Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Ketika Membuat Aplikasi Mobile Perhatikan 12 Metrik Terpenting Ini

31 July 2017
in Learn
Ketika Membuat Aplikasi Mobile Perhatikan 12 Metrik Terpenting Ini
1.6k
VIEWS
Berikan rating

Hampir satu dekade lalu, pada 10 Juli 2008, App Store pada iPhone pertama kali dibuka untuk umum dan ekosistem pengembang aplikasi mobile lahir. Tak lama berselang, pada 22 Oktober di tahun yang sama, Android Market juga turut serta untuk meramaikan ekosistem ini. Menurut Statista, pendapatan aplikasi mobile pada tahun 2020 di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai US$189 miliar (sekitar Rp2.520 triliun).

Setiap bisnis yang menginginkan “potongan kue” ini harus mengerti betul beberapa metrik Key Perfomance Indicator (KPI) yang akan membantu mereka mengukur, atau pada beberapa kasus, memperkirakan kesuksesan dari aplikasi mereka.

Baca lagi

Mozilla Temukan Label Privasi pada Aplikasi Populer di Play Store Tidak Sesuai Klaim

Uninstall Sekarang! Ini 11 Aplikasi Android yang Diduga Curi Data Penggunanya

Sebelum Membuat Aplikasi, Kamu Harus Jawab 4 Pertanyaan Ini

Dengan bantuan dari beberapa metrik KPI berikut ini, kamu akan lebih memahami tentang bagaimana performa dari aplikasi secara umum serta bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi tersebut. Memiliki pemahaman ini adalah sebuah awal dari proses untuk mengetahui bagaimana kinerja sebuah aplikasi di mata audiens dan bagaimana untuk meningkatkan pengalaman pengguna dari aplikasi tersebut.

Dalam artikel ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan beberapa metrik KPI terpenting yang akan membantu kamu untuk mengukur sejauh mana aplikasi kamu telah bekerja.


Jumlah download dan instalasi

Metrik ini mungkin adalah yang tertua dibanding metrik lainnya dan paling sering dianggap sebagai tolak ukur kesuksesan sebuah aplikasi mobile. Walau begitu, kita tidak dapat langsung menyimpulkan bahwa aplikasi mobile dengan jumlah downloadhingga jutaan terbilang menguntungkan secara finansial.

Facebook dan Candy Crush boleh saja ada di tampuk kekuasaan di masing-masing kategori mereka. Namun tidak sedikit juga aplikasi berkualitas buruk yang memiliki jumlah download jutaan.

Di satu sisi, metrik ini sudah cenderung dianggap sebagai vanity metric yang tidak membawa manfaat apa pun kepada perusahaan apabila tidak diukur dengan indikator lain seperti jumlah pengguna aktif dan retention rate.


Jumlah pengguna

Jumlah orang yang menggunakan sebuah aplikasi mobile mungkin saja akan berbeda sekali dengan jumlah instalasi. Sebagai contoh, seorang pengguna mungkin saja memiliki dua client Skype yang terpasang pada ponsel dan tablet yang ia miliki.

Selain itu, dengan mengetahui jumlah pengguna selama rentang waktu tertentu, kamu juga akan mengetahui angka retention rate dari aplikasi tersebut. Retention rate akan saya jelaskan pada poin keempat di bawah.


Lifetime Value

Lifetime Value (LTV) adalah sebuah metrik yang memprediksi keuntungan bersih yang akan didapat dari konsumen. Metrik ini adalah salah satu yang terpenting dalam mengukur keberhasilan sebuah aplikasi. Nilai LTV, apabila kamu terapkan kepada semua jenis konsumen, dapat membantumu menetapkan bujet pemasaran dan menentukan biaya akuisisi konsumen (Customer Acquisition Cost, atau biasa disingkat CAC).

Untuk mengukur LTV, kamu perlu dari hanya sekadar mengetahui rata-rata pendapatan aplikasi per pengguna (Average Revenue per User, biasa disingkat ARPU). Kamu juga harus menghitung churn rate, persentase pengguna yang berhenti menggunakan aplikasi tersebut, dan nilai rujukan konsumen (Customer Referral Value, CRV).

Aplikasi Mobile| Rumus CLTV

Rumus CLTV. Sumber: Apptamin


Retention Rate

Mempertahankan pengguna aplikasi mobile jauh lebih sulit ketimbang mendapatkannya—walau mendapatkannya juga tidak mudah. Menurut data dari Quettra yang ada pada gambar di bawah, rata-rata aplikasi kehilangan 77 persen pengguna hariannya (Daily Active User, disingkat DAU) sejak hari ketiga penggunaan. Jumlah tersebut akan terus turun hingga 90 persen pada hari ke-30, dan pada hari ke-90, penurunan DAU akan mencapai 95 persen.

Aplikasi Mobile | Quettra

Sumber: Quettra


Jumlah pengguna aktif

Pengguna yang biasanya secara rutin menggunakan aplikasi biasanya tidak akan mendadak berhenti menggunakan aplikasi tersebut. Menurut sebuah laporan yang dibuat oleh eMarketer pada 2014, rata-rata aplikasi berhasil mendapatkan pengguna aktif sebanyak 39 persen setiap bulannya.

Simpelnya, 4 dari 10 pengguna yang melakukan instalasi hanya membuka aplikasi lebih dari 11 kali dalam 30 hari pertama. Grafik berikut ini akan menggambarkan data dari laporan eMarketer.

Aplikasi Mobile | eMarketer

Sumber: eMarketer


Durasi sesi

Durasi sesi (session length), atau interval, adalah waktu yang dihabiskan oleh tiap pengguna di dalam sebuah aplikasi. Waktu rata-rata yang dihabiskan pengguna dalam sebuah aplikasi bervariasi, tergantung kepada kategori aplikasi tersebut. Mulai dari 7,5 menit pada aplikasi game mobile, hingga 2,6 menit pada aplikasi teknologi, seperti yang tergambar dalam grafik berikut ini oleh Statista.

Aplikasi Mobile | Statista

Sumber: Statista


Rata-rata pendapatan per pengguna

Rata-rata pendapatan per pengguna (Average Revenue per User, disingkat ARPU) adalah total pendapatan yang berhasil dihasilkan oleh aplikasi pada rentang waktu tertentu, dibagi dengan jumlah total pengguna aktif pada periode yang sama. Pengujian untuk ARPU sangat bervariasi berdasarkan kategori, negara, dan revenue model. Gambar di bawah menunjukkan contoh ARPU yang diuji berdasarkan revenue model dari Developer Economics.

Aplikasi Mobile | ARPU

Sumber: Developer Economics


Analisis kohort

Dengan mengelompokkan pengguna aplikasi mobile ke dalam sebuah kelompok yang memiliki kesamaan (kohort) berdasarkan berbagai faktor, kamu dapat mengukur efek dari perubahan optimalisasi serta monetisasi sebuah aplikasi.

Sebagai contoh, kamu dapat mengelompokkan pengguna ke dalam sebuah kohort berdasarkan umur pengguna. Dengan melacak perilaku dari tiap kohort, kamu akan mampu mengoptimalkan pengalaman pengguna berdasarkan umur mereka.


Jumlah penggunaan pada awal hari atau minggu

Data jumlah pengguna yang membuka aplikasi buatanmu pada 24 jam pertama atau 7 hari pertama sejak mereka melakukan instalasi ternyata dapat cukup berguna bagimu. Mari kita lihat sebuah model yang dapat menggambarkannya: jumlah pengguna aktif pada aplikasi Facebook.

Pada Januari 2016, Facebook memiliki 1,45 miliar pengguna aplikasi mobile yang aktif per bulannya. Tetapi hanya 934 juta pengguna saja yang menjadi pengguna aktif harian. Ini berarti Facebook memiliki nilai kelengketan (stickiness) sebesar 64,8%. Untuk menentukan nilai stickiness, kamu dapat membagi jumlah pengguna aktif harian (DAU) dengan pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users, disingkat MAU).

Semakin lama sesi yang pengguna habiskan ketika berinteraksi dengan aplikasi, kecenderungan mereka untuk menjadi pengguna setia semakin besar. Oleh karena itu, dengan mencatat jumlah pengguna membuka aplikasi dalam rentang waktu tertentu—dan secara konstan melakukan optimalisasi untuk meningkatkan angka tersebut—akan memungkinkanmu untuk meramalkan retention rate, stickiness, dan pendapatan dari sebuah aplikasi.


Permission yang diberikan pengguna terhadap aplikasi

Dengan mengetahui tingkatan permission yang diberikan pengguna terhadap aplikasi yang kamu buat, kamu akan mengerti pandangan pengguna tentang kepercayaan mereka terhadap aplikasimu. Satu dari permission terpenting yang diberikan oleh pengguna terhadap aplikasimu adalah push notification.

Pada kebanyakan aplikasi, notifikasi adalah salah satu cara utama untuk menjaga interaksi dengan pengguna. Walau begitu, seperti yang dapat kamu lihat pada grafik di bawah dari Kahuna, tingkat opt-in untuk push notification cukup bervariasi, dari 60 persen untuk aplikasi angkutan online, hingga 39 persen untuk aplikasi sosial.

Aplikasi Mobile | Push Opt-in

Sumber: Kahuna

Dengan mencatat tingkat opt-in per kohort—lihat poin ke-8—akan memungkinkanmu mendapatkan indikasi tentang seberapa besar pengguna memercayai aplikasi buatanmu.


Viralitas

Adalah impian semua pengembang aplikasi untuk ciptaan mereka tersebut menjadi viral. Dengan biaya instalasi yang terus naik—tahun ke tahun, peningkatan sebesar 28 persen pada iOS dan 25 persen pada Android, menurut Fiksu—para strategistandal aplikasi mobile menciptakan kesempatan baru untuk basis pengguna mereka untuk membangun sebuah lingkaran viral yang efektif. Grafik di bawah menunjukkan indeks biaya per instalasi (Cost per Installation, disingkat CPI) dari Fiksu.

Aplikasi Mobile | Fiksu

Sumber: Fiksu

Sebagai contoh, aplikasi game yang sangat populer, Candy Crush, meyakinkan penggunanya untuk meminta bantuan dari teman mereka. Ketika para pengguna ini merasa mereka tidak mampu untuk menyelesaikan sebuah level yang menantang, mereka dapat meminta kesempatan tambahan dari teman-teman mereka.

Upaya ini akan menciptakan sebuah “lingkaran ketergantungan” Candy Crush yang di dalamnya terdapat banyak pengguna loyal. Mereka menghabiskan waktu dan uang mereka di dalam aplikasi ini, membuat Candy Crush menjadi semakin viral.

Aplikasi Mobile | Candy Crush

Sumber: GameRevolution.com


Analisis saat aplikasi crash

Melacak kegagalan operasi (crash) dari aplikasimu juga akan membantumu mengerti tentang bagaimana permasalahan teknis menjadi penghalang terbesar saat menghadirkan pengalaman terbaik bagi pengguna. Semakin sedikit kesalahan yang terjadi di dalam aplikasi, semakin sedikit juga dampak negatif yang akan muncul pada pengalaman pengguna.

Kamu dapat menggunakan berbagai tool untuk melacak terjadinya crash pada aplikasimu. Grafik di bawah menjelaskan beberapa tool populer yang dapat kamu gunakan pada aplikasi iOS.

Aplikasi Mobile | iOS Crash Reporting

Sumber: SavvyApps.com


Dengan memperhatikan ke-12 metrik di atas ketika membuat aplikasi mobile, kamu akan mendapatkan informasi yang berharga tentang kelangsungan hidup bisnismu.

Walau begitu, pengetahuan ini hanyalah setengah dari “pertarunganmu”. Kamu juga harus mengerti berbagai pertanyaan lain, seperti:

  • Mengapa pengguna tidak mendaftarkan diri mereka?
  • Mengapa pengguna meninggalkan keranjang belanja mereka?
  • Mengapa pengguna mengabaikan arahanmu untuk menggunakan aplikasi?

Kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan lainnya dengan melakukan pengujian pengalaman pengguna (User Experience, disingkat UX), termasuk perilaku pengguna dan in-app engagement, menggunakan berbagai tool seperti session replays, heatmap, dan conversion analytics. [tia/ap]

Tags: aplikasi androidappstoremetrik aplikasiplay store
Previous Post

Mengenal Bahasa Pemrograman Kotlin

Next Post

Yuk Pelajari 5 Cara Membuat Viral Suatu Produk

Trentech.id

Trentech.id

Tren Teknologi Indonesia

Related Posts

play store

Mozilla Temukan Label Privasi pada Aplikasi Populer di Play Store Tidak Sesuai Klaim

24 February 2023
1.4k

Mozilla, perusahaan yang terkenal dengan browser web Firefox, baru-baru ini melaporkan bahwa beberapa aplikasi populer di Google Play Store tidak...

aplikasi android yang wajib di uninstall

Uninstall Sekarang! Ini 11 Aplikasi Android yang Diduga Curi Data Penggunanya

28 April 2022
1.5k

Baru-baru media sosial di hebohkan dengan adanya kabar yang menyebutkan bahwa ada sejumlah aplikasi Android yang diduga mencuri data pribadi...

membuat aplikasi

Sebelum Membuat Aplikasi, Kamu Harus Jawab 4 Pertanyaan Ini

15 December 2020
1.4k

Dalam sebuah laporan yang diumumkan Go-Globe, setiap orang secara rerata menghabiskan sekitar 52% dari waktunya untuk mengakses internet lewat smartphone mereka. Aplikasi...

Login
Please login to comment
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1002 shares
    Share 400 Tweet 250
  • Belajar Konsep Wireframe Pada Website

    132 shares
    Share 53 Tweet 33
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    246 shares
    Share 98 Tweet 62
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    352 shares
    Share 141 Tweet 88
  • Ini Dia 7 Perintah CMD Keren yang Wajib Kamu Coba

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Ini Dia Cara Membuat Template WordPress Dengan Bootstrap Mudah

    132 shares
    Share 53 Tweet 33
  • Meningkatkan Produktivitas Microsoft Integrasikan AI Copilot ke Word, Excel, & PowerPoint

    108 shares
    Share 43 Tweet 27
  • NIOMIC Luncurkan Online Coding Bootcamp GRATIS Untuk 50 Peserta

    115 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Inilah Rasanya Menjadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Harap Maklum

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    223 shares
    Share 89 Tweet 56

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz