Platform jejaring profesional LinkedIn baru-baru ini mengumumkan ketersediaan LinkedIn Lite di lebih dari enam puluh negara, termasuk di Indonesia serta sejumlah negara Asia Tenggara lain. LinkedIn Lite merupakan versi ringan dari aplikasi LinkedIn dengan ukuran sekitar 1 MB. Aplikasi ini untuk sementara baru tersedia di Android saja.
Meski memangkas ukurannya, namun bukan berarti LinkedIn juga memangkas fitur dalam aplikasi LinkedIn Lite. Beragam fitur yang terdapat dalam aplikasi LinkedIn orisinal juga bisa ditemukan. LinkedIn Lite tetap menghadirkan fitur utama seperti News Feed, profil pengguna, koneksi profesional, notifikasi, fungsi berkirim pesan.
Sekadar informasi, aplikasi mobile dari LinkedIn memiliki ukuran instalasi data sebesar 255 MB. Ukuran yang lebih besar tersebut karena aplikasi sebelumnya dikembangkan secara native, berbeda dengan LinkedIn Lite yang dikategorikan sebagai aplikasi hybrid.
Sebelum diluncurkan, LinkedIn Lite sempat diuji coba di wilayah India pada bulan September 2016 lalu. Aplikasi ini sepenuhnya dikembangkan oleh unit R&D LinkedIn di Kota Bengaluru.
Akses web LinkedIn di browser mobile makin ringan
Selain menghadirkan aplikasi alternatif, LinkedIn juga menawarkan akses jaringan profesional yang lebih ringkas melalui perubahan situs web LinkedIn untuk perangkat mobile. Tampilan baru web ini menyajikan muatan halaman yang lebih ringan untuk kemudahan akses di perangkat mobile, terutama bagi smartphonekeluaran terdahulu.
Dengan fitur dan wajah yang sama persis seperti LinkedIn Lite, kini pengguna smartphone dapat mengakses halaman profil LinkedIn seseorang tanpa perlu risau menunggu layar loading yang cukup memakan waktu seperti sebelumnya.
Kehadiran LinkedIn Lite serta perombakan tampilan web mobile LinkedIn merupakan upaya anak perusahaan Microsoft tersebut untuk semakin memudahkan orang dalam memanfaatkan platform mereka demi keperluan karier masing-masing.
Menurut Akshay Kothari selaku Country Manager and Head of Product LinkedIn India, saat ini akses ke berbagai peluang ekonomi menjadi tantangan besar bagi para pelajar dan profesional. Menurutnya, sebagian besar orang rata-rata terhalang oleh ketersediaan teknologi dan konektivitas internet yang baik.
“Kami juga menyadari sebesar apa pun manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk, akan percuma jika tidak dapat diakses dan digunakan. Atas dasar inilah kami mengembangkan LinkedIn Lite. Kami berusaha menyediakan akses ke berbagai peluang ekonomi dan karier yang lebih luas” tulis Kothari.
Indonesia sendiri merupakan salah satu dari empat negara pengguna LinkedIn terbanyak di dunia. Pada bulan April 2017 lalu, tercatat ada lebih dari delapan juta orang yang telah terdaftar sebagai pengguna LinkedIn. Selain Indonesia, negara lainnya yang tercatat sebagai pengguna LinkedIn terbanyak adalah London, Amsterdam, dan San Fransisco.
Sebagai salah satu dari sekian layanan yang digunakan para pekerja dan profesional di tanah air, LinkedIn berhadap-hadapan dengan sejumlah layanan lain yang telah ada, seperti JobStreet, Indeed, Urbanhire, Karir, hingga Wantedly. Meski terlihat sama, masing-masing diklaim memiliki fokus yang berbeda-beda.
Kini dengan keberadaan layanan LinkedIn Lite, cukup menarik untuk melihat bagaimana angka pertumbuhan pemakai “sosial media profesional” ini di Indonesia. Dengan tampilan web mobile baru yang lebih ringkas, mencari tahu nama orang yang ingin kita sapa dalam sebuah acara networking akan jauh lebih mudah. [tia/ap]
Analisa singkat trentech.id mengenai aplikasi Linkedin Lite ini adalah aplikasi jenis webview, dimana konten yang diambil sama saja dengan apabila kita akses via browser smartphone. Bagaimana menurut kamu? silahkan bagikan pendapatmu di kolom komentar di bawah!