Video game adalah industri yang cukup unik. Ia merupakan bagian dari seni tapi juga merupakan potongan besar dari industri startup digital. Uniknya, sebagai sebuah industri yang besar, tidak banyak modal ventura di Indonesia yang berminat untuk berinvestasi pada industri game.
Beberapa tahun lalu memang banyak modal ventura yang menaruh dana di studio game, tapi semenjak tahun 2015, tiba-tiba saja industri ini menjadi sepi. Mendengar kata “game” saja sudah cukup untuk membuat beberapa modal ventura mundur teratur, dan studio game yang memperoleh pendanaan pun bisa dihitung dengan jari.
Tapi semuanya berubah semenjak tahun lalu. Muncul nama baru yang dalam beberapa bulan terakhir mengucurkan dana ke tiga perusahaan game di Indonesia, dua developer dan satu media. Entitas tersebut bernama Discovery Nusantara Capital (biasa disingkat DNC).
Di akhir 2016, DNC memulai sepak terjang mereka dengan mengumumkan investasi yang diberikan kepada Touchten Games. Dua bulan kemudian mereka mengumumkan pendanaan kepada Toge Productions dan langsung disusul dengan investasi kepada media khusus esport, RevivalTV.
Siapa sebenarnya DNC? Dan mengapa mereka berfokus untuk membantu industri game di Indonesia?
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina
DNC baru resmi aktif di Indonesia pada bulan September 2016. Modal ventura yang memiliki visi untuk membangun ekosistem game di Indonesia ini didukung oleh beberapa investor dari Cina, dengan Zhexin IT sebagai investor utama, serta beberapa angel investor dari Indonesia yang enggan disebutkan identitasnya.
“Modal ventura ini dimulai dari rencana beberapa investor Cina dan angel investor lokal yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Lalu kami lihat tidak ada VC yang fokus ke game di sini, ditambah mayoritas investor kami memiliki latar belakang gaming di negara asalnya,” jelas Irene Umar, co-founder dari DNC ketika menjelaskan salah satu poin yang membuat mereka memutuskan fokus ke ekosistem game.
Zhexin IT sendiri sebagai investor utama merupakan penerbit game yang sudah sangat sukses di Cina. Kesuksesan dari koneksi-koneksi di negeri tirai bambu itu jugalah yang menjadi salah satu cara andalan DNC untuk mendukung portofolio mereka. Contohnya seperti Touchten Games yang dibantu untuk ekspansi ke negara Cina dengan cara lokalisasi dan penerbitan game mereka yang dibantu oleh Zhexin.
Edukasi pasar
Di luar jajaran investor yang memiliki latar belakang kesuksesan di industri game, DNC juga punya alasan yang lebih mulia tentang kenapa mereka memilih industri game sebagai fokus utama. Alasan tersebut adalah untuk edukasi.
“Sebenarnya fokus kami itu ke ekosistem video game secara keseluruhan. Kami melihat cara kerjanya seperti ini, semua dimulai dari properti intelektual, dari situ bisa menjadi game atau komik, dan kalau sukses barulah menuju ke film dan merchandising. Untuk menyokong semua itu, kita juga butuh media dan bahkan agensi pemasaran untuk mendorong aktivasi pengguna.
“Kami menargetkan untuk berinvestasi ke seluruh area ini. Lagi pula game hanyalah industri lain, agak berlebihan kalau orang memandangnya dengan begitu berbeda, karena benang merah untuk seluruh industri sebenarnya sama,” tutur Irene.
Irene pun menambahkan, “Selain itu, ada banyak sekali talenta berbakat di industri game Indonesia. Kalau diperumpamakan, di Indonesia banyak sumber daya alam seperti minyak, namun perusahaan luar mengeksploitasinya. Apakah kamu mau eksploitasi [sumber daya] tersebut terjadi juga di industri game Indonesia?”
Itu juga yang menjadi alasan kenapa DNC tidak akan berinvestasi untuk lebih dari tiga puluh persen kepemilikan perusahaan, angka yang bahkan belum pernah mereka lakukan sampai sekarang, karena mereka percaya kendali utama dan mayoritas harus tetap berada di tangan pendiri startup tersebut.
Jangan kejar uang
Satu poin yang selalu ditekankan oleh Irene adalah ia tidak ingin pelaku industri game hanya mengejar uang. Menurutnya nilai utama yang bisa diberikan DNC tidak hanya sekadar nominal uang, tapi lebih banyak lagi, mulai dari edukasi sampai ke menghubungkan pelaku industri dengan koneksi yang mereka miliki.
“Uang bukanlah sesuatu yang dibutuhkan industri game. Memang itu penting, tapi industri game Indonesia belum sampai ke level tersebut. Pelaku industrinya belum membutuhkan terlalu banyak uang, karena untuk membutuhkan uang yang banyak, mereka harus tahu bagaimana cara menggunakannya,” papar investor yang dulunya pernah menjadi penyiar radio dan juga bankir ini.
“Jangan kejar uangnya. Kami ingin mengajarkan para developer game soal apa itu modal ventura. Kami memang bisa menyuntikkan dana, tapi yang penting adalah nilai lain yang bisa kami berikan. Mengobrol saja dulu dengan kami, kita bicarakan apa yang bisa kita lakukan bersama,” tambah Irene. Menurutnya investasi hanyalah salah satu bentuk pengikat kerja sama, dan menjadi portofolio jelas bisa membantu mengakselerasi hal tersebut.
Bagi Irene, peran utama DNC bukanlah sebagai sosok yang hanya menyuntikkan dana ke ekosistem game saja, tapi lebih ke memberi tahu para pelaku industri ini edukasi secara umum. Bahkan ke depannya tidak hanya perusahaan game yang akan didanai mereka, yang penting entitas tersebut tetap dapat bisa mendukung ekosistem game baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Masih banyak memang yang harus dikerjakan untuk bisa membantu industri game dalam negeri berkembang. Mulai dari mengajarkan developer game untuk lebih melihat data sampai ke pemahaman akan industri yang lebih luas, lebih dari sekadar membuat produk yang berkualitas saja. Dan untuk bisa sampai ke situ, kerja sama dari seluruh aspek industri ini jelas diperlukan, terutama dari developernya sendiri.
Bisa menumbuhkan industri game Indonesia sampai menjadi dewasa atau bahkan memiliki perusahaan game Indonesia yang IPO dan memiliki impak global jelas menjadi cita-cita DNC. Irene pun menjanjikan bahwa timnya akan berusaha bekerja sama dengan seluruh aspek industri, termasuk pemerintah, untuk membuat sesuatu yang akan mendukung proses edukasi seluruh pelaku industri game, baik portofolio DNC ataupun bukan.
Bagaimana DNC akan melakukannya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. [tia/ap]