Amerika Serikat (AS) mengancam akan memblokir aplikasi TikTok jika pemiliknya, ByteDance, menolak untuk menjual bisnisnya di Amerika Serikat. Ancaman ini disampaikan oleh Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS, Chad Wolf, pada hari Rabu (29/7/2020).
Daftar Isi
Amerika Ancam Blokir Tiktok Jika tidak Dijual
Ancaman blokir TikTok ini datang setelah beberapa pejabat AS memperingatkan bahwa aplikasi ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan nasional karena dianggap memiliki hubungan dengan pemerintah China. TikTok sendiri telah menyangkal klaim tersebut.
Namun, para pejabat AS tetap khawatir bahwa data pengguna TikTok bisa diakses oleh pemerintah China dan digunakan untuk kepentingan intelijen.
ByteDance sendiri telah berusaha membujuk pemerintah AS untuk melepaskan tekanannya dengan menawarkan untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat ke perusahaan teknologi AS. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan final dari pemerintah AS terkait tawaran tersebut.
Sebelumnya, pada bulan Juni lalu, panglima tertinggi militer AS, Mark Milley, telah memperingatkan tentang keamanan penggunaan aplikasi TikTok. Menurut Milley, TikTok adalah aplikasi yang sangat populer di kalangan milenial dan mengumpulkan data pribadi dari jutaan orang.
Milley mengatakan bahwa aplikasi ini bisa menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS jika data pengguna digunakan oleh China untuk mengintai militer AS atau mengembangkan teknologi baru yang bersaing dengan AS.
Sejak saat itu, beberapa pejabat AS telah mengeluarkan peringatan serupa tentang keamanan TikTok. Salah satu anggota parlemen AS bahkan telah mengajukan usulan undang-undang untuk melarang penggunaan aplikasi TikTok oleh pejabat pemerintah AS.
Meski begitu, TikTok tetap menjadi aplikasi yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, TikTok telah menjadi tren di kalangan pengguna media sosial di Indonesia, dengan jutaan orang menggunakan aplikasi ini untuk membuat video pendek dan menampilkan bakat mereka.
Kesimpulan
Ancaman blokir TikTok di AS merupakan perkembangan terbaru dalam perdebatan tentang keamanan aplikasi ini. Meskipun TikTok telah menyangkal klaim bahwa ia memiliki hubungan dengan pemerintah China dan mengakses data pengguna untuk kepentingan intelijen, namun kekhawatiran tentang keamanan nasional masih ada.
Sejauh ini, belum ada keputusan final dari pemerintah AS tentang tawaran ByteDance untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat. Namun, hal ini menunjukkan bahwa keamanan aplikasi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah AS dan masyarakat internasional.