Trentech.id
No Result
View All Result
Login / Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result

Perjalanan Dropbox Dari Masalah dan Kebahagiaan yang Silih Berganti

22 May 2017
in Startup
Perjalanan Dropbox Dari Masalah dan Kebahagiaan yang Silih Berganti
1.4k
VIEWS
Berikan rating

Tak terasa, sudah hampir 10 tahun berlalu sejak Drew Houston dan Arash Ferdowsi, mahasiswa Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang tergolong prestisius itu, melahirkan Dropbox pada Juni 2007 silam. Layanan hosting berbasis cloud tersebut saat ini terbukti cukup dominan, terbukti dari pengguna global mereka yang diklaim sudah ada 500 jutaan walaupun kompetitor yang mereka hadapi tak sembarangan, mulai dari Microsoft OneDrive, Box, hingga Google Drive. Terlebih, Dropbox bukanlah pemain pertama di bisnis ini; Amazon Web Services (AWS), subsider Amazon, sudah ada dari Maret 2006.

Sedikit menengok ke belakang, sejarah Dropbox sendiri tidaklah sepele. Ada beragam kontroversi dan halangan – yang segelintirnya terhitung besar – turut menghiasi tumbuh kembang perusahaan tersebut. Perjalanan layanan yang lahir atas kepayahan Houston yang kerap lupa membawa flash disk berisi file-file yang ia butuhkan selama kuliah ini tampak cukup mulus di awal. Buktinya, mereka langsung mengamankan pendanaan dari Y Combinator tak lama setelah lahir hingga diluncurkan secara resmi di TechCrunch Disrupt – yaitu konferensi tahunan yang mengompetisikan sekaligus me-launching produk startup teknologi dengan iming-iming hadiah, publikasi media, hingga investasi dari venture capital – setahun setelahnya.

Cobaan mulai datang saat Dropbox diblokir di Tiongkok tahun 2010 tanpa alasan yang jelas dari pemerintah setempat. Besar kemungkinan hal ini dikarenakan Dropbox mulai mampu memikat masyarakat setempat, senasib dengan Facebook dan Twitter, sehingga berpotensi mengancam perusahaan teknologi dalam negeri mereka. Padahal di tahun itu, Dropbox Inc. sedang populer-populernya, dari “hanya” menjaring 1 juta user di bulan April 2010 menjadi 3 juta user mendekati penutupan tahun yang sama.

Juni 2011, Dropbox mengalami masalah otentikasi yang menyebabkan layanannya bisa diakses tanpa perlu memasukkan password. Isu tersebut berlangsung selama beberapa jam. Sebulan setelahnya, user kembali diresahkan dengan pembaruan kebijakan Dropbox yang seakan-akan menyatakan bahwa pihak Dropbox punya hak kepemilikan atas data pengguna yang diunggah di sana. Sejurus kemudian, Dropbox memperbarui perjanjiannya dengan user lewat tambahan pernyataan bahwa lisensi ini hanya berguna untuk membantu mereka mengelola dan mengoperasikan Dropbox.

Kemudian, tiga tahun berselang, tepatnya Februari 2014, sempat ada kabar baik, yakni ketika Dropbox di-unblock pemerintah Tiongkok. Namun, statusnya kembali terlarang Juni 2014 hingga sekarang. Nah, di tahun itu, kontroversi kembali terjadi ketika Dropbox menambahkan Condoleezza Rice di jajaran direktur perusahaan. Muncul protes dari sebagian pengguna Dropbox yang peduli dengan netralitas layanan freemium ini. Pasalnya, wanita yang sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat tersebut diketahui pernah terlibat dalam aktivitas penyadapan terhadap masyarakat AS. Petisi maupun protes sudah disampaikan. Akan tetapi, Rice hingga kini – berdasarkan data yang kami himpun dari CrunchBase – masih tercatat sebagai Board Members and Advisors Dropbox. Sementara suara penentangan dari user Dropbox yang dulu lantang kini mulai melirih.

Polemik besar lain dari Dropbox adalah ketika kawanan hacker berhasil membocorkan lebih dari 68 juta akun dan password pengguna perusahaan yang bermarkas di San Francisco, California, itu. Peretasan yang menjadi isu yang cukup panas Agustus 2016 tersebut sebenarnya sudah dilakukan medio 2012 silam. Upaya antisipasi yang dilakukan Dropbox memang cuma meminta pengguna terdampaknya untuk mengatur ulang kata sandinya sembari mengaktifkan two-step verification, tetapi diyakini sudah cukup efektif untuk menangkal serangan tersebut. Hanya pengguna yang mendaftar di pertengahan 2012 dan belum mengganti password-nya sejak saat itu yang berpotensi terserang, begitu janji Patrick Heim, yang waktu itu masih menjabat sebagai Head of Trust & Security Dropbox.

Terlepas dari sandungan-sandungan itu, Dropbox setidaknya tahun ini masih bisa berpuas diri. Di tengah animo perayaan ulang tahunnya yang ke-10, mereka Februari lalu dimasukkan ke daftar startup paling berharga di Amerika Serikat versi Business Insider. Bersama Pinterest, Airbnb, SpaceX, dan Uber, Dropbox telah masuk daftar decacorn, alias entitas bisnis dengan valuasi di atas 10 miliar USD. Capaian ini juga menjadikan Dropbox sebagai investasi Y Combinator yang paling berhasil sejauh ini. [lb/ap]

Jadi, sepotong ucapan selamat ulang tahun untuk Dropbox dari orang-orang dengan mobilitas tinggi atau yang sering kelupaan membawa file penting di laptop atau flash disk-nya sebentar lagi sepertinya tak terlalu berlebihan, kan?

Tags: dropboxfile sharingkisah dropboxperjalanan dropbox
Previous Post

Ingin Dilirik Investor? Wajib Terapkan 5 Hal Berikut Saat “Pitching”

Next Post

Kapan Seorang Founder Harus Mundur dari Bisnisnya?

Angga Permana

Angga Permana

Maju terus sampai TUNTASSS!

Related Posts

Yuk Intip 5 Tip Growth Hacking dari CEO Hypergrowth untuk para Pegiat Startup

Yuk Intip 5 Tip Growth Hacking dari CEO Hypergrowth untuk para Pegiat Startup

17 April 2017
1.4k

Mengembangkan jumlah pengguna atau pemasukan dengan pesat dalam waktu yang singkat adalah tantangan yang sering kali dihadapi oleh beragam startup...

Please login to join discussion

Terpopuler

  • Ini Dia 6 Kesalah Pahaman tentang Profesi Programmer

    Alasan Mahasiswa IT Harus Bisa Coding

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • 8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    915 shares
    Share 366 Tweet 229
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    326 shares
    Share 130 Tweet 82
  • Kalau Mau Kaya Tanpa Jadi Pengusaha, Belajar Coding Bisa Jadi Jawabannya

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Inilah 15 Skin Paling Keren di Mobile Legends

    162 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    229 shares
    Share 92 Tweet 57
  • Mengenal Lean Product Development dan Berbagai Keunggulannya

    133 shares
    Share 53 Tweet 33
  • Platform MoonXBT Membantu FTX dengan Likuiditas Tinggi

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Trik Cara Main Game Berat di PC Kelas Bawah

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • Apa Saja Kemudahan yang Ditawarkan Warung Pintar?

    139 shares
    Share 56 Tweet 35

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Login / Register

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Forgot Password?
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.