Gojek meluncurkan logo baru yang sedikit banyak menuai pro kontra. Makna logo baru Gojek dinilai memiliki pesan yang sangat dalam dan melambangkan lini bisnis Gojek secara global.
“Kenapa ada rebranding, alasannya karena Gojek sudah terlalu berubah dari asal usulnya. Kami saat ini bisa berkembang ke banyak sistem dan ada banyak stakeholder yang mesti kami wadahi,” ujar Nadiem di kantornya.
Adapun saat ini, logo Gojek berupa lingkaran hijau yang dibalut bulatan terpisah. Menurut Nadiem, logo barunya itu mewakili ragam layanan yang disediakan. Co-founder Gojek Kevin Aluwi menjelaskan, perusahaannya saat ini telah memiliki tiga ekosistem besar, yakni mitra, konsumen, dan merchant. Masing-masing ekosistem, kata Kevin, memiliki superaplikasi yang saling berkaitan.
Dari sisi konsumen, saat ini Gojek telah menyediakan 22 layanan dan fitur untuk berbagai kebutuhan yang berkaitan. Padahal, ujar dia, semula, layanan konsumen hanya terdiri atas tiga jenis. Fitur ini pun diklaim makin modern karena memungkinkan pengguna memberikan tips kepada mitra pengemudi melalui dompet digital.
Sedangkan untuk ekosistem mitra, Gojek membukakan akses finansial untuk sejumlah fitur finansial, keselamatan, dan keamanan. Sementara dari sisi merchant, Gojek memberikan layanan tambahan berupa pembayaran, inventori, point of sale, dan kemudahan membuat promo sendiri sebagaimana dikutip dari Tempo.
Dengan perubahan logo dan rebranding yang dilakukan Gojek, menurutnya tidak mengubah visi, yang tidak hanya mencakupi sistem roda dua. Dia pun memastikan tidak akan ada perubahan aktivitas meski ada perubahan logo.