yang dapat membantu kamu...

Product Market Fit

Product Market Fit: Menemukan Kebutuhan Pasar yang Tepat

10 April 2023
1.4k

Membangun sebuah produk yang sukses bukanlah hal yang mudah. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, mulai dari desain, fitur, dan...

Please login to join discussion

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1137 shares
    Share 454 Tweet 284
  • Saham Kapal Induk: Apa Itu dan Apa Keuntungannya?

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    271 shares
    Share 108 Tweet 68
  • Apa Saja Fitur Flipper Zero?

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Bekerja di Bidang Otomotif, Menjanjikan Penghasilan Besar! Berminat?

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    247 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Sarjana Komputer Tidak Bisa Coding? Apa Kata Dunia?

    183 shares
    Share 73 Tweet 46
  • Ternyata Beginilah Cara Kerja Powerbank

    187 shares
    Share 74 Tweet 47
  • Founder Story, Indrasto Budisantoso Ciptakan Jojonomic Berdasarkan Pengalaman Sendiri

    121 shares
    Share 48 Tweet 30

About . Contact . Partnership . Google News

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In