Bayangkan kamu sedang berada di sebuah konferensi, pesta, atau tempat umum lain. Tiba-tiba kamu bertemu dengan seseorang yang berpotensi menjadi partner bisnis. Mungkin kamu akan berusaha bercakap-cakap dengannya. Tapi, bagaimana memulai percakapan tersebut?
Memulai percakapan memang tidak mudah. Apabila kamu dapat menjalin percakapan yang baik, itu adalah awal yang bagus untuk upayamu memperlebar jaringan. Menurut Morag Barrett, CEO dari firma konsultan SDM Skye Team dan penulis buku Cultivate – The Power of Winning Relationships, hubungan dibangun dari sebuah percakapan.
Jangan hanya menjadi seseorang yang berada di sudut ruangan. Beranikan dirimu dan mulailah percakapan di mana pun kamu berada.
Jadi, bagaimanakah cara untuk memulai sebuah percakapan yang baik dan benar? Artikel ini akan mencoba untuk mengungkapnya kepadamu.
Hilangkan kekakuan sebelum memulai percakapan
Kesulitan terbesar seseorang dalam sebuah percakapan adalah memulai percakapan itu sendiri. Bagi seseorang yang belum pernah terlibat dalam sebuah percakapan di sesi networking, “memasang badan” di tengah keramaian memang tidak mudah—apalagi untuk mereka yang punya sifat introver.
Bagi kamu yang merasa sulit untuk membawa diri ke dalam percakapan dengan orang lain, kamu dapat mencoba untuk menjalankan beberapa tip di bawah ini
Buat dirimu tersorot publik.
Tidak akan ada yang menyadari keberadaanmu pada sebuah acara apabila kamu hanya berada di sudut ruangan sambil menghabiskan minuman. Walau kamu merasa sangat pemalu, cobalah untuk memberanikan dirimu tampil. Tarik nafas panjang, dan berjalanlah ke tengah-tengah keramaian yang ada.
Pasang ekspresi positif yang akan memancing seseorang untuk menghampiri. Apabila ada yang melempar senyum kepadamu, jangan ragu untuk membalas senyuman mereka. Menurut sebuah riset, seseorang akan menjadi lebih atraktif bila tersenyum dan melakukan kontak mata terhadap lawan bicaranya.
Tapi ingat, hindari memasang senyum yang terlalu menyeringai. Itu menakutkan.
Pecahkan kekakuan dengan pertanyaan
Metode ini mungkin terbilang kuno, tetapi tidak jarang berhasil—terutama pada sesi networking. Cobalah memulai percakapan dengan sebuah pertanyaan, baru kemudian memperkenalkan dirimu. Kamu juga bisa memperkenalkan dirimu terlebih dahulu untuk pendekatan yang lebih formal.
Tanyakan pertanyaan apa pun. Bisa yang berkaitan dengan acara tersebut, bisnis yang mereka jalankan, atau bahkan sekadar bertanya, “Saya baru kali ini mengikuti acara seperti ini. Apakah ini juga pertama kalinya untuk kamu?”
Jangan langsung membahas pertanyaan yang kamu ajukan lebih dalam sebelum memperkenalkan dirimu. Di beberapa kasus, hal ini dianggap kurang sopan, terutama jika kamu menghadapi seseorang yang cukup berpengaruh di industri.
Mulailah dengan memperkenalkan diri
Sebelum melibatkan dirimu ke dalam sebuah percakapan, kamu harus memperkenalkan diri terlebih dahulu. Sebuah perkenalan yang simpel dan mantap dapat mengubah sebuah pembicaraan biasa menjadi luar biasa.
Perkenalkan dirimu kepada lawan bicara dengan informasi yang singkat, padat, dan jelas. Agar perkenalan makin mantap, jabat tangan lawan bicara dengan erat, jaga kontak mata, dan ingat-ingat nama lawan bicara ketika mereka menyebutkannya. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari seseorang yang mengingat nama kita.
Topik percakapan bisa berupa apa pun, selama masih relevan dengan kamu dan/atau lawan bicaramu.
Sebagai contoh, kamu mungkin dapat terinspirasi dari kalimat ini: “Hai, saya John Doe. Saya bekerja sebagai writer konten di Trentech.id. Belakangan ini para pengguna internet mulai merasa bahwa iklan di internet mengganggu pengalaman berselancar mereka. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama?”
Topik untuk memulai percakapan bisa berupa apa pun, selama masih relevan dengan kamu dan/atau lawan bicaramu. Setelah percakapan mulai mengalir dari pertanyaan awal tersebut, kini saatnya melaju ke tahap selanjutnya.
Bangun sebuah percakapan yang berkesan
Selamat! Kini kamu telah terlibat di dalam sebuah percakapan. Kamu dapat melanjutkan untuk membahas topik yang kamu bicarakan sebelumnya, atau memulai pembicaraan baru dari topik yang kamu inginkan. Sebisa mungkin, biarkan lawan bicaramu menjelaskan terlebih dahulu apa pun tentang dirinya.
Perlihatkan ketertarikanmu atas topik yang berusaha disampaikan oleh lawan bicara. Jangan takut untuk memberikan pujian kepadanya atas berbagai pencapaian yang telah ia raih.
Setelah ia terlihat selesai berbicara DAN memberimu kesempatan untuk berbicara (sekali lagi, jangan potong pembicaraan mereka …) kini giliranmu menjelaskan kepada lawan bicara tentang dirimu. Bicarakan tentang bisnis yang kamu jalankan atau rintis, masalah apa yang sedang kamu miliki dalam perusahaan, serta kerja sama seperti apa yang sedang kamu cari dengan lawan bicaramu.
Mengakhiri percakapan dengan memberikan value
Seseru apa pun sebuah percakapan, pasti akan ada akhirnya. Apabila kamu merasa telah cukup berbicara dengan seseorang, kamu dapat undur diri dan melanjutkan aktivitasmu, atau berbicara dengan orang lain dalam acara networking tersebut.
Idealnya, sebuah percakapan dapat bertahan antara lima hingga sepuluh menit, sebelum akhirnya kamu beralih ke orang lain. Beberapa contoh berikut ini bisa membantumu undur diri dari sebuah percakapan:
Akhiri dengan halus: “Pak William, saya senang sekali atas kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Anda! Saya mohon pamit untuk berkeliling melihat beberapa exhibit di sini. Apabila nanti kita tidak bertemu kembali di sini, saya harap kita akan bertemu kembali di event lain.”
Mengatur janji untuk bertemu kembali: “Pak Zaky, saya harus segera kembali ke kantor, tapi saya cukup tertarik dengan ide Bukalapak tentang Machine Learning. Apa saya bisa mendapatkan kontak Anda untuk mengatur pertemuan selanjutnya?”
Meminta saran: “Pak Nadiem, saya sekarang sedang membangun sebuah bisnis transportasi air on-demand. Saya ingin melibatkan Anda dan keahlian Anda untuk menjadi penasihat bisnis saya ini. Boleh saya minta saran Anda di lain waktu?“
Beberapa contoh di atas hanya segelintir kondisi yang akan kamu hadapi ketika berada dalam sebuah acara networking. Masih banyak improvisasi lain yang dapat kamu lakukan untuk pamit dari sebuah pembicaraan dan melanjutkan kembali pembicaraan dengan orang lain.
Yakinkan kembali bahwa setelah kamu berpamitan, kamu telah saling bertukar kartu nama agar kamu dapat melanjutkan pembicaraan yang telah terjalin di luar acara networking.
Perjalananmu memulai percakapan dalam suatu sesi networking memang tidak akan selalu mulus, dan semua orang pasti pernah merasakan saat-saat canggung ketika memulai percakapan.
Dengan terus menerus mengasah kemampuan berkomunikasimu, kamu cepat atau lambat pasti akan mendapatkan koneksi atau relasi profesional yang akan mendukung bisnismu. [tia/ap]