Perkembangan teknologi digital ternyata tidak hanya dilirik oleh para perusahaan komersil, namun juga oleh lembaga sosial seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Itulah mengapa pada bulan Ramadan di tahun 2017 ini, Baznas pun melakukan beberapa inisiatif di bidang digital demi meningkatkan penerimaan zakat.
“Melihat perilaku masyarakat yang semakin gemar bertransaksi dengan cara digital, Baznas optimis dapat menghimpun tiga puluh persen dari target Rp6 triliun zakat nasional yang dikelola oleh Baznas Pusat, Baznas Provinsi, Baznas Kabupaten/Kota dan juga Lembaga Amil Zakat (LAZ) resmi di Indonesia,” ujar Direktur Baznas, Arifin Purwakananta.
Berikut ini adalah beberapa hal yang mereka lakukan untuk meningkatkan penerimaan zakat tersebut.
Hadirkan kalkulator zakat bersama MatahariMall
Pada tanggal 31 Mei 2017 yang lalu, Baznas resmi menggandeng MatahariMall untuk menghadirkan kalkulator zakat online. Hal ini mereka lakukan demi meningkatkan kesadaran para calon pembayar zakat (Muzakki) untuk membayar zakat.
Menurut Head of Partnership and Communication MatahariMall, Alvin Aulia Akbar, pihaknya meluncurkan fitur ini juga untuk mempermudah menghitung berapa zakat yang harus dibayarkan. “Mungkin banyak dari mereka yang ingin membayar zakat, namun tidak mengetahui cara perhitungannya. Dengan adanya fitur kalkulator zakat, maka mereka tak perlu lagi repot-repot menghitung berapa zakat yang harus dibayarkan. Karena secara otomatis akan dihitungkan oleh sistem MatahariMall,” ujar Alvin ketika dikonfirmasi Tech in Asia Indonesia.
Menurut Head of Partnership and Communication MatahariMall, Alvin Aulia Akbar, pihaknya meluncurkan fitur ini juga untuk mempermudah menghitung berapa zakat yang harus dibayarkan. “Mungkin banyak dari mereka yang ingin membayar zakat, namun tidak mengetahui cara perhitungannya. Dengan adanya fitur kalkulator zakat, maka mereka tak perlu lagi repot-repot menghitung berapa zakat yang harus dibayarkan. Karena secara otomatis akan dihitungkan oleh sistem MatahariMall,” ujar Alvin ketika dikonfirmasi Tech in Asia Indonesia.
Alvin menegaskan bahwa saat ini fitur kalkulator zakat yang mereka hadirkan dengan menggandeng Baznas tidak ditujukan untuk mencari keuntungan. “Saat ini MatahariMall tidak mengambil keuntungan apa pun dari layanan ini, bahkan Rp1. Layanan yang kami hadirkan bersama Baznas murni untuk tujuan sosial,” ucapnya.
Hadirkan layanan pembayaran zakat melalui Tokopedia dan KitaBisa
Tak hanya dengan MatahariMall, Baznas pun turut menggandeng e-commerce lain seperti Tokopedia dan layanan crowdfunding seperti KitaBisa untuk membuka layanan pembayaran zakat.
“Berzakat adalah salah satu ibadah wajib dalam Islam. Melalui laman tokopedia.com/berbagi, kami ingin lebih mempermudah umat Muslim menjalankan salah satu ibadah wajib tersebut, sekaligus menyalurkannya kepada sesama yang membutuhkan,” kata Communications Lead Tokopedia Siti Fauziah atau biasa disapa Puji, dalam siaran persnya.
Kembangkan platform StartZakat
Selain bekerja sama dengan pihak lain, Baznas sendiri juga mengembangkan portal StartZakat untuk melayani zakat, infak dan sedekah masyarakat dengan cara digital.
Bambang Sudibyo selaku Ketua Baznas mengatakan portal ini menjadi bukti bahwa pihaknya terus menciptakan inovasi dalam memberikan layanan kemudahan menunaikan zakat.
“Di dalam situs Start Zakat ini masyarakat tak hanya bisa menunaikan zakat, namun juga dapat menginisiasi program untuk membantu masyarakat atau kerabat memperoleh bantuan seperti dalam portal crowdfunding,” ujar Bambang.
Adapun potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp217 triliun. Dengan potensi itu, zakat dinilai mampu membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan. [tia/ap]