Denny Santoso dikenal luas sebagai digital marketer yang juga wirausahawan muda di Indonesia. Berikut kiprah dan visinya tentang dunia digital marketing di tanah air. Simak ulasannya.
Dunia marketing saat ini mulai menghadapi era baru dimana semuanya dilakukan dalam model digital. Ya, kita mengenalnya dengan nama digital marketing. Pasalnya, model baru marketing ini sendiri belum banyak yang mengenal dan seperti apa caranya.
Namun, bagi Denny Santoso yang sudah berkecimpung dalam dunia digital marketing hampir satu dasawarsa sangat mengenal model marketing seperti ini yang mengandalkan sosial media dan penetrasi internet.
Selama kurang lebih 15 tahun terakhir, Denny telah mengembangkan bisnis di berbagai bidang, dari kebugaran dan diet, kecantikan, properti, bisnis sistem dropship dan yang terakhir adalah digital marketing dan terus mengembangkan media commerce sebagai tren masa depan bisnisnya.
Dengan berbagai sertifikasi Digital Marketing dan pengalaman yang dimilikinya, ia membantu pengembangan bisnis, serta strategi ecommerce, menjadi mentor dalam banyak seminar bisnis dan workshop Digital Marketing. Melalui ragam kegitan itu, ia berbagi hal-hal yang telah terbukti dapat mengembangkan bisnisnya.
[postingan number=3 tag=”digital-marketing”]
Lalu, seperti apa visinya tentang dunia digital marketing di tanah air? Berikut Trentech.id akan sajikan ulasannya.
Berangkat dari rasa ingin tahu
Awal mula Denny Santoso terjun ke dunia digital marketing sendiri berawal dari keisengannya membunuh rasa bosan setelah pensiun menjadi penjual suplemen olahraga. Denny mencari sesuatu yang unik sekali.
“Jadi saya mencari di google waktu itu namaatau istilah digital marketing masih internet marketing pada tahun 2007. Dan 2008, saya putuskan terjun ke digital marketing,” kata Denny.
Selanjutnya Denny memulainya dengan mengumpulkan data-data konsumen dan dibuat sebagai sebuah formula baru untuk membangun tren digital marketing di Indonesia.
Tantangannya model marketing seperti ini terasa baru di Indonesia. Ditambah belum banyak yang mengerti tentang keberadaan dan peranan digital marketing.
Digital marketing belum banyak yang memahami
Kendati digital marketing mulai booming beberapa tahun terakhir, nyatanya masyarakat belum memahami dunia digital marketing di Indonesia, karena kurangnya edukasi. Di sisi lain mereka juga masih belum tahu bagaimana cara memaksimalkan digital marketing.
Apalagi di dunia digital semisal media sosial, banyak brand menggunakannya bukan untuk kepentingan menjual. Tapi lebih kepada bagaimana membangun engagement dengan konsumen, termasuk meningkatkan awareness.
[postingan number=3 tag=”marketing”]
Menurut Denny paling penting adalah bagaimana kampanye digital marketing bisa membangun awareness sampai ultimate goal-nya adalah kembali lagi penjualan. Selain itu, perlu memaksimalkan kanal digital marketing bersamaan dengan ranah offline.
Ke depan, Denny melihat kalau potensi digital marketing di Indonesia sendiri bakal besar, jadi jika tidak mau tertinggal kita harus siap mempelajarinya.
Digital marketing berpotensi besar
Dalam perspektif Denny, perkembangan pemasaran digital (digital marketing) di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup menjanjikan dari waktu ke waktu. Dengan penetrasi internet dan media sosial yang terus menanjak naik di antara lebih dari 260 juta penduduk, Indonesia kini memperlihatkan potensinya sebagai target pasar yang cukup menjanjikan di Asia Tenggara, terutama dalam urusan pemasaran produk.
Facebook dan Twitter
Mungkin masih banyak yang melakukan promosi pada kedua sosial media tersebut. Dimana semua sosial media yang ada sebenarnya bisa berikan dampak yang baik. Namun, Denny Santoso punya pandangan lain.
“Facebook is the best but Twitter is dead. Saya berpikir seperti itu, karena Facebook memiliki banyak pengguna dan menempati posisi tertinggi di sosial media. Di lain sisi, Twitter sangat sulit untuk meraih pengguna. Pasalnya, terbatasnya karakter yang hanya 140 huruf serta orang cenderung mencari berita bukan promosi,” ucapnya.
Selain itu, menurut Denny, jenis konten di Facebook lebih beragam. Ada banyak pilihan mulai dari sekedar teks, gambar, video, dan link. Kalau kamu memanfaatkan Facebook, ada baiknya tidak fokus hanya di salah satu jenis. [ap]
[postingan number=3 tag=”startup”]