PT Shopee International Indonesia baru saja mengumumkan rencana efisiensi operasional perusahaan yang akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi bisnis Shopee agar lebih kompetitif di pasar e-commerce Indonesia yang semakin ketat.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Managing Director Shopee Indonesia, Handhika Jahja, melalui memo internal perusahaan pada Selasa (9/3/2023). Dalam memo tersebut, Handhika menyatakan bahwa sejumlah divisi dan tim di Shopee akan mengalami perubahan struktur dan penghapusan posisi jabatan tertentu.
Pengumuman Shopee Indonesia Terkait Efisiensi Operasional
“Kami memahami bahwa keputusan ini mungkin sulit bagi karyawan kami, tetapi ini adalah tindakan yang perlu kami ambil untuk memastikan kelangsungan bisnis dan keberlanjutan jangka panjang Shopee di Indonesia,” kata Handhika dalam memo tersebut.
Handhika juga menekankan bahwa perusahaan akan memberikan kompensasi yang adil kepada karyawan yang terkena PHK, termasuk paket tunjangan dan bantuan penempatan kerja. Shopee juga akan memberikan dukungan dalam proses mencari pekerjaan baru bagi karyawan yang terkena dampak restrukturisasi.
Sejalan dengan restrukturisasi ini, Shopee juga berencana untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan meninjau kembali pengeluaran dan investasi perusahaan. Hal ini dilakukan agar Shopee dapat memperkuat posisinya di pasar e-commerce Indonesia yang semakin kompetitif.
Meskipun restrukturisasi bisnis Shopee di Indonesia ini mungkin mengecewakan bagi karyawan yang terkena PHK, langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam mempertahankan dan memperkuat posisinya di pasar e-commerce Indonesia yang semakin ketat.
Selain itu, Shopee juga telah melakukan sejumlah langkah untuk meningkatkan pengalaman belanja online pelanggan di Indonesia, termasuk dengan menghadirkan fitur-fitur baru seperti ShopeePay, Shopee Express, dan Shopee Mall.
Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di pasar e-commerce Indonesia semakin ketat, dengan munculnya sejumlah pemain baru seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli. Di sisi lain, beberapa perusahaan besar seperti Lazada dan Zalora juga telah mengalami perubahan struktur dan restrukturisasi bisnis untuk mempertahankan posisinya di pasar yang semakin ketat ini.
Dengan restrukturisasi bisnis yang dilakukan, Shopee berharap dapat tetap bersaing dengan baik di pasar e-commerce Indonesia. Meskipun keputusan ini sulit bagi karyawan yang terkena PHK, Shopee menjamin bahwa langkah ini diperlukan untuk memastikan kelangsungan bisnis perusahaan dan kesejahteraan jangka panjang bagi seluruh karyawan dan pelanggan Shopee.