Uber dan Grab mengumumkan secara resmi penggabungan (merger) bisnis di Asia Tenggara pada hari ini. Merger ini akan membuat Uber memiliki 27,5% saham Grab dan CEO Uber Dara Khosrowshahi akan masuk dalam jajaran direksi Grab.
Manajemen menjelaskan untuk meminimalisir disrupsi, Grab dan Uber akan bekerja sama untuk segera melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber serta pelanggan, rekanan merchant maupun rekanan pengantaran Uber Eats ke platform Grab.
Uber dan Grab selanjutnya akan bersatu meningkatkan pertumbuhan platform mobile online-to-offline seperti layanan pesan-antar makanan, transportasi motor serta mobil, juga layanan pembayaran dan keuangan, yang semuanya dilakukan untuk memperkuat layanan Grab.
“Akusisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru. Penggabungan bisnis ini melahirkan pemimpin dalam platform dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara,” kata Anthony Tan, Group CEO dan Co-founder Grab.
Dengan kesepakatan ini, secara otomatis layanan mobile Uber bersama dengan mitra driver dan merchant-nya pun dipastikan akan melebur ke dalam aplikasi Grab dalam waktu dekat.
Menurut penjelasan di blog resmi Grab, aplikasi Uber masih akan tetap beroperasi selama dua pekan ke depan untuk memastikan mitra Uber mendapatkan informasi mengenai persyaratan pendaftaran mitra Grab secara online.
Untuk meminimalisir disrupsi, Grab mengatakan pihaknya dan Uber akan bekerja sama untuk melakukan migrasi mitra pengemudi dan penumpang Uber serta pelanggan, mitra merchant maupun mitra pengantar makanan UberEats ke platform Grab.