Jangan salah kaprah tentang apa itu ‘smart city’, dan jangan ketinggalan juga melakukan hal berikut untuk mendukung perwujudan smart city. Apa saja?
Belakangan ini, semakin santer terdengar tentang apa yang disebut-sebut sebagai ‘Smart City’. Mungkin beberapa dari kamu bertanya-tanya tentang apa sebenarnya smart city alias ‘kota pintar’ itu.
Kalau kamu berpikir bahwa smart city adalah kota dengan teknologi yang maju, yaitu kota yang terintegrasi dengan aplikasi, semua serba mobile, atau bahkan kamera CCTV di mana-mana di setiap sudut kota, boleh jadi hal itu tidak salah. Namun patut diingat bahwasmart city bukanlah melulu tentang teknologi.
Smart city itu sendiri singkatnya merupakan konsep kota pintar, yang bisa membantu masyarakatnya dengan sumber daya yang ada, yang dikelola secara efektif guna meningkatkan kualitas hidup warganya.
Sebenarnya, dengan keberagaman kota-kota di Indonesia, maka konsep ‘smart city’ ini tak memiliki definisi sempurna untuk dijabarkan. Namun esensi utama smart cityadalah memiliki kondisi kota yang mengoptimalkan kemudahan baik dari teknologi yang berkembang di kota itu, maupun kenyamanan kotanya sendiri, untuk dirasakan warganya.
Smart city tidak sepenuhnya terkait tentang teknologi saja, tapi lebih mengarah untuk bagaimana pelayanan untuk publik dapat diberikan dengan kualitas yang lebih baik, untuk warganya. Misalnya, dalam hal pengurusan surat izin, penyampaian pendapat masyarakat kepada pemerintah yang lebih mudah, pengoptimalan transportasi, keamanan kota, dan masih banyak lainnya.
Untuk peningkatan kualitas pelayanan publik tersebut, dapat memanfaatkan teknologi, namun teknologi adalah alat, dan tujuan utamanya adalah pelayanan publik.
Sebab seiring kemajuan teknologi, tepat rasanya jika peningkatan kualitas pelayanan untuk publik diperbaiki dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, yang akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan dengan lebih mudah.
Sebelum menerapkan smart city, salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam hal ini adalah keinginan masyarakatnya. Selain memperbaiki kondisi kotanya, memenuhi keinginan masyarakat juga merupakan bagian dari smart city.
Intinya, tolok ukur dari smart city itu adalah smart living environment, yang mencakup sarana dan prasarana, ekonomi, mobilitas, masyarakat, dan hal lainnya yang menyangkut peningkatan kualitas pelayanan publik, tapi tidak boleh terlupakan bahwa perkembangannya harus sesuai dengan kebutuhan kotanya.
Walau kata yang digunakan adalah smart city atau kota pintar, bukan berarti kotanya yang pintar, melainkan warganya yang pintar. Dan perkembangan smart city ini, bukan melulu tanggung jawab pihak pemerintah saja, melainkan tanggung jawab warganya juga, karena sebagian besar keberhasilan smart city dipengaruhi juga oleh warganya.
Lalu apa saja yang perlu dilakukan kita sebagai warga, untuk mengembangkan smart city?
1. Keterlibatan warga yang aktif
Segala bentuk pembangunan dan kemajuan kota, tentu akan dinikmati oleh warganya sendiri. Namun segala fasilitas dan teknologi yang ada di kota itu, tidak akan berfungsi dengan baik, jika warganya tidak ikut terlibat dalam proses pembangunannya, pemanfaatannya, dan pemeliharaannya.
Oleh karena itu, warga juga memiliki peran yang membantu perwujudan smart city ini. Misalnya dengan aktif menyuarakan aspirasi untuk perbaikan kota, apalagi saat ini mulai berkembang aplikasi yang bisa menampung aspirasi masyarakat, untuk disampaikan kepada pejabat terkait atau pihak yang berwenang.
Di sisi lain, coba ciptakan kreasi dan inovasi, sebagai tanda tak melulu bergantung pada pemerintah. Seperti inovasi aplikasi ojek online, belanja online, dan lainnya, yang ikut berkembang sesuai kemajuan teknologi, hal ini tentunya mampu memberikan manfaat positif bagi orang lain.
2. Kultur saling mendukung inovasi
Bermunculannya inovasi-inovasi baru berbasis teknologi digital yang berkembang saat ini, selayaknya sebuah teknologi baru yang pada awal kehadirannya kerap ditolak dulu oleh sebagian besar masyarakat, maka begitu juga dalam kehidupan modern saat ini.
Tak jarang inovasi teknologi digital ditentang atau dicurigai terlebih dulu, sebelum benar-benar ditelaah dan tahu benar manfaat dan dampaknya. Maka dari itu, sesungguhnya untuk mendukung konsep smart city, warga juga dituntut menerapkan kultur saling mendukung inovasi. Sebab pada dasarnya, inovasi baru yang memudahkan masyarakat merupakan salah satu kunci mewujudkan konsep smart city. (CM/DI/AP)