Dalam 3 tahun ke belakang, dunia digital startup di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari bermunculannya beragam digital startup di Indonesia. Serta adanya pencanangan pemerintah untuk menjadikan Indonesia negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui program mencetak 100.000 developer. Meski Indonesia memiliki banyak universitas yang telah mencetak banyak sarjana komputer, namun hal ini masih belum mampu untuk mengatasi kekurangan developer siap kerja yang dibutuhkan baik oleh perusahaan yang telah mapan ataupun oleh startup. Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah serta mewujudkan pendidikan modern dan solusi untuk mengatasi kekurangan kebutuhan developer tersebut, M Haidar Hanif (IT Consultant dan ex Senior Instructor Hacktiv8) sebagai program lead bersama William Hendradjaja (Co-Founder Impact Hub Jakarta) sebagai business lead, membuat sebuah coding bootcamp dengan nama Impact Byte.
“Kami melihat bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih lebih banyak menawarkan teori dan metode pembelajaran yang kaku. Hal ini kemudian menyebabkan adanya skill gap antara lulusan universitas dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Kami ingin hadir sebagai solusi untuk masalah tersebut. Kami percaya bahwa pendidikan yang baik itu adalah pendidikan yang dapat membantu orang memiliki kemampuan yang relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia profesional. Selain itu, kami juga meyakini bahwa pendidikan itu haruslah bersifat menyenangkan dan menjunjung tinggi kreativitas.” tutur Haidar.
Impact Byte adalah coding bootcamp intensif selama 8 minggu (5 hari seminggu) untuk mendidik seseorang dengan latar belakang apapun menjadi seorang progammer profesional dengan kemampuan full stack web application. Dengan alokasi waktu belajar selama 60 jam per minggu, para peserta akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan skill yang dibutuhkan sebagai seorang developer, mulai dari pembentukan mindset sebagai seorang developer, alur pengembangan perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak, arsitektur dan database, hingga cara membangun sebuah produk digital.
Basis bahasa pemrograman yang akan diajarkan adalah JavaScript modern. JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini. JavaScript menawarkan fleksibilitas yang dapat diterapkan dalam beragam produk digital, mulai dari web, desktop, Android, iOS, IoT, hingga robotika.
- Pada minggu pertama, peserta akan mempelajari dasar-dasar web seperti HTML dan CSS, serta software development seperti, Git dan GitHub, user inteface (UI), dan algoritma dasar.
- Selanjutnya di minggu kedua, peserta akan belajar untuk menguasai pengembangan frontend dan backend dengan tools dan teknik seperti, jQuery, REST API, Node.js, dan Agile.
- Di minggu ketiga, peserta akan dibekali ilmu tentang pembangunan database dengan tools antara lain, MySQL, PostgreSQL, Firebase, MongoDB, serta metode pengetesan dan paradigma pemrograman lainnya seperti object-oriented dan functional programming.
- Pada minggu keempat, peserta akan mendalami arsitektur aplikasi dan user interface menggunakan library React.js dan Redux.
- Pada minggu kelima, peserta akan mendapatkan materi seputar keamanan produk digital seperti authentication dan authorization, bahkan lebih jauh terkait Internet dan protocol lainnya, serta algoritma dan struktur data klasik pada ilmu komputer.
- Pada minggu keenam, peserta akan berusaha untuk membuat salah satu replika sederhana dari produk-produk digital populer yang sudah ada, seperti Facebook, Twitter, Wikipedia, Airbnb, Quora, dan lain-lain.
- Pada minggu ketujuh dan kedelapan, peserta akan ditantang bekerja sama dalam tim untuk mengembangkan produk digital mereka sendiri sebagai syarat kelulusan.
Selain pengetahuan dan skill seputar teknologi, peserta juga akan dibekali skill pengembangan diri, seperti cara melakukan presentasi dengan benar, cara memasarkan diri, hingga penanaman nilai-nilai sosial dan kewirausahaan. Sehingga setelah lulus nantinya peserta tidak hanya bisa bekerja untuk orang lain namun juga bisa membangun startup-nya sendiri. Untuk mewujudkan hal ini, Impact Byte telah mengajak beberapa nama yang telah berpengalaman di dunia startup maupun education seperti Vikra Ijas (CMO Kitabisa.com), Akira Wong (mantan Instructional Lead General Assembly), dan Handrich Kongdro (co- founder CIDER di BINUS University) sebagai advisor.
Impact Byte juga memberikan fasilitas career support untuk membantu para lulusan untuk mendapatkan pekerjaan ataupun networking dalam membangun karir mereka. Untuk program ini, Impact Byte telah menggandeng beberapa strategic partners seperti, CIDER Binus, Jakarta Social Entreprenurs, Collective.id, Sixty Two Experiences, CyberMantra, InTouch, MauBelajarApa, Froyo Framework, Nodeflux, Piyiku, Pinjam.co.id, Plater, Qlue, Saga.id, Octoprint, PawHi, dan Zahir.
“Sebagaimana yang kita ketahui, mayoritas generasi millenial ingin memiliki usaha sendiri. Impact Byte hadir untuk mengakomodasi kebutuhan kedua pihak, baik yang ingin menjadi developer profesional yang bekerja untuk orang lain ataupun yang membangun startup nya sendiri. Kurikulum yang akan kami terapkan merupakan kombinasi dari teori, kemampuan praktis, serta pengembangan diri. Kami bekerjasama dengan Impact Hub Jakarta untuk memberikan kesempatan kepada para peserta untuk dapat berinteraksi dengan ekosistem entrepreneur yang ada.” ujar William.
Impact Byte mulai membuka pendaftaran batch pertama pada tanggal 10 Agustus 2017. Para calon peserta dapat mendaftarkan diri mereka melalui website www.impactbyte.com. Demi menjaga kualitas lulusan, setiap calon peserta yang mendaftar akan melalui proses seleksi tertulis dan interview. Pembelajaran akan dimulai di bulan Oktober 2017 dengan jumlah maksimal 10-12 peserta. Dengan jumlah peserta tersebut, Impact Byte menawakan kelas yang lebih intim sehingga setiap peserta dapat mendapatkan perhatian yang memadai dari pengajar. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti coding bootcamp ini adalah Rp 25 juta. Impact Byte menawarkan promosi harga khusus bagi perempuan, career changers, aktivis sosial, dan penyandang disabilitas. Demi memudahkan para calon peserta yang memiliki keterbatasan finansial, Impact Byte telah bekerja sama dengan Dana Didik untuk bantuan pendanaan.
“Ke depannya kami ingin menjadikan Impact Byte sebagai sebuah entitas penyelenggara pendidikan berbasis teknologi, tidak hanya sekedar coding bootcamp saja. Kami berencana untuk mengembangkan berbagai kelas yang lain seperti UI/UX design, digital marketing, dan technopreneurship”, tutup Haidar.
Trentech.id merupakan media partner dari Impact Byte