Aplikasi video chat Rounds menjadi menarik berkat pengoperasiannya yang mudah dan memiliki banyaknya fitur unik di dalamnya. Fakta bahwa sebagian besar dari 22 juta penggunanya saat ini diakusisi secara organik adalah aspek penting lainnya.
Jika kamu mampu membuat produk yang benar-benar dibutuhkan pengguna, maka tanpa kamu minta pun mereka akan memberitahukannya kepada teman serta kerabat, dan kamu tak perlu menggelontorkan banyak uang untuk meningkatkan jumlah unduhan.
Bukan berarti startup ini tidak “membakar uang” untuk memasarkan produknya. Mereka telah berhasil mengumpulkan US$22 juta (sekitar Rp297 miliar) dari pendanaan VC, jumlah yang tentunya tidak sedikit.
Beberapa waktu yang lalu, Rounds merilis aplikasi chatting video yang bahkan lebih baik lagi, Booyah. User experience (UX) yang dimilikinya sangat baik, dengan desain minimalis, sederhana, dan tanpa banyak kendala. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut, lakukan tap pada opsi Start Video call dan buat tautan yang dapat kamu bagikan ke aplikasi WhatsApp, LINE, Twitter, Facebook Messenger, atau bisa juga lewat SMS.
Nantinya semua teman kamu cukup mengakses tautan tersebut dan secara otomatis mereka akan dihubungkan ke dalam penggilan video kamu di dalam aplikasi.
Selagi menunggu respons dari teman-teman, kamu dapat mengecilkan aplikasi ini – Booyah akan memberitahu kamu jika teman-teman kamu sudah terhubung. Cukup seperti itu. Tak perlu log in lewat media sosial, pun dengan username, serta tidak perlu juga mencari teman di daftar kontak kamu.
Dengan apa yang mereka usung, Booyah seharusnya bisa menjadi alternatif yang sangat berguna sebagai pengganti aplikasi sejenis lain yang cukup “berat” seperti Skype, Google Hangouts, dan Facetime.
[postingan number=3 tag=”startup”]
Booyah sudah diunduh lebih dari satu juta kali sejak diluncurkan. “Kami tak mengeluarkan sepeser pun uang untuk memasarkan produk ini,” tulis Natasha Shine-Zirkel, kepala pemasaran Rounds.
Jadi, apa rahasia Rounds untuk memperoleh pemasaran viral dan berkembang secepat itu? Berikut adalah empat hal dirangkum dari penuturan Natasha.
1. Fokus pada keinginan pengguna
Istilah tersebut kini terdengar klise, namun tetap sangat penting untuk diingat. Rounds memiliki jumlah unduhan jutaan kali dan mereka bisa saja hanya fokus untuk pada para pengguna tersebut, namun startup yang bermarkas di Tel Aviv ini menyadari pentingnya kebutuhan akan pengalaman yang tak terlupakan.
Kami memahami bahwa pengguna menginginkan pengalaman obrolan video dalam grup secara instan dalam satu layar, satu tap serta tak ingin direpotkan oleh pendaftaran.
Kebutuhan tersebut tervalidasi setelah Booyah mencapai satu juta unduhan dalam empat pekan.
Terlepas dari fakta bahwa Rounds dan Booyah sama-sama menawarkan layanan video chatdalam grup, pengalaman serta antarmuka yang ditawarkan kedua aplikasi tersebut sangatlah berbeda.
Rounds, selain menghadirkan layanan obrolan video, juga mengintegrasikan layanan foto,snapshot, game dan musik. Sedangkan Booyah hanya mengandalkan layanan obrolan video instan. Keduanya ditujukan untuk segmen yang berbeda.
Baik Rounds maupun Booyah memiliki elemen viral, sebab untuk menggunakannya, kamu harus membagikan tautan (yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut) kepada temanmu. Namun, itu saja tidak cukup, pengalaman yang ditawarkan kedua aplikasi ini memicu penggunananya untuk menyebarkan dan mengundang keikutsertaan pengguna lain.
“Dengan desain yang menarik, UX yang baik, teknologi utama yang solid, pendekatan berbasis data, dan mengutamakan keinginan pengguna, kami telah melandasi pembuatan aplikasi ini dengan cinta dan pengalaman terbaik untuk para pengguna kami,” imbuh Natasha.
Sudah pasti saya mengagumi para pengguna produk kami.
3. Curahkan waktu dalam proses pengembangan produk
Berapa kali kita pernah mengunduh sebuah aplikasi, mencobanya selama beberapa hari, lalu kemudian menyeret menghapusnya tanpa pikir panjang? Itulah mimpi buruk setiap developer. Semua jerih payah mereka berakhir sia-sia.
Natasha menjelaskan bahwa usability test atau uji kebergunaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam etos desain startup. Hanya pengguna sebenarnya yang dapat mengetahui apa yang dibutuhkan, disukai, atau dibenci oleh pengguna lain. Tim mencurahkan banyak usaha dan waktu mereka untuk menampung saran dan kritikan dan kemudian menuangkannya ke dalam proses desain.
Untuk memastikan agar para pengguna tetap menggunakan aplikasi mereka, startup ini berusaha untuk terus meningkatkan layanannya. “Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan yang mereka sadar telah mereka miliki, namun juga untuk memahami secara tersirat dan mencari tahu kesulitan yang dapat kami atasi yang bahkan tidak mereka sadari,” tegas Natasha.
4. Growth Hacking
Natasha tetap konsisten pada pendiriannya bahwa tak seharusnya startup menghamburkan uang untuk mengakuisisi pengguna.
“Semua orang dapat “membeli” pengguna yang baru,” jelasnya. “Akuisisi pengguna (berbayar), menurut hemat kami, harusnya diterapkan untuk membangun fondasi di pasar yang baru sebab hal itu dapat menghambat perusahaan untuk mengetahui jumlah pertumbuhan yang sebenarnya,” tambahnya lagi
Sebagai gantinya, Natasha menyarankan untuk mencurahkan usaha dan waktu untuk memahami apa yang dapat membuat para pengguna menggemari produk kamu, memberitahukannya kepada orang lain, dan memberi mereka pengalaman terbaik.
Namun, penting juga untuk memastikan agar aplikasi kita mudah diakses dan dicari di toko aplikasi. Jika tidak, apa gunanya aplikasi yang menakjubkan jika aplikasi tersebut sulit ditemukan?
So when it comes to that, the startup does a lot of A/B testing for icons, screenshots, and banner images. There’s also a significant amount of tests with the text to ensure users understand the app’s core offering and that it’s easily discoverable during search. Replying individually to each review is another technique employed by Rounds to help build a community and ensure ratings remain high.
Untuk menyiasati hal itu, Rounds melakukan A/B Testing terhadap ikon, screenshot, dan gambar banner mereka. Mereka juga melakukan sejumlah pengujian signifikan lainnya terhadap teks untuk memastikan pengguna memahami layanan utama yang ditawarkan aplikasi ini dan agar aplikasi ini mudah ditemukan dalam pencarian.
Menjawab setiap ulasan pengguna adalah salah satu teknik lain yang dilakukan Rounds untuk mempermudah mereka membangun komunitas dan memastikan agar nilai aplikasi mereka tetap tinggi. [tia/ap]