Beberapa waktu yang lalu tepatnya di tahun 2016. Pemerintah provinsi NTT menyatukan kopi Flores Manggarai, Flores Bajawa, dan berbagai kopi yang berasal dari Flores akan dinaungi dalam satu nama yaitu “Kopi Arabika Flores”.
Sebelumnya kopi Flores ini memiliki banyak sekali ragamnya seperti kopi bawaja. Kopi jenis Arabika Flores ini ditanam di ketinggian 1000 sampai 1550 meter di atas permukaan laut, sehingga dapat menghasilkan jenis kopi dengan kualitas baik. Kopi bawaja dinamakan sesuai dengan tempat ia tumbuh yaitu di kecamatan bawaja dan golewa. Budi daya kopi di daerah ini sudah menjadi mata pencaharian para masyarakat sekitar secara turun temurun, dan semua prosesnya dilakukan secara manual.
Selain kopi bawaja ada juga kopi Manggarai, sesuai namanya ia terletak di kabupaten Manggarai. Sama halnya seperti kopi bawaja Kopi Manggarai juga dikenal cukup baik dan penanaman kopi menjadi mata pencaharian penduduk sekitar Secara turun temurun. Bedanya kopi Manggarai memiliki lahan kopi dan penyebaran yang lebih luas dari kopi Bawaja.
Walaupun begitu kedua jenis kopi ini adalah jenis kopi yang cukup terkenal di Flores. Penyebarannya sudah terekpor ke berbagai negara salah satunya Amerika. Kopi dari Indonesia timur ini memiliki karakter dengan biji kopi yang berukuran besar, warnanya yang berkilau menandakan bahwa kualitas kopi ini sudah termasuk kualitas tinggi.
Selain itu aromanya juga cukup tajam dan rasa kopinya sangat kuat. Karakter inilah yang disukai para pecinta kopi addict. Karena karakternya yang kuat menjadikan kopi ini dibanderol cukup mahal yaitu sekitar 60ribu perkilonya.
Proses panen sebuah kopi juga menjadi salah satu penentu rasa dan karakter sebuah jenis kopi. Untuk kopi Flores sendiri karena di panen dengan cara yang masih tradisional, setiap langkah penanaman maupun pemanenan dilakukan secara apik.
Mereka mengolah kopi secara basah dan juga baku. Basar artinya ketika buah biji kopi masih berwarna merah dan segar serta pemanenannya dilakukan pada pagi hingga siang hari.
Selain itu kopi dipisahkan juga berdasarkan pematangannya apakah matang dipohon atau karena jatuh. Kopi yang jatuhpun diberi alas karung agar kopi tidak kotor dan kualitas tetap terjaga. Semua dilakukan secara manual dan telaten. Hal inilah yang menyebabkan kopi Flores menjadi kopi terbaik di Indonesia dan merupakan kopi yang paling banyak di ekspor.