Trentech.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Bicara Tentang Bukalapak dan Status Unicorn yang Misterius

8 December 2017
in Startup
Bicara Tentang Bukalapak dan Status Unicorn yang Misterius
1.4k
VIEWS
Berikan rating

Sekitar dua minggu yang lalu, CEO Bukalapak Achmad Zaky membuat kejutan ketika ia tiba-tiba menyatakan bahwa startup yang ia pimpin telah mempunyai valuasi di atas US$1 miliar(sekitar Rp13,5 triliun). Hal ini pun membawa Bukalapak menjadi startup unicorn keempat di tanah air, menyusul GO-JEK, Tokopedia, dan Traveloka.

Sayangnya, hingga saat ini pihak Bukalapak masih bungkam tentang berapa nominal investasi yang membawa mereka ke status unicorn tersebut, termasuk siapa investor yang memberikannya.

Baca lagi

UangTeman: Membongkar Isu Penggelapan Pajak

Apa Itu MVP? Cara Mengembangkan Produk Startup yang Sukses

Product Market Fit: Menemukan Kebutuhan Pasar yang Tepat

Pada tanggal 27 November 2017 yang lalu, CFO Bukalapak Muhamad Fajrin Rasyid hadir di acara meetup komunitas Startup Lokal untuk berbagi pengalaman dan opininya tentang pendanaan startup di tanah air.

Apa yang ia katakan tentang status unicorn tersebut? Dan apa saja hal-hal seputar pendanaan startup yang menurutnya harus diperhatikan oleh para founder tanah air? Simak ulasannya berikut ini.

(Artikel ini dibuat dengan format tanya jawab demi memudahkan pembaca)

Bagaimana mendeskripsikan status unicorn di satu perusahaan?

Bukalapak sudah menjadi unicorn, itu artinya kami telah mempunyai valuasi post moneysama dengan atau di atas US$1 miliar (sekitar Rp14 triliun). Dengan kata lain, ada investasi yang misalnya (ingat ini hanya contoh) bernilai US$100 juta (sekitar Rp1,35 triliun) untuk persentase saham minimal 10 persen.

Adapun tentang berapa sebenarnya investasi yang diterima oleh Bukalapak, dan siapa investor yang memberikan, saya belum bisa menjelaskan dengan lebih detail.

Pendanaan Startup uang Vertex Ventures

Bagaimana sebenarnya cara menentukan valuasi tersebut?

Menghitung valuasi startup sebenarnya bukan sesuatu yang rumit. Ketika kita menawarkan sebuah nilai kepada investor, dan ia menerima, maka itulah valuasi kita. Namun apabila tidak ada yang mau menerima nilai yang kita tawarkan, maka artinya kita menetapkan valuasi yang terlalu tinggi.

Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan sebuah angka valuasi dalam pendanaan startup adalah dengan menggunakan faktor pengali (multiple) dari perusahaan lain yang menjalankan bisnis yang serupa, dan berada di negara atau daerah yang sama. Multiples tersebut biasanya didapat dari perbandingan valuasi dengan keuntungan perusahaan, yang biasa dikenal dengan Price Earning Ratio (PER).

Cukup kalikan multiple tersebut dengan keuntungan kamu saat ini, dan kamu akan mendapatkan angka yang bisa kamu jadikan valuasi startup kamu.

Lalu bagaimana dengan perusahaan yang belum mendapat keuntungan? Maka kamu bisa mengganti keuntungan dengan variabel lain, seperti Gross Merchandise Value (GMV) di bisnis e-commerce, dan total nilai tumpangan di bisnis transportasi online.

Namun sayangnya, hal ini kemudian membuat beberapa startup akhirnya mengejar GMV dengan berbagai macam cara. Ada yang meningkatkan GMV dengan cara memberikan harga promo, atau bahkan membuat transaksi palsu. Hal itu memang bisa menaikkan GMV perusahaan, namun hal itu justru menambah kerugian dari perusahaan tersebut.

Oleh karena itu, saat ini investor mulai memperhatikan beberapa variabel lain, seperti:

  • Clean GMV, alias GMV yang bebas dari transaksi palsu
  • Expense over GMV, atau perbandingan antara pengeluaran dan GMV
  • Pendapatan dan keuntungan
  • Jumlah pelanggan yang kembali melakukan transaksi

Apa yang harus diperhatikan oleh founder startup ketika mendapat term sheet pendanaan?

Ketika memberikan perjanjian (term sheet) pendanaan startup, ada beberapa investor yang mengajukan hal-hal berikut demi mengurangi kerugian mereka:

Liquidation Preference

Apabila startup tersebut tutup, maka mereka harus menyisihkan terlebih dahulu uang yang tersisa sebanyak dua, tiga, atau empat kali lipat dari nilai investasi sang investor, dan mengembalikannya. Setelah itu, baru mereka boleh membaginya kepada para founder atau investor lain.

Cumulative Devident

Aturan ini mengatur bahwa setiap tahunnya, startup harus membagi deviden (keuntungan) kepada sang investor. Apabila startup tersebut belum untung, mereka pun dianggap berhutang kepada sang investor, yang harus dibayar di tahun-tahun berikutnya.

Kewenangan Lebih dari Investor

Ada beberapa investor yang juga menginginkan penentuan beberapa hal harus berdasarkan persetujuan mereka.

pendanaan-featured-image

Lalu bagaimana apabila sebuah startup terlanjur menyetujui beberapa aturan tersebut, dan ingin menghilangkannya? Mereka bisa melakukannya dengan cara bernegoisasi dengan investor yang akan memberikan pendanaan di tahap selanjutnya. Dengan demikian, perjanjian (term sheet) pendanaan yang terbaru nantinya akan menghapus segala aturan yang ada di perjanjian sebelumnya.

Apa yang harus diperhatikan oleh founder startup ketika memilih investor?

Jumlah investor yang ada saat ini lebih banyak ketimbang beberapa tahun yang lalu. Karena itu, tentu akan lebih mudah bagi kalian untuk mendapatkan investasi.

Namun ketika memilih investor, jangan hanya melihat jumlah uang yang bisa mereka berikan. Perhatikan juga apakah ia:

  • Bisa memberikan jaringan yang luas.
  • Mempunyai keahlian untuk membantu kamu meraih kesuksesan
  • Mempunyai pengalaman menjalankan bisnis.

Investor awal kami, Takeshi Ebihara dari Rebright Partners, merupakan salah satu contoh orang yang mempunyai ketiga hal tersebut.

Apakah valuasi tinggi selalu berarti bagus?

Tidak.

Hal ini berkaitan dengan tujuan akhir dari kamu membuat startup. Apabila valuasi kamu tinggi, maka kamu akan menghadapi tantangan yang berat untuk masuk bursa saham (IPO), diakuisisi oleh perusahaan lain, atau melakukan penggalangan dana (fund raising) lanjutan.

Valuasi lebih rendah mungkin justru lebih baik untuk mendapat valuasi lebih tinggi di tahap pendanaan berikutnya, kebebasan yang lebih, kemudahan untuk fokus ke konsumen, dan lebih mudah untuk exit.

Saat ini Indonesia telah mempunyai dua unicorn di bisnis marketplace, Bukalapak dan Tokopedia. Apakah ini artinya masih ada ruang untuk satu atau dua unicorn lagi di bisnis tersebut?

Banyak pihak yang menyatakan optimisme mereka bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan mencapai US$130 miliar (sekitar Rp1,7 kuadriliun) di tahun 2020. Saya pun percaya bahwa industri e-commerce di tanah air bisa lebih besar dari yang sekarang.

Karena itu, menurut saya masih akan ada ruang untuk itu. Namun melihat kondisi para pemain saat ini, kecil kemungkinan bahwa akan ada unicorn baru dari bisnis marketplace di tahun depan. Namun dua tahun lagi, kemungkinannya cukup besar. [tia/ap]

Tags: bukalapakbukalapak unicornstartupunicorn
Previous Post

Review Jujur: 4 Alasan untuk Mikir Dua Kali Membeli Apple iPhone X

Next Post

Belum 1 Tahun Berjalan, Aplikasi Indonesia Ini Dilirik Banyak Investor Asing

Trentech.id

Trentech.id

Tren Teknologi Indonesia

Related Posts

penggelapan pajak uang teman

UangTeman: Membongkar Isu Penggelapan Pajak

15 May 2023
1.4k

Perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) UangTeman baru-baru ini berada dalam sorotan publik sehubungan dengan tuduhan penggelapan pajak. Tuduhan ini menimbulkan banyak...

apa itu mvp

Apa Itu MVP? Cara Mengembangkan Produk Startup yang Sukses

11 April 2023
1.4k

Apakah kamu seorang pengusaha startup yang mencari cara untuk mengembangkan produk yang sukses? Salah satu strategi yang dapat membantu kamu...

Product Market Fit

Product Market Fit: Menemukan Kebutuhan Pasar yang Tepat

10 April 2023
1.4k

Membangun sebuah produk yang sukses bukanlah hal yang mudah. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, mulai dari desain, fitur, dan...

Please login to join discussion

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    1137 shares
    Share 454 Tweet 284
  • Saham Kapal Induk: Apa Itu dan Apa Keuntungannya?

    176 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    271 shares
    Share 108 Tweet 68
  • Apa Saja Fitur Flipper Zero?

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Bekerja di Bidang Otomotif, Menjanjikan Penghasilan Besar! Berminat?

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Perbedaan Mic Condenser dan Dynamic Mic Serta Cara Merawatnya Agar Awet

    247 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Sarjana Komputer Tidak Bisa Coding? Apa Kata Dunia?

    183 shares
    Share 73 Tweet 46
  • Ternyata Beginilah Cara Kerja Powerbank

    187 shares
    Share 74 Tweet 47
  • Founder Story, Indrasto Budisantoso Ciptakan Jojonomic Berdasarkan Pengalaman Sendiri

    121 shares
    Share 48 Tweet 30

About . Contact . Partnership . Google News

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In