Sebagai pionir mobil listrik dipasar global, Tesla akan melebarkan sayapnya dalam segmentasi kelas produknya dengan memperkenalkan prototype truk bertenaga listrik. Truk ini memiliki desain futuristik dengan mengutamakan aerodinamika dengan ukiran garis fender yang memanjang lewati pintu di bagian samping, terlihat dari kabin bagian depan yang sleek dengan menggunakan 4 mesin elektrik dengan maksimal jarak hingga 400 mil atau 650km dalam sekali charging hingga baterai penuh dalam waktu 30 menit saja. Tesla menyebut teknologi ini dengan istilah Megacharger, dengan mengindikasikan superioritasnya dibandingkan Supercharger yang diadopsi model S dan Model X. Serta, Deflektor angin besar diyakini akan membuat hambatan angin lebih kecil, sehingga kerja motor listrik lebih ringan.
Tesla tidak lupa juga untuk menyematkan sistem Enhanced Autopilot sebagai opsi standar pada setiap unit Semi. Dengan memanfaatkan radar, kamera dan sederet sensor lainnya, Semi siap mengemudikan dirinya sendiri ketika sedang melintasi jalan tol meskipun hal ini belum sepenuhnya berjalan secara otomatis, tetapi hal ini pasti sangat membantu mengingat rute truk kelas berat yang pada umumnya banyak melibatkan jalan bebas hambatan.
Hingga saat ini informasi detail mengenai spesifikasi truk revolusioner itu masih belum diketahui oleh banyak orang. Namun, Elon Musk selaku CEO dari Tesla Motors sudah bertemu dengan para pembeli potensial untuk menampung masukan dari mereka seperti apa truk yang diinginkan.
Biasanya, hal yang dapat menarik perhatian yaitu desainnya. Bagian Eksterior Tesla Semi tampak seperti truk yang terdapat di film Sci-Fi. Memiliki serat karbon menjadikan material yang mendominasi dan Tesla mengklaim bahwa aerodinamika Semi bahkan lebih baik daripada sejumlah mobil sport. Hal ini tentu sangat penting dalam memaksimalkan efisiensi energi.
Ketika anda memasuki kabinnya, Anda akan diberikan suatu pemandangan yang tidak biasa. Dengan posisi kursi joknya yang berada di tengah, persis seperti Supercar McLaren F1. Serta, sepasang layar sentuh berukuran 15 inch mengapit lingkar kemudi, dan dari sinilah pengemudi dapat mengendalikan beragam fungsinya seperti mengakses panduan navigasi sampai urusan pendataan.
Rencananya, Tesla akan memproduksi truk terbaru itu secara massal dalam beberapa tahun mendatang sekitar 1-3 tahun lagi, hal tersebut di barengi dalam hal pematangan teknologi baterainya. Tetapi pabrikan mobil listrik tersebut sudah membuka pemesanan truk Tesla dengan skema pre-order. Sementara itu, sebelumnya dilaporkan bahwa Tesla tidak akan berhenti sampai memproduksi truk listrik saja, namun juga melengkapinya dengan teknologi otonom. Bagi Tesla, teknologi otonom bukan sesuatu hal yang terbaru karena beberapa model kendaraannya seperti sedan Model S sudah mengaplikasikannya.
Dengan adanya gebrakan teknologi yang dikeluarkan Tesla ini juga membuka peluang masyarakat, khususnya di Indonesia untuk lebih meningkatkan inovasi terbaru di dalam bidang Otomotif, seperti Hal nya Carsome Indonesia sebuah platform penjualan mobil bekas yang telah memanfaatkan salah satu inovasi terbaru melalui sistem penjualan mobil bekas secara online dan transparan dengan biaya seharga 0 Rupiah aliah 100 persen gratis.