Trentech.id
No Result
View All Result
Login / Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Trentech.id
No Result
View All Result

Yuk Pelajari Tips Membangun Marketplace Seperti Tokopedia

29 October 2017
in Business
Yuk Pelajari Tips Membangun Marketplace Seperti Tokopedia
1.3k
VIEWS

Daftar Isi

  • 1. Memakai konsep kolaborasi
  • 2. Identifikasi kebutuhan konsumen bukan dari keinginannya
  • 3. Menciptakan inovasi yang menyelesaikan 10 kali lipat lebih baik
Berikan rating

Perjalanan Tokopedia sejak 2009 hingga menyandang status perusahaan unicorn pada tahun ini, merupakan suatu perjalanan yang panjang dan dapat menjadi inspirasi bagi semua orang. Terhitung Tokopedia telah memiliki 70 juta produk, 40 juta pengguna, 2 juta pedagang dengan pertumbuhan bisnis secara rerata 200% tiap tahunnya.

Dalam suatu kesempatan forum ekonomi yang diadakan Harian Kompas (26/10), dibahas Tren Gaya Hidup Digital yang turut mengundang Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Dalam kesempatan tersebut, William banyak menceritakan tips apa saja yang dilakukan Tokopedia selama ini dalam membangun layanannya.

Tidak perlu membuat perusahaan saingan, namun apa yang dilakukan Tokopedia selama ini bisa menjadi suatu bekal pelajaran bagi founder startup lainnya dalam membangun perusahaan. Berikut rangkumannya:

1. Memakai konsep kolaborasi

Tokopedia adalah perusahaan yang tidak memiliki aset sama sekali, termasuk untuk logistiknya. Untuk itu perusahaan menggunakan kolaborasi dengan 13 perusahaan logistik baik nasional, mulai dari Pos Indonesia, JNE, Tiki, hingga Go-Send dari Go-Jek.

“Bahkan inovasi terbaru kami, untuk penjual yang berada di lokasi yang sama dengan pembeli ada layanan antar di hari itu juga.”

Untuk segi pembayarannya, Tokopedia juga bekerja sama dengan seluruh bank, internet banking, e-wallet, kartu kredit, untuk menerima seluruh transaksi. Pedagang pun dalam kurang dari dua menit, toko online-nya sudah langsung terintegrasi dengan kanal pembayaran. Sebab, Tokopedia menggunakan konsep rekening bersama sehingga setiap transaksi akan masuk ke rekening Tokopedia terlebih dahulu baru diteruskan ke pembeli.

Pedagang juga tidak perlu memulai untuk membangun jaringan logistik, karena mereka tinggal mengintegrasikan tokonya dengan jaringan Tokopedia.

“Karena baru 36% penduduk dewasa yang sudah punya rekening, makanya kami kerja sama dengan peritel offline untuk melayani pembayaran seperti gerai Alfamart, Indomaret, JNE, dan Pos Indonesia.”

2. Identifikasi kebutuhan konsumen bukan dari keinginannya

Menurut William, pihaknya sangat menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen bukan dari keinginannya saja. Hal ini terlihat dari dukungan yang diberikan Tokopedia untuk gerakan nasional non tunai (GNNT). Pihaknya sampai detik ini tidak menyediakan layanan cash on delivery (COD) karena dianggap sangat mahal dan justru kontradiktif dengan semangat GNNT.

Untuk mengurangi ketergantungan COD, Tokopedia menggunakan strategi dengan menumbuhkan kepercayaan konsumen dengan rekening bersama (rekber) dan rating penjual. Jadi konsumen membayar barang ke Tokopedia terlebih dahulu, baru diteruskan ke penjual ketika barang sudah diterima.’

“Untuk meng-address masalah masyarakat Indonesia yang sudah belanja online, tapi pembayaran belum online? Kita bekerja sama dengan Indomaret, Alfamart, Kantor Pos dan JNE untuk menerima pembayaran tunai.”

Solusi lainnya yang dipecahkan Tokopedia adalah mengenai akses kredit yang masih susah ke perbankan atau layanan keuangan lainnya. Pedagang sangat bergantung pada pemberian kredit untuk kelancaran bisnisnya. Mengingat modalnya yang masih terbatas, sehingga mempengaruhi kapasitasnya dalam memproduksi barang.

Tokopedia luncurkan progam Mitra Toppers untuk bantu penjualnya mendapatkan pinjaman modal / Tokopedia
Tokopedia luncurkan progam Mitra Toppers untuk bantu penjualnya mendapatkan pinjaman modal / Tokopedia

Untuk menyelesaikan itu, sejak awal tahun ini Tokopedia menyediakan layanan kredit usaha dengan menggandeng bank, startup fintech lending, dan multifinance.

Jaminan yang ditawarkan dari Tokopedia untuk institusi keuangan adalah data penjual. Seperti lama penjual bergabung di Tokopedia, bagaimana transaksinya, dan lain sebagainya.

“Dengan adanya data yang terukur, bisa menjadi collateral untuk institusi keuangan. Lagipula ini kredit produktif, yang ditujukan langsung untuk pengembangan usaha. Sejauh ini, NPL-nya untuk layanan kredit usaha masih 0%.”

3. Menciptakan inovasi yang menyelesaikan 10 kali lipat lebih baik

Konsep belajar lewat mesin waktu menjadi suatu pedoman bagi Tokopedia dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini terlihat dari upaya perusahaan untuk tetap inline dengan pemerintah, lewat peluncuran layanan pembayaran tagihan pajak bumi dan bangunan (PBB) mulai awal Oktoberi 2017 ini.

Untuk langkah awal, baru diperuntukkan untuk pengguna Tokopedia yang ada di Jakarta karena sudah bermitra dengan Bank DKI.

“Setiap bulannya kami rutin mengeluarkan layanan terbaru untuk menyelesaikan masalah 10 kali lebih baik. Inovasi fintech itu akan mengurangi korupsi. Untuk ke depannya kalau ada denda, bisa langsung dibayarkan secara online. Ini akan lebih transparan.”

Hingga kini, Tokopedia memiliki 27 produk digital yang dapat digunakan 40 juta penggunanya.

Untuk masalah regional yang dihadapi tiap daerah, Tokopedia bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menyelesaikan isu daya saing UKM. Beberapa pemerintah yang sudah teken kerja sama adalah Bandung dan Jakarta. Pemerintah mendapat akses data penjual asli daerahnya, untuk menjawab suatu isu yang sedang terjadi.

Tujuannya tak lain, pemerintah provinsi dapat membuat suatu keputusan yang lebih baik dan tepat sasaran untuk kemajuan bersama.

“Bermitra dengan pemerintah, seluruh institusi, untuk masyarakat Indonesia dalam ekosistem Tokopedia, kita menyebutnya sebagai model bisnis paling indah di dunia. Karena kami tidak ingin memajukan nama Tokepedia saja, tapi juga seluruh pihak,” pungkasnya. [ds

/ap]
Tags: maketplacemembangun marketplacetokopedia
Previous Post

5 Aplikasi Ini Dapat Mempermudah Pekerjaanmu

Next Post

WhatsApp Sediakan Fitur Hapus Pesan Terkirim, Begini Caranya

Angga Permana

Angga Permana

Maju terus sampai TUNTASSS!

Related Posts

Tokopedia Salam

Tokopedia Launching Layanan Umroh Melengkapi Tokopedia Salam

28 November 2019
1.3k

Terus melengkapi ekosistem Tokopedia Salam, perusahaan teknologi tersebut kembali luncurkan Tokopedia Umroh. Hingga saat ini sudah 20 biro perjalanan umroh...

Cara Kreatif Sejumlah E-commerce Gaet Pengguna selain Beri Diskon Ramadan

Cara Kreatif Sejumlah E-commerce Gaet Pengguna selain Beri Diskon Ramadan

13 May 2019
1.4k

Dalam sebuah survei yang diumumkan UC Browser pada tahun 2016 lalu, traffic e-commerce selama bulan Ramadan mengalami peningkatan sebesar 53 persen dibanding di...

Menipu Pengguna, Tokopedia Pecat Puluhan Karyawan Saat Flash Sale

Menipu Pengguna, Tokopedia Pecat Puluhan Karyawan Saat Flash Sale

29 August 2018
1.4k

Pada tanggal 27 Agustus 2018, Tokopedia secara resmi mengumumkan bahwa mereka memang telah memecat beberapa karyawan mereka yang gagal menjaga integritas. Pernyataan...

Please login to join discussion

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    475 shares
    Share 190 Tweet 119
  • Kumpulan Materi Kuliah Jurusan Teknik Informatika dan Ilmu Komputer

    220 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Inilah 15 Skin Paling Keren di Mobile Legends

    130 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Yuk Ketahui Sejarah Perkembangan Aplikasi Chat di Seluruh Dunia

    124 shares
    Share 50 Tweet 31
  • Kamu Tidak Perlu Marah, Inilah Cara Mengatasi Lag di Mobile Legends

    116 shares
    Share 46 Tweet 29
  • Qlapa Gulung Tikar

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • 1O Alternatif Untuk Photoshop yang Wajib Kamu Coba

    109 shares
    Share 44 Tweet 27
  • Upgrade XAMPP? Beginilah Caranya

    175 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Jam Kerja yang Panjang Identik untuk Sebuah Startup?

    113 shares
    Share 45 Tweet 28
  • Sarjana Komputer Tidak Bisa Coding? Apa Kata Dunia?

    134 shares
    Share 54 Tweet 34

About . Contact . Partnership

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Partnership
  • Panduan Penulis
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Login / Register

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
Forgot Password?
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.