Terobsesi kepada kompetitor bisnis bukanlah mindset yang baik. Bila kamu terlalu terpaku pada apa yang dilakukan orang lain, visi perusahaanmu akan menjadi tak jelas dan kamu bisa kehilangan arah. Daripada kompetitor, seharusnya kita lebih fokus pada kebutuhan konsumen dan bagaimana cara memenuhinya.
Meski demikian bukan berarti kita harus mengabaikan kompetitor seratus persen. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mengambil berbagai manfaat dari saingan bisnis untuk membuat bisnismu sendiri lebih maju. Apa saja manfaat itu dan bagaimana cara meraihnya?
Memantau industri secara menyeluruh
Kamu mungkin ingat bahwa dulu, brand air minum kemasan Aqua pernah menyiarkan iklan yang cukup unik. Iklan tersebut menyebutkan bahwa air Aqua telalh mellaui 27 kali penyaringan.
Aqua berhasil meraih image unik di kalangan konsumen, yaitu sebagai air minum kemasan yang terjamin kesehatannya.
Sesuatu yang membuat brand atau produkmu unik dalam industri, dan membuatnya diingat konsumen seperti ini, disebut sebagai brand positioning. Brand positioning sangat penting agar konsumen punya alasan memilih produkmu. Kamu bisa melakukannya dengan mempelajari kompetitor, kemudian mencari celah untuk menonjolkan kelebihanmu.
Selain itu, kompetitor juga bisa menjadi referensi strategi pemasaran. Kamu bisa memperhatikan strategi apa yang telah mereka lakukan dan berhasil, serta strategi apa yang gagal. Perhatikan juga apa yang sedang menjadi tren, misalnya selera konsumen atau kemunculan kategori produk baru.
Tren industri dan rekam jejak kompetitor ini bisa kamu gunakan untuk memperkirakan masa depan industri yang kamu geluti. Prediksi itu nantinya bisa kamu perkuat dengan pengalaman sendiri, akan menentukan ke mana arah perusahaanmu bergerak, serta cara pemasaran seperti apa yang cocok kamu gunakan.
Lakukan riset kompetitif dengan tabel
Bila kita berbicara tentang Aqua, mungkin kamu berpikir bahwa kompetitor produk ini adalah VIT, Pristine, Ades, atau berbagai merek air mineral lain. Itu tidak salah. Tapi sebetulnya kompetitor Aqua juga mencakup semua minuman, mulai dari teh, susu, hingga minuman berkarbonasi.
Produk-produk ini bukan air mineral, tapi masih berada dalam industri besar yang sama: industri minuman kemasan. Mereka memiliki target pasar yang beririsan, dijual di tempat yang sama, bahkan mungkin memiliki strategi iklan yang sama. Mereka adalah kompetitor tak langsung, dan wajib kamu waspadai.
Untuk melakukan riset terhadap kompetitor, kamu bisa memanfaatkan tabel perbandingan berisi berbagai aspek-aspek berikut:
- Nama brand
- Industri
- Situs web
- Konsumen target
- Tipe kompetitor
- Diferentiator
- Produk
Dengan aspek-aspek di atas, tabel riset kompetitif sebuah perusahaan minuman dapat berbentuk seperti contoh di bawah.
Data di atas sudah cukup untuk membuat analisis tentang brand positioning perusahaanmu serta prediksi industri di masa depan. Tapi bila kamu ingin melakukan riset lebih mendalam, kamu juga bisa memantau angka-angka yang lebih detail. Misalnya:
- Market cap
- Market share
- Angka penjualan
- Distribusi geografis
- Kepemimpinan
- Pertumbuhan YoY (year-over-year)
Cara termudah melakukan analisis adalah dengan berpikir seperti seorang konsumen. Tanyakan pada dirimu sendiri beberapa pertanyaan berikut:
- Konsumen seperti apakah kamu?
- Apakah kamu merupakan target pasar produkmu sendiri?
- Bila tidak, mengapa?
- Apa alasan orang harus memilih produkmu ketimbang produk lain serupa?
Dengan berpikir seperti konsumen, kamu akan bisa menemukan celah kekurangan dalam brand milikmu. Dan dengan adanya rekam jejak kompetitor, kamu bisa menentukan strategi yang lebih baik, sebab kamu tahu strategi apa yang berhasil dan apa yang telah gagal.
Pantau penyebaran brand di dunia maya
Popularitas brand di dunia maya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari marketing zaman sekarang. Untuk mengetahui kekuatan kompetitor di bidang ini, kamu bisa memanfaatkan berbagai macam tool. Dua di antaranya yang cukup berguna adalah SimilarWeb dan Google Trends.
SimilarWeb dapat membantumu memantau traffic situs web kompetitor, termasuk dari mana traffic itu berasal (apakah dari referral, iklan display, dsb). Kamu juga bisa memantau situs apa saja yang dikunjungi konsumen, agar kamu tahu apa minat mereka.
Sementara Google Trends dapat kamu gunakan untuk mencari tahu topik apa yang sedang ramai orang cari di internet. Dari sini kamu bisa memantau tren industri, serta menemukan celah-celah oportunitas untuk kamu manfaatkan. Perhatikan juga strategi SEO milik kompetitor dan cari tahu bagaimana cara menyainginya.
Pengalaman adalah guru yang terbaik, tapi pengalaman itu tak harus datang dari dirimu sendiri. Kamu juga bisa memperhatikan pengalaman orang lain. Belajarlah dari kesalahan maupun keberhasilan kompetitor, dan manfaatkan celah-celah yang ada untuk memantapkan posisimu dalam industri.
Terakhir, jangan lupa juga bahwa tujuan utamamu adalah memenuhi kebutuhan konsumen. Apa yang kamu pelajari dari kompetitor berguna sebagai referensi. Tapi jangan sampai itu begitu mempengaruhimu hingga kamu menyimpang dari visi perusahaanmu sendiri.
Sumber:Â Google Primer [tia]