Pada Minggu, 28 Agustus 2016 Gerakan 1000 Startup digital mengadakan ignition di Balai Sidang Universitas Indonesia. Ignition merupakan rangkaian acara dari 1000 Startup Digital ini. Pada event ini terdapat banyak pembicara-pembicara hebat di dunia startup, seperti CEO iGrow, Bahaso, Female Daily, Brodo, Jojonomic, dan lain-lain. Peserta yang datang sekitar 200 orang yang lolos tahap seleksi dari ribuan yang telah mendaftar.
Membangun startup memang sangat mudah, hanya tinggal memikirkan ide, dan jalannkan. Tapi yang jadi pertanyaan apakah ide tersebut dapat menyelesaikan masalah orang lain atau hanya menjalankan hobi founder saja? Seperti yang dialami Andreas Sanjaya atau lebih akrab disapa Mas Jay, yang sering sekali produk-produk yang dibuatnya bersama tim akhirnya harus ditutup, disebabkan ketika membuatnya, ya ahanya sekedar membuat dan yakin itu akan menjadi pemecah solusi dan banyak digunakan. Tetapi kenyataan tidak demikian, penyebabnya karena kurang validasi. Validasi sangat penting bagi startup, karena menunjukan ide tersebut memang menjadi masalah orang lain dan kita datang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mas Jay sekarang fokus di iGrow sebagai CEO dan juga di Badr Interactive.
Banyak inspirasi yang didapatkan dari CEO I-Grow yakni Andreas Senjaya, Mas Jay sapaan akrabnya mengatakan bahwa membangun startup pasti akan menemukan banyak kegagalan, beliau pun sampai lupa berapa kegagalan yang pernah dialaminya. Namun yang terpenting adalah bangkit dari kegagalan, dan kembali bersemangat untuk mencoba cara yang lainnya. Juga tak kalah pentingnya pada sesi ini adalah mindset, tidak jarang banyak yang beranggapan bahwa startup adalah alat untuk mencapai kekayaan dalam waktu yang singkat, padahal hal ini adalah anggapan yang salah.
Pada tahapan membangun startup, hal yang kebanyakan dicari yaitu mengenai funding. Menurut CEO Brodo, sebenarnya kita harus melihat startup kita apakah memang butuh funding tersebut atau tidak, kalau memang tidak butuh sebaiknya jangan funding dengan investor, yakin saja dengan idenya karena kalau berhasil uang yang didapat juga pasti sangat besar.
Dalam menetapkan visi kedepan, seorang founder haruslah melihat dengan cara yang berbeda, maksudnya melihat apa yang orang lain tidak lihat. Seperti melihat sebuah masalah yang terlihat sepele, tetapi kalau dibiarkan akan berdampak sangat besar. Seperti dari tema “Making Social Impact with Technology” mengungkap bahwa kehidupan bermasyrakat bisa lebih baik jika ditopang oleh teknologi yang mampu memecahkan dan meringankan pekerjaan mereka. Perubahan besar tidak selalu berawal dari suatu hal yang hebat, tapi berasal dari ide kecil, hal kecil, namun memiliki impact yang besar serta pencapaian yang besar.
Dalam membangun ide, sebenarnya Indonesia memiliki segudang ide dan masalah yang dapat dijadikan peluang untuk para startup. Dengan ciri khas nya Indonesia yang sangat unik akan menjadi daya tarik dan magnet untuk membangun startup yang relevan dan dibutuhakan banyak orang.
Pada tema “Notions of Innovation” diterangkan jika inovasi harus selalu dilakukan agar selalu up to date dengan teknologi terbaru dan keiginan konsumen. Perusahaan yang tidak berinovasi yang padahal telah memiliki asset yang luar biasa, akan terseleksi oleh alam dengan sendirinya. Dan pada sesi puncak yakni “How to Scale Your Startup” menjelaskan untuk membuat startup semakin berkembang, dilihat dari kebutuhan startup itu sendiri. Apakah sudah butuh penambahan pegawai, teknologi, macam-macam produk atau fitur yang ditawarkan, serta pendanaan. Jika kebutuhan itu memang sudah mulai terasa, maka lakukan dan Startup mu akan menjadi lebih berkembang. [AP]