Setiap perusahaan, termasuk startup, memerlukan media relations, yaitu aktivitas menjalin hubungan baik dengan media untuk mendapat publikasi positif yang berdampak pada reputasi perusahaan.
Sayangnya, masih banyak startup yang belum tahu bagaimana caranya untuk menjalin hubungan yang benar dengan media. Bahkan masih banyak startup Indonesia yang belum memahami pentingnya fungsi media relations sebagai salah satu sarana untuk mengenalkan produknya ke masyarakat.
Lalu, bagaimana cara membangun hubungan dengan media (media relations) yang tepat?
Baru-baru ini, iPrice berkolaborasi dengan sebelas media besar di tanah air untuk mengetahui tip menjalin hubungan dengan media yang benar dari sudut pandang mereka. Kesebelas media tersebut adalah Tech in Asia Indonesia, Dailysocial, Pikiran Rakyat, Sindonews, Kompas, BBC Indonesia, Jalan Tikus, The Jakarta Post, Merdeka, Metrotvnews, dan CNN Indonesia.
Berikut ringkasan tip media relations yang dipelajari startup:
Tech in Asia ID: Pastikan produk sudah siap digunakan
Beberapa media memiliki kriteria masing-masing saat memutuskan untuk mempublikasikan berita seputar startup. Inilah bocoran dari media teknologi terbesar di Asia, Tech in Asia Indonesia, mengenai kriteria startup yang memiliki nilai plus dan lebih mudah mendapat publikasi:
- Startup tersebut sudah memiliki produk yang sudah jadi, tidak hanya sebatas ide. Ketika produk sudah jadi, maka media bisa mengulasnya.
- Startup tersebut sudah pernah mengikuti dan lolos dalam kompetisi. Ini menandakan bahwa ide dan eksekusi bisnis startup tersebut sudah terkurasi dengan baik dibandingkan startup lain.
- Sumber pendanaan startup juga menjadi salah satu pertimbangan media untuk memberikan publikasi atau tidak.
Bagi media, membangun hubungan dengan media amatlah penting untuk mengenalkan produk startup kepada masyarakat. Sangat disayangkan bila produk yang bagus dan bermanfaat bagi masyarakat tidak terekspos media. Nah, salah satu cara untuk memperkenalkan produkmu kepada masyarakat adalah dengan mempublikasikan konten kepada media.
Tech in Asia Indonesia juga membagikan beberapa tip konten yang menarik bagi media:
- Konten tersebut memberikan insight dan dilengkapi dengan data pendukung yang diperlukan media.
- Jangan terlalu memaksakan produk startup untuk dipublikasikan di media.
- Pintar-pintarlah mengemas konten agar tidak terkesan “berjualan”.
- Biarkan media mencoba fitur produk tersebut dan mengulasnya.
Banyak perusahaan startup yang kurang memahami bahwa media relations adalah salah satu bentuk investasi yang harus dipupuk terus-menerus. Media seharusnya bisa menjadi sebagai partner yang bisa memberikan mutual relationship antar dua pihak.
Startup memberikan informasi yang dibutuhkan oleh media, berupa informasi teknologi, produk, dan data pendukung. Sebaliknya, media bisa memberikan publikasi untuk konten tersebut. Hubungan baik dengan media adalah hubungan terbuka yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
Hubungan baik dengan media adalah hubungan terbuka yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
JalanTikus.com: Kenali latar belakang jurnalis secara personal
Media relations merupakan sebuah seni bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Tentunya kedekatan hubungan secara personal dengan jurnalis dapat memudahkanmu untuk menyampaikan konten-konten yang berhubungan dengan startup kamu.
Pada dasarnya setiap media sangat terbuka dan mau membantu mempublikasikan startup baru, terutama startup lokal, asalkan produk yang disajikan merupakan produk final, matang, dan siap dipakai.
Tip mencuri perhatian jurnalis: jalinlah hubungan personal dengan mengetahui latar belakang dan spesialisasi jurnalis tersebut. Misalnya, memberikan konten teknologi kepada jurnalis yang khusus menulis berita teknologi. Kamu bisa punya kesempatan lebih besar untuk mendapat publikasi.
Pikiran Rakyat: Media Relations adalah “menjual” konten ke media
Banyak perusahaan startup yang tidak tahu bahwa publikasi media itu tidak berbayar, kalau berbayar namanya iklan. Alih-alih membayar media untuk mendapatkan publikasi, sebenarnya startup dapat memberikan konten yang bermanfaat bagi pembaca seperti informasi mengenai e-commerce, teknologi, dan sebagainya.
Banyak perusahaan startup yang tidak tahu bahwa publikasi media itu tidak berbayar, kalau berbayar namanya iklan.
Bagaimana caranya?
Perusahaan startup harus proaktif mendekatkan diri ke media dengan memberikan insight mengenai produk mereka. Ini dilakukan untuk meyakinkan media bahwa produk tersebut adalah sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat.
Pelaku startup pun perlu mengetahui waktu yang tepat saat mengirim konten atau siaran pers kepada media, yakni pada pagi hari sekitar pukul 9 hingga 11 untuk mendapatkan prioritas untuk penerbitan.
Sindonews.com: Tidak mengerti media relations adalah kerugian
Tidak memahami media relations merupakan suatu kerugian bagi startup, lo! Sebab, tujuan utama dari media relations adalah untuk mengenalkan core bisnis startup, sehingga masyarakat mengetahui manfaat dari produk kamu. Tanpa media relations, kamu masih tertinggal beberapa langkah dibanding pesaing yang sudah maju di depan.
Bagaimana caranya?
Mulailah dengan mengirimkan press release yang berisi core bisnis startup kamu. Pastikan bahwa informasi produk dikemas dengan baik. Nilai plus bila konten yang kamu berikan bermanfaat bagi pembaca dan berhubungan dengan isu hangat yang ada di Indonesia, misalnya masalah angkutan online.
Selain memberikan press release dalam bentuk hard copy (biasanya diberikan saat event berlangsung), media ternyata lebih senang bila kamu memberikan siaran pers dalam bentuk soft copy. Tentunya, kamu perlu melengkapinya dengan data pendukung, seperti infografis atau data relevan lainnya.
Bagaimanapun, startup harus lebih aktif menghubungi media terlebih dahulu. Jika sempat, sesekali berkunjunglah ke kantor media agar hubungan baik tetap terjaga.
BBC Indonesia: Startup memerlukan edukasi tentang media relations
Menurut BBC Indonesia, pelaku startup memerlukan edukasi tentang media relations, karena masih banyak startup yang kurang paham bagaimana cara memberikan konten menarik agar media mau mempublikasikannya.
Padahal, fungsi media relations sangat penting untuk mendorong awareness masyarakat tentang startup, apalagi bila startup tersebut unik dan memberikan solusi bagi masalah masyarakat.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh perusahaan startup adalah memberikan konten belum siap untuk dipublikasikan. Misalnya, memberikan informasi produk yang masih prototipe, sehingga belum bisa dijajal oleh masyarakat.
Penting bagi startup untuk memahami seberapa besar nilai berita (news value) dari konten yang mereka suguhkan ke media. Kompas.com membocorkan empat kriteria konten dengan nilai berita tinggi: menginspirasi, relevan untuk pembaca, membanggakan, dan aktual.
Startup juga harus memberikan kesan pertama yang baik di setiap email yang dikirimkan ke media, misalnya menulis subjek email yang menarik, menulis dua paragraf pertama dengan baik agar mampu menggugah media.
Metrotvnews.com: Jalinlah relasi media hingga ke level pertemanan
Menurut Metrotvnews.com, media relations yang baik adalah menjalin hubungan manusiawi dengan jurnalis hingga level pertemanan. Dengan pertemanan ini, startup dapat belajar sudut pandang media tersebut dalam membuat berita.
Memiliki teman jurnalis juga bisa menjadi partner diskusi yang baik. Kamu bisa meminta saran dan kritik mengenai konten-konten yang ingin kamu publikasikan ke media.
Merdeka.com: Media relations yang baik diawali dengan email yang baik
Jalinan hubungan dengan media bisa sesederhana komunikasi dua arah melalui email. Hubungan ini merupakan simbiosis yang saling menguntungkan, tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja.
Buatlah email secara personal yang ditujukan kepada jurnalis yang bersangkutan. Jurnalis atau media lebih menyukai email personal seperti ini daripada email blast. Selain email yang dipersonalisasi, media juga lebih menyukai konten yang informatif, bermanfaat, dan tidak menggunakan bahasa yang bertele-tele.
CNN Indonesia: Buatlah konten yang memiliki impak ke Masyarakat
CNN Indonesia lebih menyukai konten-konten yang mengedepankan hal-hal yang bersentuhan dengan masyarakat umum dan kehidupan sehari-hari mereka. Konten yang baik juga memiliki sisi unik, baru, dan bisa berdampak ke pembaca.
Pelaku startup harus mengerti bagaimana sudut pandang jurnalistik dalam membuat berita, seperti memberikan informasi penting pada paragraf-paragraf awal dan mengurangi kata-kata pendahuluan yang tidak penting. Hal ini memudahkan media dalam menyaring inti sari dari siaran pers yang kirim.
The Jakarta Post: Pahami karakteristik audiens media
Selain membuat konten yang berhubungan dengan isu-isu yang sedang hangat, penting bagi startup untuk mengidentifikasi media yang ingin mereka tuju sebagai sarana publikasi konten mereka.
Cara mengidentifikasinya adalah dengan memahami demografi dan karakteristik pembaca dari media tersebut. Pastikan pula bahwa konten yang akan dikirim memiliki manfaat bagi pembaca mereka. Misal kamu ingin memiliki konten tentang gaya hidup, maka kirimkan konten tersebut ke media-media yang membahas gaya hidup. [tia/ap]