Salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates, begitu terkenal dengan kebiasaannya membaca buku. Sang ayah bahkan mengatakan kalau sejak kecil Gates selalu membaca semua jenis buku yang menarik baginya, mulai dari ensiklopedia hingga buku fiksi ilmiah.
Pendiri perusahaan teknologi raksasa bernama Microsoft tersebut bahkan sering membuat ulasan dari buku-buku yang ia baca, dan mengumpulkannya dalam sebuah situs khusus. Berikut ini adalah lima buku yang menjadi favorit seorang Bill Gates di tahun 2016 ini.
Daftar Isi
String Theory: David Foster Wallace on Tennis
Sumber gambar: Newsweek
Buku pertama yang menjadi favorit Bill Gates di tahun 2016 ini adalah String Theory. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang olahraga tenis yang ditulis oleh seorang pengamat sekaligus mantan pemain tenis, David Foster Wallace.
Kamu tidak perlu pernah bermain atau bahkan menonton pertandingan tenis untuk menyukai buku ini.
Gates sendiri mengakui kalau ia pernah berusaha menjadi pemain tenis, namun ia meninggalkannya demi membangun Microsoft. Dalam buku ini, kamu bisa mengetahui bagaimana Wallace bermain tenis sejak masih berusia muda, serta bagaimana ia belajar tentang kebebasan dan kesempurnaan sebagai manusia dari seorang pemain tenis bernama Michael Joyce.
Di esai terakhir dalam buku ini, Wallace mengungkapkan pandangannya tentang pemain tenis terkenal Roger Federer saat pemain asal Swiss tersebut harus menghadapi Rafael Nadal di final kompetisi Wimbledon tahun 2006.
Shoe Dog: A Memoir by the Creator of NIKE
Sumber gambar: Artisbeing
Shoe Dog merupakan memoar dari Founder dan CEO perusahaan sepatu Nike, Phil Knight. Dalam buku tersebut, Knight menceritakan bagaimana pada tahun 1962 ia harus meminjam uang sebanyak US$50 (sekitar Rp666 ribu) dari ayahnya untuk mengimpor sepatu murah berkualitas tinggi dari Jepang.
Di tahun pertamanya, Knight hanya berhasil menghasilkan penjualan senilai US$8 ribu (sekitar Rp106 juta). Namun saat ini, penjualan tahunan Nike telah mencapai US$30 miliar (sekitar Rp400 triliun).
Buku ini mengungkap bagaimana Knight berusaha mengambil risiko dan menghadapi banyak hambatan ketika berusaha meraih mimpinya. Di saat yang sama, ia pun harus membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan para karyawannya.
“Shoe Dog pengingat kalau jalan menuju kesuksesan bisnis benar-benar kacau, berbahaya, serta penuh dengan kesalahan,” ujar Gates.
Sebuah fakta unik, logo Nike yang begitu terkenal saat ini sebenarnya dibuat oleh seorang mahasiswa desain grafis yang tidak dikenal. Knight hanya membayar US$35 (sekitar Rp466 ribu) untuk desain tersebut.
The Myth of the Strong Leader: Political Leadership in the Modern Age
Sumber gambar: Zitto Kabwe
The Myth of The Strong Leader merupakan sebuah buku yang ditulis oleh seorang lulusan Oxford University, Archie Brown. Dalam buku tersebut, Brown coba membandingkan beberapa pemimpin negara yang mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri, dengan pemimpin yang selalu mendengarkan pendapat orang lain.
Gates mengakui kalau pada awalnya ia tertarik membaca buku ini karena persaingan yang begitu panas menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat di tahun 2016 ini. Dan ia mendapati kalau buku yang ditulis pada tahun 2014 tersebut justru begitu relevan dengan keadaan saat ini.
“Brown menunjukkan bagaimana para pemimpin yang memberikan kontribusi besar terhadap sejarah dan kemanusiaan merupakan pemimpin yang selalu berkolaborasi, bernegoisasi, serta mendelegasikan tugas kepada pihak lain,” tutur Gates.
The Gene: An Intimate History
Sumber gambar: Time
Ketika manusia sudah bisa mengetahui atau bahkan mengubah informasi genetik, bagaimana pengaruhnya bagi kehidupan? Itulah pertanyaan yang coba dijawab oleh Siddharta Mukherjee dalam buku The Gene. Mukherjee sendiri merupakan seorang dokter yang berhasil meraih Pulitzer Prize lewat buku The Emperor of All Maladies.
“Mukherjee mengungkap bagaimana perkembangan penelitian gen di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Fokus utama buku ini adalah sebuah pertanyaan etika besar yang muncul terkait perkembangan teknologi genetik saat ini,” jelas Gates.
Setelah membaca buku ini, kamu bisa mengetahui mengapa di camp tahanan milik Nazi banyak ditemukan pasangan kembar, serta bagaimana para dokter bisa meneliti mutasi gen demi mencegah munculnya penyakit tertentu di kemudian hari.
The Grid: The Fraying Wires Between Americans and Our Energy Future
Sumber gambar: Bloomsbury
Saat ini, telah ada beberapa perusahaan yang coba mempopulerkan sumber energi baru seperti sinar matahari dan kincir angin. Namun hal ini kelak bisa menjadi masalah, karena jaringan listrik (electrical grid) yang dipakai di banyak negara tidak sesuai dengan konsep sumber energi baru serta jumlah pemakaian listrik saat ini.
Hal inilah yang coba diangkat oleh Gretchen Bakke dalam buku The Grid. Ia coba mengungkap sejarah pembuatan jaringan listrik di masa lalu, perkembangannya saat ini, serta potensi pengaruh jaringan listrik tersebut di masa depan.
“Salah satu alasan mengapa saya tertarik dengan topik ini adalah karena ketika berada di bangku sekolah menengah atas, saya pernah bekerja membuat software untuk mengontrol jaringan listrik,” tutur Gates.
Sumber : TIA