Aplikasi pesan instan yang sudah menjadi milik raksasa perusahaan Facebook mulai 2014 lalu ini, akan memberlakukan sebesar Rp 14 ribu per tahunnya kepada pengguna, atau US$ 1.
Berdasarkan pemaparan 2 analis media sosial dalam sebuah agenda Facebook Marketing Summit yang berlangsung di Berlin, WhatsApp sudah merencanakan meraup keuntungan dari ini.
Ternyata, rencana pemberlakukan iklan pada aplikasi yang sangat populer ini sudah terlebih dahulu diketahui dari pendirinya, yakni Brian Acton serta Jun Koum.
[postingan number=3 tag=”whatsapp”]
Mereka berdua memutuskan untuk keluar dari perusahaan yang didirikannya karena mereka menolak keputusan adanya iklan serta WhatsApp berbayar di aplikasi yang mereka kembangkan itu.
Ternyata, rencana pemberlakukan iklan pada aplikasi yang sangat populer ini sudah terlebih dahulu diketahui dari pendirinya, yakni Brian Acton serta Jun Koum.
Mereka berdua memutuskan untuk keluar dari perusahaan yang didirikannya karena mereka menolak keputusan adanya iklan serta WhatsApp berbayar di aplikasi yang mereka kembangkan itu.
Facebook pun sudah mengkonfirmasi rencana ini akan direalisasikan pada 2020, meskipun belum jelas kapan pastinya.
Hal ini pun diakui oleh Matt Navarra, Konsultan Sosial Media melalui akun Twitter pribadinya. Para pengguna akan melihat iklan ketika mengintip WhatsApp Status orang lain, dan disitulah WhatsApp meraih pendapatan.
WHATSAPP BERBAYAR?
Isu ini memang banyak diberitakan hampir setiap tahun, terlebih setelah akuisisi oleh Facebook. Entah ini adalah strategi marketing atau bukan. Selebihnya anda yang memutuskan apakah percaya dengan Whatsapp berbayar atau tidak.