Negara-negara yang ingin tetap kompetitif dalam ekonomi global sedang berlomba-lomba untuk menerapkan teknologi 5G. Karena teknologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, negara-negara harus tetap mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan kehidupan warganya dan terus berkembang dalam ekonomi global.
Berikut ini adalah empat negara yang paling mungkin memiliki teknologi 5G paling awal. Meskipun 2019 hingga 2020 adalah waktu yang paling mungkin untuk jaringan 5G komersial pertama, beberapa negara mencari cara dan jalan pintas untuk menerapkannya sedini mungkin.
1. Amerika Serikat
The Federal Communications Commission’s (FCC) Spectrum Frontiers Amerika Serikat telah meletakkan dasar untuk penggunaan teknologi 5G di Amerika Serikat pada tahun 2020. Generasi teknologi berikutnya menyediakan spektrum yang lebih banyak untuk komunikasi nirkabel, ukuran sel nirkabel yang lebih kecil, dan lebih banyak lagi skema modulasi, membiarkan lebih banyak pengguna nirkabel berbagi spektrum. Teknologi 5G menawarkan setidaknya satu gigabit per detik untuk kecepatan koneksi, penundaan lebih pendek dari teknologi 4G, dan gelombang milimeter (mmW) band untuk aplikasi pendukung yang membutuhkan kapasitas besar.
Pada bulan Juli 2016, FCC mulai membuat aturan untuk teknologi 5G, menjadikan Amerika Serikat sebagai negara pertama yang membuka high band spectrum untuk teknologi. Karena band spektrum tersedia untuk pengguna berlisensi, tidak berlisensi dan dibagi, lebih dari empat kali jumlah spektrum tersedia untuk penggunaan fleksibel daripada tahun-tahun sebelumnya. Juga, 15 kali lebih banyak spektrum tidak berlisensi untuk pengguna daripada tahun-tahun sebelumnya.
2. Korea Selatan
Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi Korea Selatan (MEST) mengumumkan pada Januari 2014 bahwa akan meluncurkan percobaan layanan 5G pada tahun 2017, dengan layanan komersial yang dijadwalkan untuk ketersediaan pada tahun 2020. Program percontohan ini dikembangkan dalam kemitraan dengan operator telekomunikasi nirkabel Korea Selatan SK Telecom dan termasuk Samsung Electronics, Ericsson, Nokia, Intel, dan Rohde & Schwarz, antara lain.
Korea Selatan juga telah mencoba menerapkan percobaan jaringan 5G pada 2018, tepat pada Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.
3. China
China juga diharapkan menjadi penggerak dalam teknologi 5G. GSMA memperkirakan bahwa pada 2025 China akan mewakili 40 persen dari koneksi 5G global. Menurut sebuah studi dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China, badan riset Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), 5G dapat mencapai 3,2 persen dari seluruh PDB Tiongkok pada tahun 2025, menghasilkan 8 juta pekerjaan, dan menambah 2,9 triliun yuan dalam nilai ekonomi pada tahun 2030. Karena konsumen akan menuntut semakin banyak layanan 5G, negara mengharapkan peningkatan besar dalam jumlah perusahaan baru, peluang kerja, dan penjualan peralatan.
4. Jepang
Jepang memobilisasi industri komunikasinya dengan harapan menjadi salah satu pemain jaringan 5G teratas. Menurut Nikkei Asian Review, NTT DoCoMo dan Sohgo Security Services menunjukkan layanan keamanan canggih berdasarkan teknologi jaringan 5G untuk menentukan efektivitas layanan dalam menangani keamanan untuk upacara pembukaan Olimpiade 2020. Uji coba ini melibatkan penggunaan kecerdasan buatan (AI), drone dengan kamera HD 4K, dan smartphone.
Itu dia 4 negara yang mungkin akan menerapkan konektivitas 5G untuk pertama kalinya secara komersial. Mudah-mudahan Indonesia gak ketinggalan. [idn/ap]