Calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan melakukan pencatatan saham IPO GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 April 2022.
Sebagaimana diketahui, GoTo telah merampungkan proses penawaran awal saham dan bersiap menggelar penawaran umum mulai 1-5 April 2022.
Dalam IPO, GoTo akan melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru seri A atau 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Jika merujuk harga final, maka GoTo berpotensi mengantongi dana Rp17,57 triliun dari aksi go public.
Permintaan saham perdana (initial public offering/IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diprediksi mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed). Tingginya permintaan saham didukung basis pelanggan perseroan yang sangat besar dan posisi GoTo sebagai decacorn terbesar di Indonesia.
[postingan number=3 tag=”startup”]
Permintaan Saham IPO GoTo
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan, jika data permintaan saham IPO GoTo yang masuk selama bookbuilding mencapai Rp 15,75 triliun di rentang harga Rp 336 – 340 per saham, maka potensi terjadinya kelebihan pemesanan (oversubscribed) sangat terbuka dengan asumsi target dana maksimal Rp 17,99 triliun. Aplagi saham perseroan belum ditawarkan secara masif ke investor asing.
“Antusias investor yang tinggi terhadap saham perseroan ditopang layanan GoTo yang banyak digunakan oleh masyarakat. Misalnya, GoTo memiliki 2,5 juta pengemudi, 14 juta mitra pedagang, dan 55 juta lebih pengguna aplikasi. Hal ini tentu menjadi basis investor perseroan yang kuat untuk menjual sahamnya,” terangnya di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Tidak hanya itu, dia menguraikan, pasca-IPO, saham GoTo bakal menempati urutan ke-4 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bawah BBCA, BBRI, dan TLKM. Masuknya GoTo ke dalam top-5 market cap akan mengubah komposisi indeks.
“Hal ini tentu akan membuat portofolio, misalnya reksa dana, yang memiliki acuan indeks mau tidak mau harus melakukan penyesuaiaan dengan mamasukan GoTo ke dalam portofollio. Hal ini bisa juga mendorong pembelian saham GoTo di pasar,” terangnya.
[postingan number=3 tag=”gojek”]
Investor Ritel
Sementara itu, Direktur Utama Ajaib Sekuritas Asia Anna Lora menyebutkan, dalam kurun waktu periode bookbuilding, Ajaib mencatatkan tingginya antusiasme investor, khususnya investor ritel, terhadap saham perdana GoTo. “Keputusan perseroan memperpanjang bookbuilding saham GoTo memberikan waktu memadai bagi investor untuk memahami mekanisme pemesanan saham dan mempertimbangkan keputusan investasi dengan baik,” terangnya.
Ajaib mencatat jumlah pemesanan saham perdana GoTo melalui aplikasi Ajaib mencapai puluhan ribu investor dan terus meningkat. Momen IPO saham GoTo sebagai perusahaan decacorn terbesar di Indonesia menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong pasar modal Indonesia lebih maju dan akan berdampak positif terhadap iklim startup IPO di Indonesia ke depan.
“Masuknya GoTo ke bursa saham diharapkan mendorong kemajuan ekosistem teknologi dan digital di Indonesia. Tercatatnya GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga diharapkan akan mendorong lebih banyak perusahaan startup dan unicorn lain di Indonesia untuk masuk ke pasar modal Indonesia,” katanya.
Kertertarikan investor terhadap saham IPO GoTo, ungkap dia, juga didukung atas jaringan ekosistem, model, dan pertumbuhan bisnis yang ditawarkan ke depan. Apalagi kini, GoTo merupakan satu-satunya perusahaan di kawasan Asia Tenggara yang menawarkan layanan on-demand services, e-commerce, dan financial technology services yang berskala besar dan terintegrasi di dalam satu ekosistem.
[postingan number=3 tag=”saham”]
IPO GOTO & GRAB
Langkah IPO para perusahaan rintisan, seperti GoTo dan Grab dinilai belum sepenuhnya memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan para mitra pengemudi.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut bisnis startup penyedia ride-hailing dan bisnis yang mengandalkan pengantaran berbasis aplikasi pada awalnya menggunakan promo dan diskon untuk menarik pelanggan baru.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) angkat bicara terkait rumor pasar yang menyebut GoTo telah menetapkan harga IPO di Rp 338 per lembar saham.
Koesoemohadiani, Corporate Secretary GoTo mengatakan pihaknya tidak dapat mengomentari rumor atau spekulasi pasar.
“Proses IPO masih berlangsung dan periode penawaran umum masih akan dijadwalkan di awal April, setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK,” ujarnya, Sabtu (26/3/2022).
“Yang dapat kami sampaikan adalah kami menyambut baik respon dari para investor institusi yang berkredibilitas tinggi terhadap IPO GoTo. Kami akan memberikan informasi secara resmi terkait proses IPO sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal,” lanjutnya.
Seperti diketahui, PT GoTo Gojek Tokopedia telah menyelesaikan masa penawaran awal atau bookbuilding Initial Public Offering (IPO).
[postingan number=3 tag=”saham”]
Harga Saham IPO GOTO
Berdasarkan informasi dari sumber pelaku pasar yang mengetahui proses IPO GoTo, jumlah permintaan terhadap saham GoTo pada masa bookbuilding mencapai US$ 1,1 miliar. Seluruh permintaan ini mencakup seluruh rentang harga, dari Rp 316 sampai Rp 346.
Sumber tersebut menjelaskan, GoTo memutuskan kisaran harga saham perdana di antara Rp 336 – Rp 340 sehingga sebagian permintaan investor tidak terakomodir.
Adapun permintaan yang masuk pada masa bookbuilding setidaknya mencapai Rp 15,75 triliun. Pencapaian ini mengonfirmasi bahwa nilai saham IPO GoTo menjadi yang terbesar kedua di Indonesia, seperti yang sudah diprediksi sebelumnya. Menariknya, saham IPO GoTo seluruhnya diserap oleh investor domestik.
Sebagai informasi bahwa proses bookbuilding GoTo telah dimulai pada 15 Maret hingga 24 Maret 2022. Berdasarkan data di laman Bursa Efek Indonesia, masa penawaran umum diperkirakan akan berlangsung pada 1 – 5 April.
Perkiraan tanggal penjatahan saham pada 5 April dan distribusi saham secara elektronik pada 6 April. Proses pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 7 April 2022 mendatang.
Kamu sudah booking saham IPO GoTo? Jika sudah menarik melihat apa yang akan terjadi nanti.