Perusahaan e-commerce milik Sea Group, Shopee, menutup operasional di India hanya beberapa bulan setelah memulai persiapan awal untuk peluncuran layanannya.
Keputusan tersebut diumumkan oleh perusahaan saat pertemuan town hall pada hari Senin (28/3) waktu setempat. Pihak Shopee menyatakan bahwa tim lokal perusahaan akan membantu kelancaran proses transisi bagi para mitra penjual dan komunitas pembeli.
Shopee berkantor pusat di Singapura. Perusahaan itu hadir di India pada Oktober 2021 sebagai bagian dari dorongan internasional yang membuatnya berkembang ke Eropa
“Mengingat ketidakpastian pasar global, kami telah memutuskan untuk menutup inisiatif Shopee India tahap awal kami,” kata seorang juru bicara Shopee India, dikutip dari TechCrunch.
“Selama masa transisi ini, kami akan fokus untuk mendukung komunitas penjual dan pembeli lokal kami serta tim lokal kami untuk membuat prosesnya semulus mungkin. Kami akan terus memfokuskan upaya kami untuk memberikan dampak positif bagi komunitas global kami, sejalan dengan misi kami untuk memperbaiki kehidupan mereka yang kurang terlayani melalui teknologi.”
Penutupan juga itu terjadi beberapa minggu setelah Shopee mengumumkan menarik diri dari Perancis dan setelah India melarang aplikasi game populer Sea “Free Fire”.
Sebelumnya, peluncuran Shopee di India tahun lalu sempat menuai kecaman dari para peritel lokal di negara tersebut. Konfederasi Pedagang Seluruh India (CAIT), kelompok lobi berpengaruh untuk sejumlah pengecer offline di India, menghubungi Perdana Menteri Narendra Modi dan memperingatkannya bahwa kedatangan pemain asing lain yang terlibat dalam “praktik perdagangan yang tidak adil ” akan merusak ekosistem lokal.
Grup teknologi yang berkantor pusat di Singapura ini diluncurkan di India pada Oktober 2021 sebagai bagian dari dorongan internasional yang membuatnya berkembang ke Eropa.
Setelah larangan tersebut, nilai pasar dari perusahaan Asia Tenggara yang terdaftar di New York itu turun sebesar US$ 16 miliar dalam satu hari, menyebabkan beberapa investor memangkas kepemilikannya.
Langkah ini juga mengejutkan ratusan orang yang dipekerjakan Shopee di India. Tim lokal India mengetahui tentang keputusan tersebut dalam panggilan semua tangan sebelumnya pada Senin.
Sea sendiri tidak hanya memiliki Shopee, tetapi juga memiliki SeaMoney, perusahaan layanan internet yang berspesialisasi dalam pembayaran digital dan layanan keuangan; serta Garena, hiburan digital Sea yang mendistribusikan game.
Perusahaan India — khususnya raksasa teknologi — mengalami penurunan harga saham, sebagian karena pasar yang bergejolak imbas situasi geopolitik saat ini. Selain itu, laporan Techcrunch menyebutkan bahwa kedatangan Shopee di India pada tahun lalu sempat menuai kecaman dari The Confederation of All India Traders (CAIT). Organisasi pelaku ritel ini memperingatkan Perdana Menteri Narendra Modi bahwa kedatangan pemain asing akan merusak ekosistem lokal.
Sebelum menutup operasional di India, Shopee sudah lebih dulu resmi menghentikan operasionalnya di Prancis. Pihak perusahaan mengatakan kepada bahwa kehadiran Shopee di Eropa masih berada di tahap uji coba jangka pendek dikutip dari Techinasia.