Trentech.id Logo
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget
Logo Trentech.id
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Berita
  • Startup
  • Bisnis
  • Learn
  • Games
  • Blockchain
  • Gadget

Mirip Instagram Stories, Apakah WhatsApp Status Juga Punya Potensi Bisnis?

6 August 2020
in News

Pada tanggal 20 Februari 2017 lalu,WhatsApp mengumumkan pembaruan fitur Status miliknya. Tampilan fitur ini mirip dengan Snapchat dan Instagram Stories.

“Ini adalah format yang telah diadopsi secara luas, dan kami mengadopsi itu juga,” ujar Randal Sarafa, Manajer Produk WhatsApp, seperti dikutip dari Recode. Sarafa mengklaim, produk besutannya memiliki daya tarik yang membuatnya unik bila disandingkan dengan pesaingnya.

Sayangnya, sejak kali pertama dirilis, WhatsApp status mendapat banyak kritikan dari para penggunanya. Umumnya, kritik ini menyebut WhatsApp hanya meniru para pendahulunya. Bahkan, mereka mengatakan fitur WhatsApp ini tidak lebih baik dari Instagram dan Snapchat. Benarkah demikian?

Fitur WhatsApp Status sebenarnya memiliki beberapa kelebihan. Apa saja?

Daftar Isi

  • WhatsApp Unggul dengan video berdurasi 45 detik
  • Fitur Boomerang lebih mudah digunakan
  • WhatsApp dilengkapi dengan enskripsi end-to-end
  • WhatsApp Stories lahan bisnis baru?
  • Bisnis menggiurkan di Instagram Stories

WhatsApp Unggul dengan video berdurasi 45 detik

WhatsApp Status

Sumber: TechCrunch

Pertama, WhatsApp Status memiliki durasi selama 45 detik, sementara Instagram Stories hanya berdurasi sekitar dua puluh detik. Dengan kelebihan tersebut, para pengguna WhatsApp dapat memiliki konten yang lebih kaya.

Meski demikian, Instagram memiliki fitur Live yang memungkinkan kamu untuk melakukan siaran selama satu jam. Fitur ini juga disertai dengan chat live.

Fitur Boomerang lebih mudah digunakan

Boomerang

Sumber: Indian Express

Selain durasi video yang lebih lama, WhatsApp juga memungkinkan penggunanya untuk  mengunggah gambar dengan format GIF. Tapi, Instagram telah lebih dulu membuat terobosan dengan fitur Boomerang.

Dari sisi penggunaan, fitur Boomerang ini dapat mengambil langsung foto burst dan dibagikan pada saat yang sama di satu aplikasi. Sementara itu, WhatsApp mengharuskan kamu menggunakan aplikasi penunjang, seperti GIF Studio, StickDraw, dan lain sebagainya untuk membuat gambar berformat GIF sebelum akhirnya membagikan gambar.

WhatsApp dilengkapi dengan enskripsi end-to-end

End-t0-end

Sumber: Endgadget

Saat ini Instagram hanya mengandalkan kebijakan privasi untuk melindungi pengguna. Keamanan yang ditawarkan hanya sebatas siapa yang dapat mengirim pesan atau komentar, dan kepada siapa Stories dapat dilihat.

Lain halnya dengan WhatsApp yang telah menerapkan enskripsi end-to-end pada aplikasinya. Sistem keamanan ini menjamin tidak adanya orang lain yang bisa melihat setiap pesan, panggilan, gambar, video ataupun berbagai macam bentuk berkas, kecuali si penerima. Pembaruan di Status pun hanya dapat dilihat oleh orang yang memiliki nomor kontak pribadi si pengguna.

Meski bukanlah hal baru, tampilan fitur WhatsApp Status yang mirip dengan Stories ini sejatinya menggantikan gaya lama dari pembaruan status pada aplikasi tersebut. Pembaruan status yang tadinya hanya berupa teks, kini hadir dengan lebih ekspresif dari sebelumnya.


WhatsApp Stories lahan bisnis baru?

WhatsApp | Business

 

Penambahan fitur ini sebenarnya bisa membuka peluang bisnis baru bagi WhatsApp, seperti halnya Instagram yang telah memonetisasi fitur Stories. Tapi, CEO WhatsApp Jan Koum dan sang Co-Founder Brian Acton bersikeras menolak adanya iklan di aplikasinya sejak pertama kali WhatsApp muncul.

Namun, empat tahun berselang, WhatsApp seperti menelan ludahnya sendiri. WhatsApp menyatakan akan membantu Facebook untuk beriklan dengan menggunakan data pengguna WhatsApp. Sebelumnya di tahun 2014, Facebook telah membeli WhatsApp senilai US$19 miliar (sektar Rp253 triliun).

“Facebook akan memberikan saran pertemanan yang lebih sesuai, serta menampilkan iklan yang lebih tepat untuk kamu. Sebagai contoh, kamu akan melihat iklan dari perusahaan yang kamu kenal (dari komunikasi di WhatsApp), dan tidak lagi melihat iklan dari perusahaan yang tidak kamu ketahui,” ungkap WhatsApp dalam pengumuman mereka.

Kemudian, tepat pada 20 Februari 2017 lalu setelah merilis fitur Status pada aplikasinya, Sarafa kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menambahkan iklan di WhatsApp, dan mereka tidak memiliki rencana untuk melakukan hal tersebut.

Anehnya, seperti yang ditulis pada Business Insider, seminggu sebelum dirilisnya fitur Status, WhatsApp merekrut Matthew Idema menjadi COO pertamanya. Sebelumnya Idema menjabat sebagai Eksekutif Senior Facebook bidang Pemasaran dan Periklanan.

Bahkan, belum lama ini WhatsApp dikabarkan tengah menguji coba fitur pesan khusus untuk bisnis. Hal ini menjadi pertanda bawah WhatsApp serius dalam mengumpulkan pundi-pundi uang.

Bila memang benar WhatsApp akan melakukan monetisasi, maka WhatsApp harus menyesuaikan iklannya tersebut sesuai kebutuhan pengguna seperti yang dijanjikan pihaknya sebelumnya. Pamela Clark – Dickson, analis dari perusahaan riset Ovum mengatakan:

“Pesan yang kamu terima bisa saja mengandung iklan yang menarik perhatian kamu. Akan tetapi WhatsApp harus tetap berhati-hati, karena banyak orang yang menggunakan aplikasi ini justru karena WhatsApp ‘bersih’ tanpa iklan.”

Bisnis menggiurkan di Instagram Stories

Instagram-Stories

Berbeda dengan WhatsApp, Instagram Stories tampaknya memang menjadi lahan bisnis yang lebih menjanjikan dibandingkan pesaingnya. Pasalnya Instagram saat ini memiliki 150 juta pengguna Stories yang aktif. Ditambah tujuh puluh persen dari total seluruh penggunanya di dunia mengikuti lebih dari lima juta akun Instagram Bisnis, seperti diklaim Instagram dalam blog resminya.

Di kawasan Asia Tenggara misalnya, Instagram bukan hanya digunakan sebagai tempat untuk membagikan foto, tetapi juga sebagai tempat untuk orang berbelanja, seperti dikutip dari  Wall Street Journal.

Khusus di Indonesia, berdasarkan data yang dihimpun dari Wearesocial, pengguna Instagram per 2017 telah mencapai tiga puluh sembilan persen dari empat puluh persen pengguna aktif media sosial. Besarnya pengguna Instagram di Indonesia tersebut telah memicu perkembangan e-commerce. Setidaknya empat puluh enam persen pengguna aktif media sosial mengunjungi toko online, serta empat puluh satu persen membeli produk dan jasa secara online.

Aktivitas yang cukup besar dalam perkembangan e-commerce di Indonesia dapat dijadikan tolok ukur dan potensi bisnis yang besar untuk Instagram. Platform ini bisa menjadi wadah bagi perusahaan yang ingin memperkenalkan mereknya dan menjalin hubungan dengan para pelanggan.

Swati Nathani, Co-Founder dan Chief Business Officer Team Pumpkin menyatakan, fitur Stories memungkinkan pelaku bisnis untuk membuat rangkaian cerita atau konsep apa yang sedang mereka lakukan, tanpa harus menempatkannya di halaman profil sebagai konten yang permanen.

“Instagram memiliki reach yang lebih kuat dan lebih populer di kalangan anak muda daripada pengguna Facebook. Instagram memiliki peluang besar untuk memperkenalkan merek kepada audiens. Menggunakan Instagram Stories saat ini merupakan bagian dari kampanye media sosial, dan para pelaku bisnis dapat memanfaatkan hal tersebut untuk memperkenalkan mereknya melalui para influencer dan bloger,” Nathani menambahkan.

Di tengah kritik yang ditujukan kepada fitur WhatsApp Status, bukan berarti celah monetisasi tertutup untuk platform chat satu ini, apalagi dengan adanya campur tangan Idema sebagai COO WhatsApp pertama. Apakah WhatsApp benar-benar ogah melakukan monetisasi, atau justru akan menyalip langkah bisnis Instagram Stories? Menarik untuk ditunggu perkembangan berikutnya. [tia/ap]

Berikan rating

Follow Trentech.id di Google News, Klik DI SINI

Tags: bisnisfitur barustorywhatsapp
1.4k
VIEWS
Previous Post

Ini Dia TIPS Memaksimalkan Instagram Sebagai Ruang Promosi Produk E-commerce

Next Post

Yuk Simak 5 Fitur Baru pada Preview Android O yang Perlu Diketahui Developer

Related Posts

mata uang digital won

Bank Sentral Korea Selatan Uji Coba Won Digital untuk 100 Ribu Warga

24 March 2025
1.4k

Bank of Korea (BOK), bank sentral Korea Selatan, siap menggebrak dunia keuangan dengan uji coba Central Bank Digital Currency (CBDC)...

zakat dengan kripto

Malaysia Negara Pertama Terima Zakat dengan Crypto

11 March 2025
1.4k

Malaysia mencatat sejarah sebagai negara pertama di dunia yang menerima zakat melalui cryptocurrency. Pusat Pengumpulan Zakat-Majelis Agama Islam Wilayah Federal...

trump bitcoin

Trump Teken Perintah Eksekutif Cadangan Bitcoin Strategis: Langkah Besar AS di Dunia Kripto

7 March 2025
1.4k

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Cadangan Bitcoin Strategis pada Kamis, 6 Juni 2025. Keputusan...

Terpopuler

  • contoh pitch deck

    8 Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari

    2397 shares
    Share 958 Tweet 599
  • 3 Cara Memutus Koneksi Orang Lain dari Jaringan Wi-Fi Anda

    946 shares
    Share 378 Tweet 237
  • HP Nokia Edge 2022 Mirip Iphone 13, Cek Harga dan Spesifikasi

    297 shares
    Share 119 Tweet 74
  • 16 Jenis Saham: Panduan Lengkap Memahami Dunia Investasi

    572 shares
    Share 229 Tweet 143
  • Manfaat Belajar Bahasa Pemrograman untuk Kehidupan

    276 shares
    Share 110 Tweet 69
  • Bitcoin Peringkat 6 Dunia: Harga dan Kapitalisasi Pasar Meroket

    110 shares
    Share 44 Tweet 28
  • Daftar Gaji di Startup Indonesia

    241 shares
    Share 96 Tweet 60
  • Inilah Ratusan Perintah CMD (Command Prompt) yang Wajib Kamu Coba

    213 shares
    Share 85 Tweet 53
  • Memahami Binance: Apa Itu Binance dan Bagaimana Cara Kerjanya?

    131 shares
    Share 52 Tweet 33
  • Kumpulan Aplikasi Kursus Online Bersertifikat Terpopuler di Indonesia

    173 shares
    Share 69 Tweet 43

About . Contact . Partnership . Google News . Telegram

Trentech.id adalah situs yang menyajikan konten tentang startup, bisnis, game, event, hingga informasi pekerjaan. Trentech berusaha memberikan konten yang berkualitas untuk para pembacanya agar dapat menjadi rujukan utama mengenai dunia teknologi pada khususnya. Tim trentech terdiri dari orang – orang yang berkompeten dibidangnya, dan akan selalu mendukung karya – karya terbaik anak bangsa dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk para startup agar dapat publish karyanya di trentech.

Trentech ID

  • About
  • Contact
  • Advertising
  • Privacy Policy
  • Sitemap

Tools

  • Harga Crypto Terbaru
  • Cek Ongkir
  • Cek Resi
  • Cek Domain

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Sign Up
About . Contact . Partnership . Google News