Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Freelance 3 Jam per Hari Bisa Jadi Sama dengan Kerja Kantoran 8 Jam

6 August 2020
in Business
Freelance 3 Jam per Hari Bisa Jadi Sama dengan Kerja Kantoran 8 Jam
1.4k
VIEWS
Berikan rating

Tahukah kamu? Jam kerja yang lazim digunakan perusahaan, yaitu delapan jam per hari, sebetulnya ditetapkan bukan berdasarkan waktu optimal manusia mampu berkonsentrasi. Bahkan penetapan jam kerja ini sebetulnya tidak berhubungan dengan jenis pekerjaan kebanyakan orang di era informasi seperti sekarang. Asal-usul kerja delapan jam sehari ternyata ada pada era revolusi industri di abad ke-18.

Di akhir abad ke-18, jam kerja yang lazim sebetulnya adalah 10-16 jam per hari. Alasannya adalah pabrik-pabrik di era tersebut perlu berjalan terus-menerus selama 24 jam.

Baca lagi

8 Bisnis yang Masih Diragukan, Bahkan Kamu yang Menggelutinya pun Dianggap Pengangguran

Bekerja di Bidang Otomotif, Menjanjikan Penghasilan Besar! Berminat?

5 Aplikasi Ini Dapat Mempermudah Pekerjaanmu

Namun jam kerja ini terasa brutal dan tidak sustainable, sehingga para aktivis seperti Robert Owen dari Wales mencetuskan jam kerja yang lebih pendek. Slogannya yang populer berbunyi, “Delapan jam kerja, delapan jam rekreasi, delapan jam istirahat.”

Pola kerja delapan jam ini baru menjadi standar hampir seabad kemudian, yaitu ketika Ford Motor Company menerapkannya pada tahun 1914. Tidak hanya memotong jam kerja, Ford juga melipatgandakan gaji para karyawan. Hasilnya, produktivitas perusahaan meningkat pesat.

Work Hours | Robert Owen

Jam kerja delapan jam dicetuskan dalam rangka memperlakukan karyawan lebih manusiawi, tapi kini sudah waktunya kembali berinovasi. Sebuah riset menunjukkan bahwa dalam waktu delapan jam kerja tersebut, rata-rata waktu produktif karyawan hanya berkisar tiga jam saja.

Dari survei terhadap hampir dua ribu pekerja kantoran di Inggris, hanya 21 persen yang mengaku benar-benar produktif sepanjang hari. Sementara sisanya, selain tiga jam produktif tersebut, menghabiskan waktu untuk hal-hal seperti:

  • Mengecek media sosial (44 menit)
  • Membaca situs berita (1 jam 5 menit)
  • Mengobrol tentang hal di luar pekerjaan (40 menit)
  • Membuat minuman (17 menit)
  • Merokok (23 menit)
  • Mengirim SMS/chatting (14 menit)
  • Makan camilan (8 menit)
  • Membuat makanan di kantor (7 menit)
  • Menelepon partner atau teman (18 menit)
  • Mencari pekerjaan baru (26 menit)

Hanya 35 persen dari seluruh responden yang mengaku bisa menjalani hari dengan fokus bekerja tanpa terpengaruh pengalih perhatian dari luar. Sebagian orang yang tak bisa, beralasan bahwa pengalih perhatian seperti hal-hal di atas membantu mereka untuk menjalani hari dengan produktif.

Apa artinya ini? Tempat kerja modern memang penuh dengan hal-hal yang bisa memecah konsentrasi kita, mulai dari beragam gadget hingga makanan dan minuman ringan.

Tetapi ini juga berarti bila kamu bisa menyingkirkan semua pengalih perhatian tersebut, kemudian fokus hanya pada pekerjaan selama tiga jam saja, kamu sudah bisa mencapai produktivitas setara dengan pekerja kantoran rata-rata.

Ford Motor Company | Photo 1

Sumber Gambar: Autoblog

Cara kerja seperti ini bisa diterapkan oleh para pekerja lepas alias freelancer, atau mereka yang bekerja remote dari rumah. Terkadang, bila kamu bekerja dari rumah, kamu akan merasa seperti sedang underperforming karena tidak ke mana-mana. Padahal bila kamu fokus, bisa jadi produktivitasmu lebih tinggi daripada mereka yang setiap hari pulang pergi ke kantor.

Informasi di atas kemudian memunculkan pertanyaan baru bagi kita: Apa yang akan terjadi bila kita memotong jam kerja lebih singkat lagi? Swedia telah mencoba bereksperimen dengan jam kerja enam jam per hari, dan terbukti sistem ini membuat para karyawan lebih puas, lebih sehat, serta memiliki kualitas kinerja lebih baik.

Meski pada akhirnya sistem baru tersebut dibatalkan karena masalah dana, kita tidak bisa menampik bahwa ada potensi terpendam di baliknya. Dalam jangka pendek memang hasilnya belum terlihat, namun kesehatan dan produktivitas karyawan yang lebih baik itu bisa memberi keuntungan besar dalam jangka panjang. Tinggal bagaimana cara eksekusi yang tepat.

Jam kerja yang lebih singkat namun lebih produktif tentu saja menggiurkan. Sekarang pertanyaannya, siapa yang berani membuktikan bahwa jam kerja kita bisa dipangkas?

Perusahaan apa yang akan menjadi Ford Motor Company berikutnya, dan menjadi pionir yang mempopulerkan standar baru? Bisa jadi pionir itu adalah perusahaanmu. Berani memulainya? [tia/aphttps://id.techinasia.com/produktivitas-freelance-versus-kantoran]

Tags: freelanceFreelancerinfo lokerkerja kantorkerja kantoranlowongan kerjapekerjaantrentech kerja
Previous Post

Youtube Berikan Pembekalan Kepada Kreator dari Luar jakarta

Next Post

Ini Dia CEO Startup Indonesia yang Masuk Daftar LinkedIn Power Profiles 2017

Related Posts

Ini Kebiasaan Jeff Bezos yang Membuatnya Sukses Mendirikan Amazon

Ini Kebiasaan Jeff Bezos yang Membuatnya Sukses Mendirikan Amazon

18 July 2023
1.5k

Sekitar 22 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1994, Jeff Bezos mendirikan sebuah e-commerce yang bernama Amazon dari garasi...

contoh pitch deck bisnis

Kerangka Pitch Deck Bisnis yang Efektif untuk Mempersuasi Investor

8 June 2023
1.5k

Pitch deck adalah presentasi singkat yang digunakan oleh para pengusaha untuk mempresentasikan ide bisnis mereka kepada investor. Presentasi ini membutuhkan...

cara membagi saham

Panduan Lengkap Cara Membagi Saham Startup

21 September 2023
1.4k

Memiliki sebuah startup adalah mimpi bagi banyak orang. Namun, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya adalah bagaimana cara...

Terpopuler

  • fitur flipper zero

    Apa Saja Fitur Flipper Zero?

    347 shares
    Share 139 Tweet 87
  • 8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1349 shares
    Share 539 Tweet 337
  • Saham Kapal Induk: Apa Itu dan Apa Keuntungannya?

    321 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    464 shares
    Share 186 Tweet 116
  • Qlapa Gulung Tikar

    198 shares
    Share 79 Tweet 50
  • Cara Membeli Flipper Zero Indonesia

    114 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Sarjana Komputer Tidak Bisa Coding? Apa Kata Dunia?

    209 shares
    Share 84 Tweet 52
  • Cara Remote Flipper Zero: Mengendalikan Perangkat dengan Mudah

    122 shares
    Share 49 Tweet 31
  • 5 Pokemon Terkuat dan Terfavorit

    195 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Ini Dia Kumpulan Public API Untuk Membuat Aplikasimu Makin Kece

    149 shares
    Share 60 Tweet 37

About . Contact . Partnership . Google News

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In