Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Efektif atau Produktifkah Kerja 8 Jam Sehari?

16 January 2017
in Business
Efektif atau Produktifkah Kerja 8 Jam Sehari?
1.4k
VIEWS
Berikan rating

Sebagai pekerja, kamu mungkin pernah bergumam, mengapa jam kerja harus delapan jam per hari sih? Kamu tidaklah sendirian, karena sebagian besar profesional di seluruh dunia juga menjalani standar jam kerja yang sebenarnya telah berlangsung lebih dari satu abad ini.

Asal muasal jumlah jam kerja delapan jam per hari berawal dari era revolusi industri, saat belum ada standar yang jelas bagi pekerja. Setiap pekerja umumnya bekerja selama 10 hingga 18 jam setiap hari. Pada tahun 1791, para pekerja di Philadelphia meminta kepada para pemilik usaha untuk melakukan standardisasi jam kerja karyawan menjadi sepuluh jam per hari.

Jam Kerja | Waktu

Sumber: Pexels

Ide penetapan jam kerja ini juga pernah diungkap oleh Robert Owen, seorang sosialis dari Inggris yang mencetuskan istilah “delapan jam bekerja, delapan jam rekreasi, delapan jam istirahat”. Sayangnya deretan aksi untuk meregulasi ulang kebijakan jam kerja ini tidak membuahkan hasil.

Hingga akhirnya pada tahun 1905 ketika Henry Ford, pemilik Ford Motor Company, mulai mengimplementasikan delapan jam kerja per hari di perusahaannya. Tidak hanya itu, Henry Ford juga menaikkan bayaran para pekerjanya dua kali lipat yang berdampak kepada peningkatan produktivitas pekerja secara drastis.

Jam Kerja | Henry Ford

Sumber: Ford

Melihat keberhasilan Henry Ford, perusahaan lain terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Mereka mengaplikasikan delapan jam kerja untuk para karyawan di perusahaan masing-masing.

Kebijakan ini baru mendapatkan legitimasinya pada tahun 1937, ketika delapan jam kerja menjadi standar yang ditetapkan oleh pemerintah Amerika Serikat melalui Fair Labor Standards Act. Kebijakan tersebut masih menjadi acuan para perusahaan hingga sekarang.

Apakah delapan jam bekerja terbukti efektif?

Jam Kerja | Waktu 2

Sumber: Pexels

Alasan dari mengapa kita bekerja selama delapan jam sehari tidaklah berdasarkan penelitian ilmiah, tetapi dari praktik industri yang telah berjalan selama lebih dari satu abad. Sistem delapan jam kerja ini belakangan sudah terasa tidak relevan di industri kreatif yang para pelakunya sering bekerja hingga larut malam.

Tidak semua perusahaan menerapkan kebijakan kerja delapan jam per hari. Sebagai contoh, Tech in Asia Indonesia tidak menghitung berapa lama karyawannya ada di kantor atau bekerja dalam sehari. Selama penugasan yang diberikan dapat selesai dalam waktu yang ditentukan, sang karyawan bebas untuk mengerjakannya kapan saja, di mana saja.

Terdengar menyenangkan? Namun di balik semua itu, tetap ada tanggung jawab besar yang harus diemban.

Jam Kerja | Kantor TIA

Dalam menyelesaikan pekerjaan, sebagian karyawan di Tech in Asia Indonesia ada yang memilih untuk bekerja dari pagi hingga sore hari. Ada juga yang mulai bekerja dari siang hingga larut malam. Tidak ada yang salah dengan hal ini, sebab tingkat energi seseorang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Tidak ada batasan jam kerja tertentu untuk para karyawan Tech in Asia Indonesia. Yang terpenting adalah kualitas kerja, produktivitas, dan kesehatan dari setiap anggota.

Atur energimu, bukan waktumu

Tony Schwartz dalam sebuah artikelnya di Huffington Post pernah menyatakan, “Atur energimu, bukan waktumu.” Hal ini seakan menegaskan bahwa yang harus jadi sorotan utama dari para pekerja adalah energi yang mereka miliki, bukan jam kerja yang dialokasikan untuk mereka.

Jam Kerja | Frustrasi

Sumber: Pexels

Schwartz menjelaskan bahwa kita harus mampu untuk mengatur empat tipe dari energi berikut setiap hari:

  • Energi fisik – Seberapa sehat diri kamu?
  • Energi emosional – Seberapa bahagia diri kamu?
  • Energi mental – Seberapa baik kamu dapat fokus terhadap sesuatu?
  • Energi spiritual – Mengapa kamu melakukan pekerjaanmu? Apa yang menjadi tujuan utamamu?

Perlu diingat, tidak seperti mesin yang bekerja tanpa mengenal lelah, manusia bekerja dengan siklus tersendiri yang mengharuskannya bekerja dan beristirahat. Karenanya, pengaturan energi adalah hal yang sangat penting apabila kamu ingin mendapatkan hasil yang optimal.

Leo Widrich dari Buffer menjelaskan bahwa otak manusia hanya dapat fokus bekerja selama 90 hingga 120 menit, sebelum membutuhkan istirahat selama 20 hingga 30 menit untuk kembali mencapai kinerja optimal. Fenomena ini dinamakan Ultradian Rhythm, sebuah siklus unik yang hadir baik pada waktu kita bekerja ataupun waktu kita tidur.

Konsep Ultradian Rhythm pertama kali dicetuskan oleh Nathaniel Kleitman, seorang peneliti tidur. Ia menyebutnya sebagai “siklus dasar aktivitas-istirahat” (basic rest-activity cycle). Siklus ini berdurasi selama sembilan puluh menit yang terbagi menjadi lima tahapan tidur. Selain ditemukan dalam pola tidur seseorang, siklus ini juga berlaku pada keseharian kita.

Jam Kerja | Ultradian Rhythm

Sumber: LinkedIn

Dengan mengikuti teori ini, daripada kamu mengkhawatirkan tentang apa yang dapat kamu lakukan dalam satu bulan, satu minggu, atau satu hari, mengapa tidak memecah penugasan tersebut menjadi bagian yang lebih kecil? Kamu bisa bertanya kepada diri sendiri, apa yang dapat saya kerjakan dalam waktu sembilan puluh menit?

Dengan memahami pola kerja dan optimalisasi otak, kamu akan menemukan tempo kerjamu sendiri, terlepas dari jam kerja yang dialokasikan oleh perusahaan. Buat setiap energi yang kamu gunakan menjadi efektif, ketimbang hanya menghabiskan waktu kerja dengan hasil yang kurang optimal.

Jam kerja tidak menentukan produktivitas

Jam Kerja | Kesibukan

Sumber: Pexels

Lama waktu kerja yang dihabiskan di kantor tak selalu berbanding lurus dengan produktivitas. Seorang yang berhasil mengatur fokusnya terhadap sebuah penugasan adalah seseorang yang produktif.

Riset yang dilakukan oleh Justin L. Gardner, seorang peneliti dari Stanford University, menyimpulkan bahwa otak manusia akan lebih optimal apabila digunakan untuk menyelesaikan tugas satu per satu, tidak secara bersamaan. Yang terbaik adalah dengan melakukan penentuan prioritas dan menyelesaikan pekerjaan secara berurutan.

Menurut Hendri Salim, CEO Tech in Asia Indonesia, tujuan utama dari produktivitas bukanlah mengerjakan semua tugas yang diserahkan. Orang yang produktif adalah insan yang mampu menyelesaikan hal-hal paling penting sembari menjaga energi, fokus, dan waktu dengan tetap prima.

Tip menjaga produktivitas agar tetap tinggi

Jam Kerja | Fokus

Sumber: Pexels

Untuk memiliki tingkat fokus yang tinggi, kamu dapat mencoba melakukan beberapa hal berikut ini:

    • Hilangkan semua pengganggu. Apabila kamu telah siap untuk mengerjakan tugas yang menjadi prioritas, hilangkan sementara seluruh hal yang berpotensi menganggu, seperti dering smartphone, notifikasi email, aplikasi chatting, hingga tampilan layanan media sosial.

      Kamu juga dapat memasang headphone sebelum memulai bekerja. Ini dapat dianggap sebagai sebuah tanda “jangan ganggu” bagi kolega kamu, yang semoga akan membuat mereka meninggalkan pesan untuk kamu cek setelah pekerjaanmu selesai.

    • Hindari multitasking. Multitasking hanya akan membuat pekerjaanmu tidak optimal. Karenanya, mulailah menyelesaikan segala sesuatu satu per satu.

      Atur prioritas yang akan kamu kerjakan pada awal hari dan fokus terhadap hal tersebut. Apabila ada penugasan baru, ukur prioritasnya dan masukkan di daftar tugas yang akan kamu selesaikan. Yang terpenting adalah kamu harus bertanggung jawab atas apa yang telah kamu rencanakan.

  • Meditasi. Terlalu banyak hal yang kamu pikirkan juga akan mengganggu fokus ketika sedang menyelesaikan sebuah pekerjaan. Meditasi akan membantu kamu untuk meredakan ketegangan di otak, yang akan mempermudahmu untuk kembali fokus.

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=jovZR2IezH4?version=3&rel=1&fs=1&showsearch=0&showinfo=1&iv_load_policy=1&wmode=transparent]

    • Melakukan teknik Pomodoro. Teknik ini mengharuskan kita untuk bekerja selama 25 menit dan kemudian mengambil istirahat selama 5 menit. Inti dari teknik ini adalah untuk membiasakan otak untuk bekerja cepat dengan reward yang cepat juga.
  • Utamakan hal yang menjadi prioritas. Ketika menyusun daftar penugasan pada awal hari, pastikan kembali yang akan kamu kerjakan itu adalah pekerjaan yang memang benar-benar memiliki prioritas paling tinggi. Selain kamu akan membuang waktu, kamu juga tidak akan berhasil untuk menciptakan sense of accomplishment ketika hanya mengerjakan hal-hal yang kurang penting.

Sumber : TIA

Baca lagi

Analisis Pitch Deck Zomato: Bagaimana Pitch Deck Zomato Berhasil Mencuri Perhatian Investor

Bagaimana Mengatur Timing Fundraising yang Tepat untuk Bisnis Startup di Era Gig Economy

Airbnb Catat Pertumbuhan Pendapatan 40 Persen di Tahun 2022, 2023?

Tags: 1000 startup digital8 jam kerjakerjastartup
Previous Post

Lima Alasan Mengapa Startup Perlu Pertimbangkan Konsep Pelokalan Situs

Next Post

5 Buku Nonfiksi yang Menjadi Favorit Bill Gates di Tahun 2016

Trentech.id

Trentech.id

Tren Teknologi Indonesia

Related Posts

pitch deck zomato

Analisis Pitch Deck Zomato: Bagaimana Pitch Deck Zomato Berhasil Mencuri Perhatian Investor

3 March 2023
1.4k

Zomato, perusahaan layanan pengiriman makanan dan reservasi restoran terkemuka di India, dikenal karena pitch deck-nya yang sukses. Pitch deck adalah...

pitching startup

Bagaimana Mengatur Timing Fundraising yang Tepat untuk Bisnis Startup di Era Gig Economy

21 February 2023
1.4k

Platform penyedia layanan jasa, baik dalam bidang keuangan maupun pengiriman barang, terus tumbuh dan berkembang pesat di era digital ini....

airbnb 2022

Airbnb Catat Pertumbuhan Pendapatan 40 Persen di Tahun 2022, 2023?

20 February 2023
1.4k

Airbnb adalah salah satu platform pemesanan akomodasi online terbesar di dunia. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2008 ini telah berevolusi...

Login
Please login to comment
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1008 shares
    Share 403 Tweet 252
  • Indeed PHK 2.200 Karyawan

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • Inilah 5 Hacker Indonesia Level Dewa yang Diakui dan Ditakuti Dunia

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Inilah 15 Skin Paling Keren di Mobile Legends

    170 shares
    Share 68 Tweet 43
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    224 shares
    Share 90 Tweet 56
  • Setelah Netflix, Kini Giliran Disney PHK Ribuan Karyawan

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    353 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    247 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Ini Dia Cara Membuat Template WordPress Dengan Bootstrap Mudah

    133 shares
    Share 53 Tweet 33
  • 8 Games yang Sangat Bagus Tapi Tak Laku, Apa Penyebabnya?

    125 shares
    Share 50 Tweet 31

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz