Elon Musk kembali mengguncang dunia teknologi dengan peluncuran Grok-3, model artificial intelligence (AI) terbaru dari xAI yang diklaim sebagai AI paling cerdas di dunia. Teknologi ini disebut mampu mengungguli pesaing besar seperti Gemini milik Google, Claude milik Anthropic, V3 milik DeepSeek, dan GPT-4o milik OpenAI.
Daftar Isi
Grok-3 Unggul dalam Tolok Ukur Kecerdasan
Menurut pengujian terbaru, Grok-3 mencetak skor luar biasa pada berbagai tolok ukur kecerdasan. Dalam bidang Matematika (AIME’24), Grok-3 meraih skor 52, sementara untuk Sains (GPQA) dan Pengkodean (LCB Oct-Feb), AI ini memperoleh skor masing-masing 75 dan 57. Bahkan versi mininya, Grok-3 Mini, mencatat skor yang tetap kompetitif, yaitu 40 di Matematika, 65 di Sains, dan 41 di Pengkodean.
Dengan hasil ini, Grok-3 melampaui semua pesaingnya, membuktikan bahwa teknologi AI besutan Musk memiliki daya saing yang serius di industri kecerdasan buatan.
DeepSearch: Chatbot Penalaran Revolusioner
Bukan hanya Grok-3, Musk juga memperkenalkan DeepSearch, chatbot AI yang memiliki kemampuan penalaran tingkat tinggi. DeepSearch dirancang untuk mengekspresikan proses berpikirnya saat memahami pertanyaan dan menyusun tanggapan yang lebih logis dan akurat. Fitur ini mencakup kemampuan untuk melakukan penelitian, brainstorming, dan analisis data secara mendalam.
Inovasi dan Infrastruktur xAI
Untuk mendukung perkembangan Grok-3, tim xAI membangun pusat data mereka sendiri. Musk menyatakan bahwa model ini terus diperbarui setiap hari, dan pengguna bahkan dapat melihat peningkatan signifikan dalam waktu 24 jam setelah rilis.
“Kami terus meningkatkan modelnya setiap hari, dan secara harfiah dalam waktu 24 jam, Anda akan melihat peningkatannya,” ujar Musk.
Selain itu, Grok-3 memiliki kekuatan komputasi yang 10 kali lebih canggih dibandingkan pendahulunya. Pra-pelatihan model ini telah selesai pada awal Januari, dan Musk mengungkapkan rencana untuk merilis chatbot berbasis suara dalam waktu dekat.
Apakah Grok-3 Akan Menggeser Dominasi OpenAI dan Google?
Dengan keunggulan dalam tolok ukur kecerdasan, pengembangan infrastruktur AI yang mandiri, serta inovasi DeepSearch, Grok-3 berpotensi menjadi pesaing serius bagi OpenAI dan Google. Jika xAI terus mengembangkan teknologinya dengan cepat, bukan tidak mungkin Grok-3 akan menjadi AI pilihan utama bagi banyak pengguna di masa depan.
Bagi dunia AI, ini menandai babak baru dalam persaingan teknologi kecerdasan buatan. Apakah Grok-3 akan benar-benar merevolusi industri AI? Waktu yang akan menjawab.