Sistem operasi Android kini menjadi pilihan utama berbagai vendor smartphone terkemuka di dunia seperti Samsung atau Sony. Berbagai fitur canggih yang ditawarkan serta performanya yang teruji optimal memang menjadi daya tarik tersendiri bagi vendor untuk menggunakan sistem operasi Android. Meski demikian, Android yang kini kita kenal digunakan oleh berbagai merk smartphone di pasaran, sebenarnya telah mengalami berbagai tingkatan. Dalam artian, semenjak awal kemunculannya, ada banyak sekali improvisasi yang dikembangkan oleh Google untuk sistem operasi andalannya ini.
Sejarah pengembangan sistem operasi Android bermula dari diluncurkannya versi Android Alpha pada November 2007. Kemudian, disusul dengan Android versi 1.0 yang dirilis sekitar September 2008. Hingga mengeluarkan versi 1.1, Android belum memiliki penamaan yang spesifik seperti sekarang. Baru setelah versi 1.5 keluar, yakni pada April 2009, Google memulai penamaan Androidnya dengan nama-nama makanan seperti yang kita ketahui hingga sekarang.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Android Cupcake menandai kemunculan sistem operasi Android secara komersil. Versi ini juga sekaligus memulai ‘kebiasaan’ Google menamai Androidnya dengan nama-nama makanan sesuai urutan abjad. Di versi ini, Android sebenarnya sudah memiliki berbagai fitur dasar seperti Android yang banyak digunakan di pasaran hingga saat ini. Fitur seperti widget, auto-rotate, dan keybord virtual sudah ada dalam versi ini. Memulai sebagai versi pertamanya di pasaran, Android Cupcake bisa dikatakan sebagai ‘dasar’ dari sistem operasi Android itu sendiri.
Android versi 1.6 (Donut)
Tidak lama setelah peluncuran versi sebelumnya, Android versi 1.6 akhirnya dirilis, yakni sekitar September 2009. Kemunculan Android Donut memberikan penambahan fitur dari versi sebelumnya. Dalam versi ini, smartphone telah mendapat dukungan jaringan CDMA, mesin teks ke suara, serta indikator penggunaan baterai. Selain itu, Google juga melakukan improvisasi, terutama dari segi kenyamanan user saat melakukan searching dengan dukungan browser yang lebih cepat.
Android versi 2.0 – 2.1 (Eclair)
Masih di tahun 2009, Google akhirnya kembali merilis versi terbaru Androidnya yang dinamakan Android Eclair. Selain melakukan perombakan besar-besaran dari segi user experience, dalam versi ini Android juga memiliki tambahan fitur terutama dari segi kamera, yakni adanya penambahan efek warna, fokus, hingga flash.
Android versi 2.2 (Froyo)
Android versi ini bisa dikatakan sebagai versi awal-awal Android mulai populer di Indonesia. Saat itu, Android Froyo mulai digunakan oleh vendor besar seperti Samsung dan menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk di Indonesia. Dalam versi Android Froyo, ada tambahan fitur yang cukup signifikan, seperti USB Tethering, Wi-Fi Hotspot, dan juga push notification seperti yang kita gunakan hingga sekarang.
Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada akhir 2010, versi terbaru Android kembali dirilis. Perubahan terbesar yang dialami oleh versi ini adalah improvisasi di bidang selfie camera. Selain itu, Android Gingerbread juga dilengkapi dengan Near Field Communication (NFC).
Android versi 3.0 (Honeycomb)
Android Honeycomb muncul sekitar Februari 2011. Dibandingkan dengan Android komersil yang lain, versi ini mungkin tidak terlalu populer di kalangan pengguna smartphone karena hanya dikhususnya untuk versi tablet. Meski begitu, pada awal kemunculannya, Android Honeycomb dilihat sangat elegan dan futuristik.
Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
Android versi ini menandai semakin seriusnya Google dalam mengembangkan sistem operasinya. Penyatuan konsep tablet dan smartphone ditambah dengan user interface yang sangat minimalis membuat Android versi ini menjadi salah satu yang paling digemari dan meledak di pasaran.
Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Versi 4.0 menandai fitur dalam Android yang benar-benar sudah lengkap, sehingga pada pembaruannya, yakni versi 4.1, Google lebih mengoptimalkan untuk keamanan pada sistem operasi Android.
Android versi 4.4 (KitKat)
Android KitKat muncul sekitar tahun 2013 lebih memfokuskan pada user experience. Selain itu, versi KitKat juga membutuhkan batasan minimal RAM. KitKat termasuk versi Android paling populer yang bahkan masih banyak digunakan hingga tahun kemarin.
Android versi 5.0 (Lollipop)
Android Lollipop merupakan versi pertama Android yang mengusung konsep Material design yang masih banyak digunakan hingga sekarang.
Android 6.0 (Marshmallow)
Kehadiran versi Marshmallow menandai keseriusan Google mengembangkan berbagai fitur yang telah dimulai dari versi sebelumnya. Yang paling menandai dari Android versi 6.0 adalah fitur-fitur canggih seperti Doze, sensor sidik jari, hingga multi-window.
Android 7.0 (Nougat)
Sebenarnya versi ini belum banyak dimiliki oleh smartphone yang ada di pasaran, karena memang belum lama dirilis, yakni sekitar Agustus 2016. Pada versi ini, Android lebih memaksimalkan fitur multi-window yang telah dimulai di versi sebelumnya.
Android O
Hingga artikel ini ditulis, Android O belum secara resmi dirilis. Google baru mengeluarkan versi developer preview untuk dicoba para pengembang yang akan segera menggunakan versi terbaru Android terbaru ini begitu resmi dirilis. [lb/ap]